5

1.9K 321 40
                                    

"Kau berat astaga berdirilah yang benar!" Seungyoun terseok-seok menuntun Hangyul yang kini hampir sepenuhnya menyandarkan badan padanya. Seungyoun memang lebih tinggi, tetapi Hangyul masih lebih berisi.

"Hyung apakah tahu dimana rumahku? Eh tetapi aku ingin pergi ke apartemen Seungyoun" Hangyul membuka suaranya ketika Seungyoun baru saja menjalankan mobilnya menjauhi kampus Hangyul. Ia tak bisa berhenti mengernyit ketika aroma alkohol terus menguar ketika Hangyul berbicara.

"Berhenti berbicara. Dan aku tidak tahu dimana rumahmu jadi akan kubawa kau ke apartemenku"

"Tapi Hangyul ingin ke apartemen Seungyoun"

"Astaga apakah kau benar-benar mabuk? Kau pikir aku siapa hah?" Seungyoun menolehkan kepalanya menatap Hangyul yang sedari tadi memandanginya.

"Aku tidak tahu hyung siapa. Yang pasti hyung berasal dari Korea karena bisa bahasa korea. Apakah hyung sudah lama di Thailand? Apakah hyung sudah terbisa dengan makanannya karena aku tidak suka makanan disini. Semuanya asam" Seungyoun memutarkan bola matanya malas dan memilih untuk fokus melanjutkan menyetir. Hangyul masih terus berbicara di sampingnya tanpa henti.

"Apakah ini mobil hyung?"

"Pasti hyung adalah orang kaya, mobil ini sangat keren"

"Bau parfum hyung sama seperti punya Uyon"

"Siapa Uyon?" akhirnya Seungyoun menanggapi ocehan Hangyul. Hei, ia tidak mau namanya seenaknya diganti!

"Kekasihku! Pipinya mudah sekali memerah ketika aku menggodanya. Hyung bisakah kita ke apartemen Uyon? Aku merindukannya"

"Aku tidak tahu dimana apartemennya"

"Hyuuuung aku ingin ke apartemen Uyon" oh astaga dan sekarang Hangyul mulai merengek?

"Berhenti merengek atau kuturunkan kau sekarang juga" Hangyul pun diam sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hyung jahat"

"Aku baik, buktinya aku mau mengantarmu"

"Kekasihku pasti akan merawatku sekarang. Aku ingin bertemu Uyon"

"Cih berhentilah berbohong. Ia bukan kekasihmu—ouch!" Seungyoun mengaduh ketika tiba-tiba saja Hangyul memukul lengannya. Apakah lelaki ini kerasukan??

"Seungyoun adalah kekasihku!"

"Bukan"

"Kekasihku!!!"

"Hei apakah kau pernah memintanya untuk menjadi kekasihmu? Berani-beraninya kau memutuskan bahwa kalian sudah menjadi sepasang kekasih. Apakah kau tahu bahwa ia tidak pernah berhubungan dengan siapapun? Dan sekarang ia harus menghadapi fakta bahwa ia bahkan tidak diberi status yang jelas oleh seorang mahasiswa ingusan! Apa kau dengar hah? Jadi jangan sekali-sekali berani menyebutnya sebagai kekasihmu" Seungyoun tidak tahu apa yang merasuki dirinya hingga bisa berbicara sepanjang itu kepada lelaki mabuk yang kini hanya diam tidak menjawab. Ia menolehkan kepalanya dan mendapati Hangyul sudah tertidur pulas di kursi penumpang.

Seungyoun menghembuskan nafas, memijat keningnya ketika kesadaran akan sesuatu yang baru saja ia perbuat mulai merasuk kedalam otaknya.

"Apa yang baru saja aku katakan? Dasar bodoh"

______________________

Seungyoun dengan susah payah membopong badan Hangyul menuju tempat tidur. Lengan Hangyul yang terlingkar di lehernya tidak membantu meringankan beban yang lelaki itu tumpukan pada Seungyoun.

"Ah bau bantal ini mirip sekali dengan milik Uyon. Apakah kalian adalah saudara kembar? Kenapa semuanya bisa sama?" Tanya Hangyul yang kini sudah terlentang dengan nyamannya di tempat tidur, sedangkan Seungyoun sedang menyandarkan tubuhnya pada lemari sembari menghirup nafas demi mengisi paru-parunya yang sedang menjerit.

Ikat • gyulyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang