03

77 6 0
                                    

Perutku geli banget rasanya. Bibirku sampai kering rasanya karena daritadi cekikikan. Si Jungkook kocak banget sumpah. Daritadi dia curhat lewat chat soal tugas dari dosen yang seabrek. Jungkook bilang dia lelah. Kuliah nggak seenak yang dia lihat di sinetron-sinetron yang kelihatannya haha-hihi doang.

Kata Jungkok, "Apa aku hamilin anak orang aja kali, ya? Biar cepet dinikahin sama Mama. Mentalku nggak kuat, nih. Otakku udah berasap."

Padahal, awalnya kami lagi bahas soal pembagian tugas kelompok. Kebetulan dia sekelompok sama aku. Aku suruh dia cari materi. Eh, dia malah keenakan curcol. Emang dasar.

"Kamu ngapain, sih, Chae?" Kepalaku menoleh ke arah Taehyung, "Asik sendiri dari tadi. Aku ngomong nggak didengerin."

"Apa, sih? Aku denger, kok, kamu ngomong apa." I swear. Aku tahu Taehyung ngomong apa. Pasti soal Sohyun. Dan aku udah gedek banget dengerinnya. Makanya aku tutup kuping. Berusaha nggak dengerin Taehyung ngomong dengan memfokuskan atensiku sama chat Jungkook yang agak absurd. Tapi, percuma. Sekalipun aku cekikikan,  ketawa-ketawi nggak jelas, tapi yang aku dengerin dari tadi, ya, cuma Taehyung.

Taehyung itu sejenis magnet. Bisa menarik apapun yang ada disekitarnya walau dia cuma diem aja. Apalagi aku?

"Lagi chat sama cowok, ya?"

"Ha?" Kepalaku terangkat. Kubalas tatapan Taehyung sebentar lalu main hape lagi. "Nggak, tuh. Cuma Jungkook."

"Jungkook juga cowok, kali, Chae."

"Ya terus kenapa kalau dia cowok?"

"Sejak kapan kamu deket sama dia? Sampai sering chat-an gitu."

"Kita 'kan sekelas. Ini juga lagi bahas tugas kelompok makanya chat-an."

"Emang tugas kelompoknya selucu itu, ya? Sampai bisa bikin kamu ketawa-tawa kayak gitu? Seseru itu ya, si Jungkook? Aku ngajak ngobrol aja kamu masih melototin hape."

"Kamu kenapa, sih?" tanyaku heran. Bukannya jawab, dia malah senyum. Garis bibirnya aneh. Bukan sejenis senyum manis seperti yang biasa Taehyung tunjukin. Dia kelihatan kesal.

"Enggak."

Setelah itu, Taehyung pergi meninggalkan kantin. Dengan gelas jus jeruk yang masih tersisa setengah. Kutatap punggungnya yang semakin jauh.

Kenapa sih, Tae? Sepenting itu Sohyun buat kamu? Aku nggak dengerin ceritamu tentang dia aja kamu semarah itu.[]

Unfeel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang