"Untuk hari ini sampai disini dulu, dan jangan sampai lupa minggu besok tugas harus selesai" ucap seorang dosen mengakhiri kelasnya sebelum dia keluar dari kelas yang dijawab 'ya' oleh para mahasiswa disana.
Setelah sang dosen keluar, kelas yang tadinya hening kini kembali riuh para mahasiswa banyak yang berhambur keluar untuk mencari santapan makan siang.
Tak jauh berbeda dengan teman sekelasnya seorang wanita cantik terlihat tengah membereskan buku buku yang tadi ia bawa.
" naeun-aa apa kemarin kau menjaga gomny?" Wanita berambut sebahu menghampirinya.
"Ho'oh wae?" Jawab wanita yang bernama naeun singkat, mata serta tangannya masih tetap terpokus pada buku-buku yang ada di meja.
"Tidak, hanya bertanya saja" jawab wanita itu menurunkan kaki panjangnya yang berada diatas meja dan berdiri disamping naeun yang berjalan keluar dari mejanya.
"Oh ia kah? Kupikir kau ingin bertanya soal kai"
"Untuk apa aku bertanya kepadamu? Toh dia menghubungiku kemarin" mereka berjalan keluar ruangan beriringan.
"Benarkah?"
"H'eh" ucapnya mengangguk.
"Astaga kenapa ramai sekali?" Tanya naeun ketika dirinya melihat begitu ramainya gedung universitasnya tak seperti biasanya yang tampak sepi.
"Oh ia aku lupa kata kai temannya akan ada yang masuk kesini" jawab temannya sambil berjalan menyamai langkah dengan naeun yang menyusuri koridor.
"Waah benarkah? Teman idolanya?"
"Yap"
"Siapa?"
"Kalo aku tidak salah jimin"
"Aahk bangtan" ucap naeun sembari mengangguk
"Kau tahu?"
"Tidak, aku tahu hanya namanya tidak dengan wajahnya"
"Hei aiss kau ini" temannya itu melihat naeun dengan tatapan kesel."Oh ia lupa berarti dia juga temannya dia dong, akhm" lanjutnya. Naeun yang sadar akan siapa 'dia' yang dimaksud temannya itu hanya mendengus kesal.
"Sojung-aa naeun-aa" teriak seseorang mengucapkan nama mereka yang serentak dibalas tengokan oleh mereka.
"Heii jhonny aa" wanita bernama sojung itu melambaikan tangannya pada laki laki bertumbuh jangkung di sepannya, dan naeun? Dia hanya diam menatap yang mereka sebut jhonny.
"Ada apa? Tumben kau tidak makan dikantin, eoh ini siapa?" tanya sojung saat jhony menghampirinya,
"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan pada kalian,oh ia aku lupa ini jimin" terangnya
"Annyeong haseyo nae jimin imnida" ucap jimin membungkuk sekilas memperkenalkan dirinya sebelum matanya terpaku pada wanita berambut panjang bergelombang didepannya.
"Waah kita bertemu lagi nona" perkataan jimin membuat ketiga orang itu menatapnya kaget,
"Kalian pernah bertemu sebelumnya?" Tanya jhony kaget sama halnya dengan sojung yang membulatkan matanya.
"siapa? Aku? Di?" Naeun berkata sembari menunjuk dirinya sendiri dahinya berkerut tanda bingung.
"Ahk maaf aku tidak yakin kau melihatku, aku melihatmu di ruang tunggu kami, bersama anak kecil" kekeuh jimin naeun yang mendengar itu langsung mengingat kejadian kemarin, tapi lucunya dia hanya bertemu dengan leadernya saja tidak dengan jimin.
"Oh ia kemarin gomny masuk keruangan kalian yah" naeun kembali mengerutkan dahi kembali dia benar benar bingung.
"Ahk aku yang duduk didepan anak itu sebelum dia lari menghampirimu" ucap jimin malu malu mengerti arti pikiran naeun.
"Oalah astaga aku baru ingat, maafkan aku"
"Ehk tidak papa sunbae" sargah jimin cepat.
"Baiklah,namaku naeun senang berkenalan denganmu" naeun tersenyum lembut pada jimin yang dibalas dengan senyuman manis oleh jimin.
"Ne sunbae"
"Kenalkan nama aku sojung, kau bisa panggil aku kristal kalo mau" kristal menjulurkan tangannya ramah.
