6. Sesi Wawancara

4.3K 507 72
                                    

Wang Yibo memasang muka penuh rasa tidak adil. Bibirnya terpaut sambil menatap Zhan meminta pertanggung jawaban.

Kerah bajunya tampak agak melebar karena tarikan dari Xiao Zhan dan merosot hingga menampakkan sebagian bahunya yang putih. Hal itu tambah membuat Yibo tampak menyedihkan. Belum lagi dengan rambutnya yang bagaikan singa. Tepat sudah kalau dikatakan Yibo mirip dengan orang-orang dengan gangguan mental.

Hati Xiao Zhan puas melihat penampilan Yibo yang seperti itu.

Yibo sedikit mengerang ketika ia merasakan perih pada bagian lehernya. Benar saja, di sana ada sebuah goresan kurang lebih 4 cm berwarna merah.

Mata Yibo melotot menatap Xiao Zhan sang pelaku pencakaran.

"K-kau! Kau berbuat kekerasan dalam rumah tangga! Aku bisa melaporkanmu ke kantor polisi!" Telunjuk Yibo bergoyang-goyang di depan batang hidung Xiao Zhan.

Mata Xiao Zhan menjuling melihat tangan di depan hidungnya.

Craup!

"Argh! Jariku! Jariku putus!" Teriak Yibo tiba-tiba karena jarinya digigit oleh Xiao Zhan.

"Pei! Kekerasan rumah tangga apa yang ingin kau laporkan ha?!" Xiao Zhan meludah ke arah samping.

Yibo menggenggam jari telunjuknya di depan dada. Ada air mata di sudut matanya yang menggenang. Sepertinya benar-benar kesakitan.

"Kau berbuat kekerasan padaku! Tentu saja akan aku laporkan! Lagi pula luka di leherku bagaimana kau akan menjelaskannya? Besok aku ada pemotretan dan sesi wawancara!"

Xiao Zhan melirik bekas luka berwarna merah itu dengan sedikit rasa bersalah.

"Besok kita bisa tutupi dengan make up, kau tenang saja." Ucap Xiao Zhan enteng.

Yibo mengelus-elus lehernya. "Ini perih kau tau!"

"Ya, maafkan aku. Um, kalau kau ingin tidur di sini.. akan aku izinkan. Tapi kau harus puas hanya tidur di sini!"

"Di depan televisi begini? Sendiri?" Tanya Yibo.

"Ya tentu saja!"

"Aku tak biasa tidur sendiri di tempat asing kau tau? Apalagi aku lagi sakit begini" Keluh Yibo masih meraba-raba lukanya.

Merasa bersalah sekali lagi, Xiao Zhan mengalah.

"Baiklah, aku akan menemanimu tidur di sini. Di kamarku terlalu sempit. Sebentar aku akan mengambilkan kasurnya." Xiao Zhan beranjak memasuki kamar, membongkar lemari di samping pintu. Pada bagian bawah lemari ada kasur tipis yang memang ia sediakan ketika ayahnya datang berkunjung dan menginap di apartemennya.

Bolak-balik ia mengatur tempat tidur. Mulai dari bantal hingga selimut. Yibo yang memperhatikan kesibukkan Xiao Zhan, tersenyum senang.

'Beginikah rasanya ketika ingin tidur dilayani istri?' pikirnya puas.

Untung saja Xiao Zhan tidak bisa mendengar apa yang ada di otak Yibo. Kalau ia tau, bisa dipastikan bantal itu akan membekap Yibo hingga ia kehabisan nafas dan melayang menuju ke pintu akhirat.

⏩⏩⏩

Keesokkan harinya..

Di lokasi pemotretan, Xiao Zhan sedang mengobrol dengan salah satu Stylish yang memang ditunjuk oleh pihak majalah. Wang Yibo sendiri berdiri di sampingnya dengan Make Up Artist yang membenahi beberapa sentuhan di wajahnya sebelum sesi pemotretan dimulai dan dilanjutkan sesi wawancara untuk promo di sosial media mereka.

CUZ OF YOU (YiZhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang