05: JAGA PERASAAN

46K 1.5K 531
                                    

"Cewek itu punya perasaan yang sensitif, apalagi kalau melihat orang yang dicintainya bersama orang lain."

***************

"Lo ngapain senyum-senyum sendirian?"

Nolan yang baru saja menyelesaikan penilaian lari jarak pendeknya duduk di sebelah Arjuna, dan ia mendadak bingung mendapati temannya itu tengah tersenyum sendirian. Sangat tidak jelas.

Arjuna menggeleng. "Cuma mau tes aja senyum gue ini manis apa enggak."

Itu adalah alibi saja. Alasan dibalik Arjuna tersenyum lebar adalah Inara sudah berhasil mendapatkan kertas lipat darinya. Tadi pada saat dia izin ke toilet dia bertemu dengan Bastian. Lalu, Bastian telah menyampaikan bahwa dia sudah memberikan kertas lipat itu pada Inara. Mengetahui hal itu Arjuna sangat senang, dan berterima kasih pada Bastian.

"Ck, ada-ada aja lo."

"Yang penting gue bahagia." Arjuna membalas seraya berdiri dari kursi.

"Mau ke mana?"

"Ke mana aja udah remaja," jawab Arjuna tertawa pelan. "Gue mau ketemu Inara," lanjutnya membuat Nolan melongo kaget.

"Ngapain lo mau ketemu dia?"

"Mau ngebantu dia."

"Tapi lo belum lari, emang lo enggak mau dapat nilai?"

Arjuna menghela napas pelan. "Lebih baik enggak dapat nilai, daripada gue ngorbanin keselamatan diri sendiri. Masa iya lo lupa keadaan gue ini kayak gimana?"

Usai mengatakan itu Arjuna melenggang pergi, dia berniat untuk melakukan sesuatu sebelum bertemu Inara. Sementara itu, Nolan dibuat bingung oleh ucapan Arjuna.

Sepersekian detik kemudian, dia tersadar dan paham apa maksud dari ucapan Arjuna. Meski Nolan terlihat dingin, namun sebenarnya ia kasihan dengan keadaan Arjuna, tetapi Arjuna seringkali mengatakan jangan pernah menatap kasihan padanya. Karena Arjuna benci itu. Dia benci dipandang sebagai orang lemah.

Arjuna yang terlihat sempurna di depan semua orang mempunyai suatu riwayat penyakit yang bisa merenggut nyawanya kapan saja. Dia adalah penderita aritmia, yang bisa merasakan irama jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Terlebih lagi dia mempunyai riwayat penyakit lain yaitu Alzheimer. Jika sewaktu-waktu dia mengalami drop, maka penyakitnya akan menjadi hal yang sangat cukup serius.

Namun, Nolan benar-benar penasaran kenapa Arjuna begitu peduli pada Inara? Sungguh mengherankan. Dan sepertinya dia akan memberitahukan soal ini pada sepupunya, Fanya.

"Sorry, Jun. Bagaimana pun juga gue ada di pihak Fanya, dan enggak bakalan biarin dia kecewa karena lo mulai berurusan sama Inara."

Dia pun mulai pergi menuju di mana kelas Fanya berada.

******

Fanya menggeram kesal bukan main saat dirinya mendapatkan kabar dari Nolan kalau Arjuna ingin membantu Inara? Atas dasar apa tunangannya itu mau melakukan hal tersebut. Fanya tidak terima. Dia tidak mau kalau nantinya Inara akan jatuh hati kepada Arjuna. Sudah cukup sabar Fanya meladeni cewek-cewek lain yang berusaha mendekati Arjuna, dan untuk sekarang dia harus bisa mempertahankan Arjuna.

Dia harus menemui Inara.

"Kalau sampai Arjuna ada apa-apa sama Inara, aku enggak bakalan diam aja."

Ketika dirinya sampai di kelas sebelas Bahasa-5, dia sama sekali tak melihat keberadaan Inara di dalam sana membuat Fanya berpikir bahwa Inara sudah bertemu dengan Arjuna. Ini enggak bisa dibiarkan, dia harus mencari mereka berdua. Kalau perlu seluruh sudut sekolah akan dia telusuri, bagaimana pun dia tak mau Arjuna dan Inara dekat.

365 Days with Arjuna ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang