Kedua insan itu berjalan berjauhan.
Momen sebelum beranjak dari perkebunan karet membuat keduanya canggung.
Entah Hyena yang lebih kentara atau Yoongi yang malas menbahasnya.Hyena berjalan lebih dulu. Bagaimana pun hutan cukup membuatnya takut ditambah lagi dengan adanya pria itu.
Ah, sungguh Hyena tak bisa menghapus ingatan tentang kejadian tadi. Dimana pria bermulut tajam itu mendekatinya dan memegang tengkuk Hyena.
Jelas Hyena meremang bukan main apalagi setelah itu Yoongi mendekat dan memegang sesuatu yang benar-benar membuatnya merinding.
Laba-laba.
Ya. Laba-laba seukuran jempol kaki menggelantung cantik di antara rambut bagian belakang Hyena.
Bodoh, malu, lemah dan segala energi negatif sudah terkumpul dalam ekspresi Hyena di depan Yoongi. Yang paling parahnya lagi Hyena nyaris menangis karena melihat serangga mengerikan itu.
Yoongi sengaja tak membahas atau menenangkan Hyena saat itu. Dia pikir dengan dirinya berdiam setidaknya tak akan membuat Hyena semakin malu atau salah tingkah.
Namun perkiraannya salah, justru Hyena memutuskan untuk segera keluar dari hutan dan meninggalkan Yoongi yang sedikit kesusahan karena tidak terbiasa dengan akar-akar besar yang menghalangi jalan. Tak jarang kakinya terkilir dan tersandung beberapa kali. Poor the legs.
Butuh sedikit waktu untuk mereka sampai di jalan setapak desa yang beraspal. Yoongi menghela napas dalam-dalam. Sepertinya seluruh pohon di dalam hutan belantara itu ikut menghisap oksigen dan karbondioksida dalam tubuhnya. Yoongi lemas. Dia memegang kedua lututnya.
"Yak!" panggil Yoongi.
Hyena sempat terdiam sebentar namun akhirnya berjalan lagi. Menghiraukan Yoongi yang sudah jauh di belakangnya.
"Yak, gadis muda!" Teriaknya lagi.
Yoongi kesal. Gadis itu tidak punya telinga atau bagaimana. Dia butuh istirahat sebentar.
Hyena berbalik dan berjalan menghampiri Yoongi. Tidak. Hyena tetap melewatinya. Kini tujuannya yaitu jalan ke arah selatan.
Yoongi terpaksa berlari. Menyeimbangkan langkah gadis itu yang sama sekali tidak terlihat kelelahan.
Yoongi penasaran seberapa kuat gadis itu sampai-sampai tak ada keringat setetes pun yang terlihat di dahi atau di manapun yang Yoongi pandangi.
Dan Yoongi pria normal. Dia juga penasaran seberapa kuatnya Hyena di atas ranjang jika begitu.
"Yak! Kau yakin jalanannya benar?"
Hyena tetap tak bergeming dan memilih bungkam. Hyena hanya ingin cepat-cepat pulang maka dari itu dia tak merespon apapun yang Yoongi katakan. Juga Hyena sengaja memilih jalur selatan agar bisa memotong jalan.
Kini Yoongi lagi-lagi tertinggal. Dia pasrah. Mau wanita itu pergi duluan atau menjaga jarak dengannya Yoongi tidak peduli lagi. Tubuhnya butuh istirahat dan terpaksa dia terkapar di aspal yang sedikit teduh karena tertutupi pohon-pohon di sebelah kanannya.
Bayangannya kembali pada saat 30 menit ke belakang, dimana Hyena begitu ketakutan hanya karena seekor laba-laba kecil.
Bibir Yoongi tersenyum miring. Bahkan saat seperti itu pun Hyena tetap menarik. Dan entah kenapa Yoongi semakin penasaran tentang gadis itu.
Tak berapa lama Yoongi menepuk jidatnya. Astaga, dia lupa menanyakan namanya lagi.
Ah, tunggu. Seingatnya paman tadi pagi mengucapkan nama gadis itu tapi siapa? Yena? Haena? Hyera? Hana?
KAMU SEDANG MEMBACA
RUINAWAY | Min Yoongi Fanfiction
Fanfiction[Min Yoongi Fanfiction] "Kenapa semua orang mempermasalahkan hal yang tidak penting?" kata Yoongi. "Jadi, menurutmu aku tidak penting? Hubungan kita?" Tanya Hyena selagi menggengam sesuatu yang mampu meruntuhkan harapannya sendiri. "Jangan membuatku...