Seperti pepatah kuno yang pernah ku dengar dari ibuku 'Permata tidak dapat dipoles tanpa gesekan, atau orang sempurna tanpa percobaan' tapi entah mengapa cobaan kali ini yang ku alami begitu berat! Ini semua karena pemuda sok angkuh di depan sana! Wang Yibo!"Menejer Xiao, aku mohon padamu! Tolong bantu aku kali ini. Wang Yibo sangat sulit diatur, aku tak tau lagi harus bagaimana. Oleh karena itu aku langsung menelponmu. Aku minta maaf sebesar-besarnya karena telah mengganggu hari liburmu. Jadi.." sang Fotografer mengelus tengkuknya berulangkali krena sungkan. Aku tau betapa merepotkannya sosok bernama Wang Yibo ini.
"Hah, baiklah. Aku akan coba semampuku. Sepertinya memang nasibku memang sial hari ini"
Dengan langkah lebar ku dekati pemuda yang tengah duduk di atas meja kayu.
"Ehem!"
"Eh? Xiao Zhan! Kau datang melihatku take photo?" Senyum jahil terulas dibibirnya dan itu memuakkan.
Ku hela nafas berat "Yibo, kali ini apa lagi yang membuat mood mu hancur hingga kau tak ingin melaksanakan tugasmu di sini?"
Mata bergerak ke kiri dan kanan. Seperti memikirkan alasan apa yang cocok untuk diberikan padaku.
"Hari terlalu panas Xiao Zhan. Aku tak ingin kulitku hitam"
What?!
"K..kau memang.. ugh! Wang yibo dengar. Ini tugas mu sebagai artis. Untuk foto majalah ini kau harus bisa bertahan sedikit akan sinar matahari. Kau harus profesional dalam bekerja! Kalau tidak ucapkan selamat tinggal pada karirmu dan aku tidak peduli." Yups! Jurus ampuh adalah mengancamnya.
Rahang Yibo mengeras, aku tau dia mulai terpancing.
"Hǎo ma, aku akan melakukan tugasku tapi aku harap kau tetap menungguku sampai aku selesai." Giginya bergemeletuk dan dengan kepalan tangan mengahatam meja ia berlalu melanjutkan tugas yang seharusnya ia lakukan sejak berjam-jam tadi.
Trrttt.. Trrtt..
"Halo.."
"Zhan-zhan, kau sudah sampai di mana nak?" Ugh, sial. Ini ibu..
"H-halo ibu, aku minta maaf mungkin hari ini aku tidak sempat datang. Ada sedikit masalah tentang Yibo" ku mohon mengertilah kondisiku ibu.
"Anakku, bukannya ibu menentang pekerjaan mu ini. Tapi mengertilah, ibu sudah tua begitu pula ayahmu. Kami ingin melihat kau berumah tangga. Gaji sebagai Menejer artis memang besar, tapi waktumu terbatasi. Ibu malah berharap kau kerja di kantor seperti orang kebanyakkan. Setidaknya malam kau masih bisa pulang ke rumah. Tapi ini.." masalah ini lagi.
"B..Baiklah ibu. Aku mengerti. Akan ku coba pikirkan ulang hm?" Tawarku.
"Hah! Padahal ibu berharap kepulanganmu kali ini, ibu bisa mengenalkanmu pada seorang gadis. Anak kenalan ibu. A'Hua anak yang manis, cocok bersanding denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CUZ OF YOU (YiZhan)
FanfictionWarning: Yaoi, BxB Sibuknya dirimu ketika menjadi artis, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sibuknya diriku yang harus mengurus segala sesuatu hal tentangmu, dari ujung kepala hingga kaki! Itu semua agar kau tampak selalu sempurna di mata peng...