Langit begitu hitam pekat tanpa bintang dan bulan. Malam yang begitu dingin tanpa kehangatan.
Darah mengalir begitu banyak dari seorang gadis berambut hitam legam, dan darah berserakan dimana-mana menambah kesan mistis ditempat kecelekan, yang merenggut nyawa seorang gadis.
Langit seperti menangis akan kepergiannya. Rintikan hujan jatuh satu demi satu di iringi dengan tangisan yang memilukan. Seorang gadis yang melihat sahabat nya menjadi korban kecelakaan yang teragis tidak bisa menahan air matanya untuk jatuh.
"Mengapa sahabat ku yang menjadi korban?bukan aku saja? Apakah Tuhan tidak adil?" Teriakan yang memilukan dengan tangisan yang memilukan. Baginya dunia seperti terhenti.
"Kenapa?kenapa cuma aku yang selalu mendapatkan kesedihan ini?kenapa selalu aku yang mendapatkan rasa sakit ini?! Kenapa Tuhan begitu tidak adil untuk ku?!" Teriakan yang memilukan dengan tangisan memilukan sekali lagi terdengar samar-samar, hujan semakin deras.
Dia menangis dan berteriak selama 23 menit. Sudah banyak polisi dan ambulans datang untuk mencari dan menyelamatkan korban yang masih selamat.
Entah berapa air mata yang ia keluarkan dan berapa banyak teriakan yang ia teriakan. Takdir tidak akan pernah berubah.
Apakah ini akhir dari kisah dua gadis itu? Apakah takdir selalu mempermainkan mereka?akan kah kesedihan mereka dibalas kebahagiaan meskipun itu cuma sebentar?
Tidak. Takdir tidak pernah mempermainkannya, dan kisah ini belum dimulai. Ini baru lah awal dari kisah mereka. Dari kebahagiaan menjadi kesedihan. Dari kepercayaan menjadi kebencian. Kesedihan mereka akan dibalas dengan kebahagiaan mereka meskipun cuma sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Without Happiness
Teen FictionDua gadis dengan kisah yang sama, dengan takdir yang berbeda. Sama sama menderita sama sama bahagia di waktu yg sama dan sama sama merasa kehilangan sesuatu yang sangat berharga Levyna Putri Chelsea Devaney, biasa di panggil lyna. Seorang yatim pia...