1. Simple

336 36 0
                                    

Jika kata bangkit adalah hal mudah bagi seseorang maka Hyena menyanggahnya.

Butuh waktu 5 tahun 7 hari dan 11 jam bagi dia bisa tersenyum kembali seperti sedia kala. Bukan masalah bibirnya tak pernah tersenyum tapi lebih kepada hatinya baru saja merasakan kebahagiaan luar biasa.

Sejak saat itu, Hyena berusaha keras melupakan segala sesuatu yang telah menimpanya. Dia berpindah kota dan bekerja di toko milik anak paman yang dulu pernah bekerja di rumah keluarganya.

Sungguh baik paman itu memberinya tempat tinggal disaat Hyena sudah tak punya tujuan.

"Seberapa senang dirimu sampai-sampai gigi itu terlihat lebih kering dari sebelumnya?" goda seorang lelaki yang hampir sebaya dengan Hyena.

Hyena akhirnya mengatup mulutnya. Merasa malu karena ia tak sadar sedari tadi ada orang yang mengamatinya.

"Oppa, ku dengar akan ke seoul hari ini?"

Lawan bicaranya itu hanya mengangguk.

"Ini sudah malam, apa tidak besok pagi saja?" Kepala Hyena mendongak. Menatap langit yang hitam pekat tanpa ada taburan bintang.

Karena mereka tengah duduk di teras rumah yang beralaskan kayu jati tangannya mengelus-elus bahu yang semakin kedinginan.

Sementara orang yang Hyena sebut oppa itu hanya tersenyum hangat. Sehangat perasaannya yang berusaha ia salurkan di antara bahu sempit Hyena.

"Memangnya ada larangan bagi lelaki untuk tidak keluar malam?"

Benar. Biasanya hanya para gadis yang menginjak remaja para orang tua melarang mereka keluar malam hari. Takut jika sesuatu yang tak di inginkan akan terjadi dan Hyena juga baru mendengar istilah itu semenjak tinggal bersama paman Lee.

Karena saat di seoul, Hyena tak punya larangan apapun tentang itu. Pulang atau berjalan-jalan tengah malam sudah menjadi hal yang terlalu lazim bagi kehidupan sempurnanya.

Sempurna? Hyena juga baru paham jika kata sempurna itu benar-benar sudah ia salah artikan. Yang benar adalah hidup Hyena tak pernah ada larangan dari mulut ayah, ibu serta kakaknya karena mereka terlalu sibuk mengurusi urusannya masing-masing. Dalam artian Hyena adalah anak yang tak pernah diperhatikan, secara kasar ia hanya ditelantarkan.

"Tapi perjalanannya cukup jauh. Kau akan lelah menyetir nantinya. Bagaimana jika besok pagi saja biar aku antar sampai tengah kota" tawar Hyena.

Lee Joowon itu terkekeh begitu mendengar Hyena bicara. Bagaimana bisa Hyena berubah drastis dalam kurun waktu yang kurang dari enam tahun itu. Hyena yang berada di sampingnya kini adalah versi terbaik yang pernah dia lihat sebelumnya.

"Ah, oppa aku bersungguh-sungguh. Besok pagi saja ya?"

"Memangnya kalau oppa pergi besok pagi, kau akan menghadiahiku apa?"

"Sudah ku bilang akan mengantarmu sampai kota. Aku akan menggantikanmu menyetir, bagaimana?"

"Hanya itu?"

Alis Hyena terpaut, "yak, oppa! Bagaimana bisa kau menyebutnya hanya itu?" protesnya.

"Yak, aku juga bisa menyetir sampai ratusan kilo meter. Tidak ada yang menguntungkan dari tawaranmu!"

Bibir gadis itu mengkerut lucu. Perkataan yang terlontar dari mulut yang sudah ia anggap kakak itu menyakiti hatinya. Tidak. Sebenarnya tidak seserius itu.

"Jahat sekali!"

Joowon tertawa ringan. Semakin lama Hyera semakin menggemaskan.

"Kalau begitu beri aku energi khusus untuk perjalanan panjang nanti"

RUINAWAY | Min Yoongi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang