Part 1 : Reborn

28 3 0
                                    

At Kerajaan Crawford

Sebuah desa bernama Lotus adalah desa kecil yang terdapat sangat jauh dari ibu kota kerajaan Crawford atau bisa di bilang desa terpelosok di kerajaan Crawford. Penduduk di desa ini sangatlah sedikit, kurang dari 80 orang penduduk yang berada disini karena hampir semua penduduk didesa ini mencari nafkah di desa lain. Mata pencaharian di sini yaitu nelayan, laut yang membentang luat menjadi pusat mata pencaharian penduduk di sini.

DUUAARRRR Sebuah ledakan terdengar dari salah satu rumah di desa Lotus. Membuat orang-orang mengerumuni rumah tersebut.
"Apa will melakukan Eksperimen lagi?" Gumam penduduk bertanya-tanya seolah hal ini sudah tak aneh. Dan benar saja apa yang di duga penduduk setempat.
"Maafkan aku, lagi-lagi William bereksperimen tanpa pengawasanku" ujar seorang pria paruh baya meminta maaf pada penduduk desa karena kelakuan putranya.
"Will, lagi-lagi kau membuat desa ini ramai" canda salah satu penduduk desa. William yang menjadi pembicaraan hanya memasang wajah bodohnya sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Kau juga harus minta maaf bodoh!" teriak sang ayah pada William.
"Ah, Maafkan aku!" Ujar William. "berhati-hatilah saat melakukan eksperimen will, lihat rumahmu hangus terbakar" komentar penduduk desa
"beruntung Prof. Ephraim dapat mengendalikan sihir waktu" tambahnya. Penduduk desa pun kembali melakukan mereka masing-masing.
"Williaaaammm" Geram sang ayah pada anaknya, baru saja Ephraim pulang dari pasar dan saat kembali ia di sambut dengan ledakan rumahnya.
"Aaahh,, maafkan aku ayah... akan ku perbaiki kerusakannya" panic William melihat ayahnya berjalan dengan wajah yang seram. William pun segera mengeluarkan sihirnya, William berkonsentrasi pada sihirnya, lingkaran sihir berwarna putih pun muncul. Dalam waktu 20 detik saja rumah yang tadinya hancur lebur kembali berdiri kokoh seperti semula, seperti tak pernah ada ledakan sedikitpun.
William Wycliff, seorang anak laki-laki berumur 13 tahun yang selalu melakukan eksperimen konyolnya, setidaknya itulah yang di pikirkan penduduk desa. Tapi siapa sangka William yang dianggap bodoh malah anak yang sangat jenius, ledakanya adalah dari eksperimennya yang berhasil. Tak sedikit alat sihir yang di ciptakannya di kirim ke ibu kota kerajaan Crawford. Dan ledakan yang dianggapnya sebuah kegagalan ternyata sebuah alat yang akan berguna dalam bidang militer, Apa itu? Alat pengendali kuda! Lalu dimana letak kehebatannya? Ketika musuh mengincar kuda yang di naiki prajurit untuk menjatuhkan prajurit yang menunggangi kuda, maka secara otomatis alat sihir yang di buat will dapat pendeteksi serangan tersebut. Masih belum mengerti? Kalian akan melihat kehebatannya saat perang datang!
Leviera van devanya terlahir kembali sebagai seorang pria bernama William Wycliff. Seperti kehidupanya sebelumnya, William dapat mengingat kehidupanya sebagai leviera dan semua kehidupannya di masa lalu. Namun, tuhan begitu baik padanya. Ia terlahir kembali di dunia yang berbeda! Ini bukan bumi, itu yang sudah William pastikan. Mungkin ini berada di galaxy lain selain galaxy bima sakti, dunia dimana ia hidup sekarang sangatlah berbeda. Terlebih lagi didunia ini terdapat sihir! Terdengar berlebihan? Tapi inilah kenyataannya. Ini seperti film-film yang di tonton William sebelum kehidupannya. Dunia baru ini sungguh membuat William sangat bersemangat mempelajari sihir. Bukan hanya sihir, tapi banyak hewan yang tak ia jumpai di bumi. Makanan serta minuman yang di buat pun lebih enak dari pada dibumi. Mungkin ini adalah jawaban dari rasa lelahnya pada seluruh kehidupan yang pernah ia jalani.
Ephraim hanya bisa menghela nafas pada putranya "untukmu ayah" ujar William seraya menyodorkan secangkir kopi untuk ayahnya. Ephraim menatap tajam sang anak sedangkan yang di tatap hanya memamerkan senyum bodohnya. "duduklah" ujar Ephraim.
William hanya duduk terdiam melihat ayahnya yang sedang menikmati kopi buatannya. Ephraim menaruh cangkir kopinya, ia menatap tajam pada William. "kau ingin pergi ke ibu kota?" Tanya Ephraim serius.
William terkejut mendengar perkataan ayahnya "kenapa? Kenapa tiba-tiba?" William terkejut sampai ia tak tau harus mengatakan apa. Pergi ke ibu kota? Tentu saja ia sangat ingin! Bahkan sahabat baiknya arion sudah pergi ke ibu kota dan bersekolah disana 3 tahun lalu. Tapi ini terlalu tiba-tiba, ayah yang selalu melarang William ke ibu kota, atau bahkan keluar desa tiba-tiba saja menanyakan hal seperti itu.
"aku tanya mau atau tidak?"
"tentu saja aku mau" jawab William tanpa perlu berpikir lagi "tapi kenapa ayah bertanya seperti itu?"
"kalau begitu pergilah" William lebih terkejut lagi. "tapi dengan satu syarat" sambung sang ayah.
"apa itu?" Tanya William tak sabar.
"jangan gunakan lebih dari 30 % kekuatanmu" ujar sang ayah.
William menunjukan ekspresi kecewanya "eehh,, tidak seru sekali" keluhnya.
"kalau tidak mau yasudah" ujar Ephraim santai dan kembali menyesap kopinya.
"Ya...Ya... aku setuju" ujar William. Lebih baik seperti itu dari pada ia terus berada di desa kecil ini. Bukan berarti desa ini membosankan, namun dunia sehebat ini sangat sayang jika hanya berdiam diri di desa terpelosok seperti ini. "tapi mengapa aku harus menyembunyikan kekuatanku?"
"karna jika kerajaan tau kehebatanmu, mereka akan mengekangmu. Hal terburuknya mereka akan memaksamu dalam militer kerajaan" ujar Ephraim serius "seperti yang kau ketahui, dunia selalu penuh dengan konflik. Dan orang dengan kemampuan diatas rata-rata selalu diperbudak kerajaan untuk mencapai kedamaian"
William menanggapinya dengan santai "hm, jika menerima dan memenangkan perang akan aku bisa di bilang pahlawan, tapi jika aku menolak akan di jadikan penghianat" ujar William kelewat santai membuat Ephraim kesal melihat putranya itu.
"ini bukan candaan bodoh!"
"Ya, aku tau ayah, aku tidak akan mengeluarkan kekuatanku tanpa alasan" ujar William dengan senyuman hangatnya.
"jika kau mengerti kita berangkat lusa" ujar Ephraim. William mengangguk penuh semangat. Ia tak sabar ingin melihat ibu kota kerajaan Crawford.
----------------------------------

Ibu Kota kerajaan Crawford
Hari dimana William dan Ephraim pindah ke ibu kota pun tiba, mereka sampai di ibu kota beberapa menit lalu. ephraim yang sudah sering keluar masuk ibu kota terlihat santai di dalam kereta kuda yang membawanya. Tapi berbeda dengan William yang sangat terpukau dengan keadaan ibu kota, mereka menggunakan sihir ruang Ephraim untuk pergi ke ibu kota. Sihir ruang adalah salah satu sihir yang sangat langka, hanya geletintir orang saja yang dapat melakukannya.
"besar sekali" William terpukau pada rumah baru yang akan mereka tempati, wajar saja rumahnya di desa kecil bahkan terbuat dari kayu.
"sungguh memalukan" Ephraim hanya bisa menggeleng kepala sambil menunduk karena malu anaknya terlihat sangat kampungan. "gantilah pakaianmu, dan pergi keliling desa" William memasang ekspresi bungahnya. "tapi ingat jangan lebih dari 30 persen" sambung Ephraim.
"Siap Proff" ujar William dan bergegas kekamar barunya untuk mengganti pakaiannya.
Dengan penuh semangat William mengelilingi ibu kota, ia membeli makanan yang tak dapat ia beli di desanya. Sampai akhirnya William tersesat di sebuah gang kecil.
"bagaimana caraku pulang" gumam William santai, sebenarnya ia bisa saja menggunakan sihir ruang seperti ayahnya, tapi Ephraim melarang William memakai beberapa sihir, termasuk sihir ruang.
"Tolooonggg" teriak seorang gadis, mendengar itu William mendatangi sumber suara. Ia melihat dua gadis terduduk di gang sempit itu, gadis itu sedang di ganggu oleh dua pria.
"kejadian yang biasa sekali" pikir William, ternyata tidak hanya di bumi gadis cantik selalu diganggu di gang sempit seperti ini, di dunia ini juga terdapat kejadian serupa.
William hendak pergi meninggalkan dua gadis itu, lagi pula di dunia ini ada sihir dua gadis itu juga memiliki sihir yang kuat. Tanpa perlu bantuan William kedua gadis itu bisa mengalahkan pria yang mengganggunya.
"hei kau, bantu kami" teriak salah satunya. Teriakan gadis itu membuat dua pria yang menganggunya melihat kearah William.
"hoo,, kau ingin menjadi pahlawan" ejek salah satu pria yang mengganggu itu.
"tidak, aku tidak tertarik melawan kalian" ujar William santai, lalu pergi begitu saja meninggalkan kejadian di belakangnya.
"kau dengar gadis-gadis? Jadi kita lanjutkan apa yang kegiatan kita" goda pria-pria itu. Kedua gadis itu Nampak kesal dengan sikap William "pria dingin" geram salah keduanya. 
Lingkaran sihir berwarna putih dan jingga terlihat di bawah dua pria pengganggu itu. Dan detik kemudian dua pengganggu itu terkapar tak berdaya, satu terbakar satu lagi tersambar petir. Mereka memiliki daya tahan tubuh yang bagus terhadap sihir jadi tubuh mereka masih hidup walau luka bakar yang disebabkan sihir akan sangat lama hilang.
Sihir api salah satu gadis itu mengarah pada William, tapi dengan mudahnya William menghindar dari serangan itu. Padahal William tidak melihat arah serangan itu. "hei, kau pria sombong" teriak salah satu gadis itu.
William berbalik menghadap dua gadis itu "yang kau maksud aku?" dengan santainya William bertanya.
"tentu saja kau"
"bagaimana bisa kau sedingin itu pada kejahatan yang ada di depanmu huh?"
"karena kalian kuat" jawaban singkat William membuat dua gadis di hadapanya terdiam. "lihat pria yang mengganggu kalian sekarang" sambung William sambil menunjuk dua pria yang terkapar karena serangan sihir tadi.
Dua gadis tersebut Nampak terkejut melihatnya "Sylvia Claude...... Lucy Artistide, keluarga bangsawan memiliki sihir yang kuat. Pria itu tak sebanding dengan kalian" ujar William lalu meninggalkan dua gadis bangsawan itu.
"Priaa itu sombong sekali" Geram Lucy.
"aku tak ingin bertemu denganya lagi" sambung Sylvia tak kalah kesalnya, keduanya memandang kesal pada William yang sudah menjauh.
--TBC—

Academy Of MagicWhere stories live. Discover now