"Nee,senang bisa berkenalan dengan kalian" jimin menerima uluran tangan sojung dan kembali megulas senyuman yang membuat matanya sedikit tak terlihat.
"Nah kalo begitu bisakah kalian membantuku" jhony berinisiatif menitipkan jimin pada mereka berdua karena dirinya akan menuntaskan tugas yang diberikan padanya hari ini.
"Apa?" Tanya kristal walau dia tau maksud jhony menghampiri mereka, namun berbeda dengan kristal yang menanyakan lagi walau tau maksud dari jhonya naeun malah berkata
"Aku tidak bisa karena kelas di fakultas psikologiku dimulai sebentar lagi" membuat jhony sedikit melemas dan menatap kristal.Namun terpikir oleh jhony agar bertanya kepada naeun untuk apa yang ia maksud walau dia pasti tau temannya itu mengetahui apa yang ia pikirkan.
"Memangnya kau tahu apa yang aku maksud?"
"Mengantar jimin berkeliling gedung fakultas kita" jawab naeun enteng yang membuat jimin terkejut dan jhony hanya terkekeh.
"Bingo, jadi kristal?"
"Yaah aku tidak dalam posisi untuk menolak" ucapnya sembari memejamkan matanya, "oh ia eun bukankah fakultasmu yang disana dekat dengan myeongdong?" Ntah mengapa kristal bertanya seperti itu pada naeun,
"Ia memangnya kenapa?" Naeun mentap kristal heran namun yang ditatap hanya nyengir kuda.
"Sebagai gantimu karena kau tidak bisa mengajak jimin keliling, jadi aku menginginkan kau membelikan sesuatu untuku"
"Kenapa kau bawa orang lain jika mau ku bawakan seseuatu" ucap naeun kesal bisa-bisanya temannya satu ini memberikan alasan yang jelas tidak masuk akal.
"Bwahaha kalian memang teman yang sempurna" kekeh jhony, dan jimin hanya bisa memperhatikan mereka.
"Ayolah eun aku ingin kue beras dan sate usus, kau tidak kasihan padaku" wajah memelas kristal mampu membuat naeun luluh.
"Baiklah dimana aku membelinya?"
"Di myeongdong streat" mendengar perkataan kristal naeun membulatkan matanya dan menolak mentah mentah keinginan sahabatnya itu.
"Wae? Ayolah eun, apa jangan jangan kau masih belum melupakan kenangan itu"
"Aish berhentilah membicarakan itu, baiklah aku akan membelikannya, hanya itukan" kristal mengangguk namun saat naeun menatap kedepannya jhony membuka mulutnya akan tetapi dia kalah cepat dari naeun sehingga perkataan naeun yang seperti "untukmu tidak ada,rumah mu terlalu jauh dan aku terlalu malas mengantarkannya ke sana" itulah perkataan yang membuat jhony mendengus kesal dan cemberut, sembari melihat naeun yang menjauh.
"Menyebalkan, oh ia jimin aku tinggal dulu yah, aku ada kelas sekarang bye, aku titip jimin padamu sojung-aa"
"Baiklah hati hati lihat jalan jangan terburu buru"
Akhirnya tinggal jimin dan kristal yang berdiri disana.
"Maafkan kita yah, kita memang seperti ini"
"Tidak papa ko sunbae"
"Aigoo jangan panggil aku sunbae kau bisa memanggilku nuna, dan naeun juga panggil dia nuna" kristal tersenyum dan mulai berjalan
"Dan aku memberi tahumu khusus untuk naeun kau harus memahami sifatnya dan kepandaiannya seperti tadi menebak pikiran orang dengan benar, percayalah kepintarannya diatas rata-rata, yaah mampulah untuk menjadikan dia mahasiswa doubel degrees" jelas kristal panjang dan yang pasti didengar seksama oleh jimin menambah keantusias rasa penasarannya kepada wanita yang baru bertemu dua kali dengannya.
"Lah kenapa membicarakan dia, hahaha mungkin sekarang kupingnya menjadi panas, mari jimin kita pergi keruang praktek nari dulu" ajaknya kepada jimin untuk memulai tour kecilnya
"Nee nuna".......
Tbc........
Vomentnya dong........
Biar seru...........
20 vote or coment .......
Cerita berlanjut.....