Pagi selalu menjadi waktu yang indah untuk dinikmati. Jika malam adalah waktu yang tepat untuk melepas lelah, maka pagi adalah waktu dimana semua nya dimulai lagi, waktu dimana rasa cinta yang sedang bermekaran itu dirawat dengan sebegitu baiknya. Tidak boleh sampai berguguran, apalagi layu dan mati. Jika disana kamu menjaga, maka disini aku akan merawat. Merawat cinta yang sudah kita mulai, cinta yang sedang kita bangun bersama.
Matahari akan menjadi saksi bahwa cinta kita akan bertumbuh dalam setiap harinya.Athalla sedang melanjutkan tulisan nya, tidak terasa sudah dua jam matanya dipaksa untuk menatap layar laptop. Athalla ingin beristirahat sebentar. Athalla pergi ke dapur untuk membuat secangkir kopi. Athalla bukan pecinta kopi, tapi yang tersedia di dapur hanya ada kopi untuk ia buat menjadi minuman agar otaknya menjadi lebih segar. Athalla sangat suka vanilla, dimulai dari eskrim, cake, susu dan semua hal yang berhubungan dengan itu.
Athalla juga sangat suka yogurt, rasa asam yogurt makin membuat Athalla menyukainya.Biasanya dulu saat liburan sekolah Athalla rutin sekali mampir ke sebuah kafe yang lumayan jauh dari rumahnya. Sekedar jalan-jalan atau refreshing. Saking sukanya Athalla dengan yogurt, Athalla tidak pernah memesan minuman lain di kafe itu selain strawberry yoghurt.
Padahal strawberry rasanya sudah asam, ditambah yogurt pasti tambah asam sekali. Tapi dua perpaduan itu menjadikan Athalla makin menyukai minuman itu dan tidak pernah mencoba memesan menu minuman lainnya.
Mungkin dalam hal cinta juga seperti itu. Athalla tidak mudah membuka hatinya ke siapapun meski pada akhirnya ia memilih menjatuhkan hatinya ke Raihan, sekali menyukai tidak akan mudah berganti. Seperti itulah perasaannya.
Hari ini hari libur, Athalla jadi kepikiran ayah. Sudah berapa lama ia tidak mengunjungi ayah untuk sekedar menyapa ke makamnya.
"Rei mau menemaniku tidak?"
"Sudah pasti mau"
"Kamu sibuk tidak? Kalau sibuk aku bisa sendiri"
"Tidak kok Ra, kamu siap-siap. Aku akan segera tiba dirumahmu"Athalla berganti baju muslim, memakai dress berwarna hitam bunga-bunga. Dilengkapi dengan kerudung hitam. Raihan sudah sampai dirumahnya. Kebetulan hari ini tanggal merah, jadi mereka berdua libur kuliah.
Raihan terlihat sudah akrab sekali dengan mama, jangan ditanya kenapa. karna mama sangat suka sekali berbicara dan Raihan terlihat dengan senang hati mendengarkan apapun yang mama bicarakan.
Raihan membelikan mama banyak sekali donat dan coklat. Mama sudah pasti senang, kalau aku sendiri bukan penyuka donat. Jadi aku tidak mau memakannya, kalau lagi mau saja pasti akan aku makan. Kalau sekarang sedang tidak mood dan memang tidak terlalu suka.
Sesudah berbincang panjang dengan mama, meski Raihan lebih banyak menjadi pendengar sambil menunggu Athalla selesai memakai baju dan merias wajahnya dengan sederhana.
Mereka berdua pamit kepada mama, jangan tanya Athaya ada dimana, karna dia memiliki sifat yang sama sepertiku. Jika tidak terlalu dekat dengan seseorang, dia tidak cukup pandai berbaur untuk sekedar sok kenal sok dekat. Dia pasti sedang berada disudut kamarnya dan tidak pernah memedulikan siapa yang datang ke rumah kecuali teman-temannya.
"Mau ku antar kemana Ra"
"Ke makam papa Rei"
"Kok tidak sekalian mamamu diajak"
"Aku maunya berdua sama kamu"
"Hehe kamu pintar membuat jantungku berdebar"Athalla hanya tersenyum seperti biasa, padahal dalam pikirannya ia memang sengaja tidak mau mengajak mama. Sudah pasti akan repot sekali. Mama akan benar-benar banyak mengaji disana dan pasti akan lama sekali. Sedangkan Athalla hanya ingin berkunjung untuk melepas rindu dan ingin mengatakan sesuatu tanpa harus didengar mamanya.
"Mungkin kapan-kapan saja kalau ajak mama"
"Aku tidak akan bertanya kenapa, karna sudah pasti kamu memiliki alasan tersendiri"
"Aku mau mengenalkanmu"
"Menjadi siapa"
"Menjadi Raihan"
"Ku kira menjadi calon suamimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
Teen FictionSama-sama menyukai membaca, keduanya dipertemukan diacara sebuah seminar buku. Luka yang kau tinggal senja tadi, dengan menulis terkadang aku bisa menjadi diriku sendiri. Aku mencintaimu Rei, selalu.