Tepat jam 19:20 riuh orang orang kembali terdengar setelah terdiam beberapa detik mengiringi nyanyian dan tarian berjudul boy with luv itu, seolah olah menyambut kedatangan dua sahabat yang keluar dari lift dengan satu batita yang terlihat nyenyak tertidur digendongan salah satu dari mereka.
"Apa kita terlambat" tanya wanita bersurau panjang yang tengah menggendong itu pada teman disampingnya itu.
"Ntahlah,yang terpenting aku tidak melewatkan stage dia" jawab enteng temannya itu seraya mengidigkan bahunya,
"Nah itu masalahnya, takutnya kita melewatkan itu","apa kau lupa kai dan grupnya selalu perfome terakhir?, jika kita melewatkan juga tidak masalah, toh aku masih bisa bertemu dengannya diruang tunggu" naeun menghela nafas nya kasar ia sedikit bersalah karena keterlambatan mereka disebabkan oleh dirinya.
"Jangan salahkan dirimu, aku juga terlambat menjemputmu tadi" kristal yang disampingnya menepuk nepuk punggung naeun.
"Kristal-aa" teriak seseorang yang tengah berlari menghampiri mereka, kristal yang melihat itu langsung tertunduk malu,"kenapa dia harus berteriak seperti itu sih" gumamnya sembari mengedarkan arah pandangannya keseluruh arah,
Naeun yang disampingnya hanya melihat tingkah kristal yang begitu lucu hanya tertawa,"sayang aku merindukanmu"kristal yang mendengar dan mendapat pelukan dari kekasihnya itu hanya bisa terdiam kaget pipinya bersemu merah karena menahan rasa malu.
"Kai lepaskan banyak orang disini" runtuk kristal kesal mencoba untuk melepaskan pelukan kai, "wae? Kau kan kekasihku biar saja mereka tahu" ucap kai yang malah mempererat pelukannya dan akan melakukan presentase lebih jikalau kristal tidak menginjak kakinya.
"Awws" ringis kai, bayangkan saja sakitnya diinjak oleh ujung sepatu high hells yang runcing dengan sangat keras, tentu saja sakit bukan? Untung saja kai bisa menahan rasa sakitnya walau sedikit,
"Butuh bantuan?" Seolah tak menghiraukan kai dan kristal pertanyaan yang di ajukan ke naeun oleh seorang laki laki yang sedari tadi mengikuti kai terdengar dengan senyuman begitu ia mendekati naeun.
Naeun hanya bisa membalas dengan senyuman manis dan menyerahkan bebeberapa paper bag ditangannya,
"Terimakasih penawarannya tuan oh" kalimat yang terdengar manis itu ia lontarkan karena penawaran lelaki itu
"seharusnya seperti ini dan ku yang membawa ini" pria tinggi itu menarik pelan Gomny dari rengkuhan Naeun membuat gadis itu melongo heran.
"Ayo, semuanya pasti menunggu kita" melihat orang yang membawa gomny pergi dari hadapannya Naeun segera berjalan mengikuti dia.
"Hey Sehun" yang dipanggil menengok kearah suara, "hmmm" sosok Naeun yang ditatapnya hanya menggaruk tengkuk yang tidak gatal, Yap yang tadi pria itu memang Naeun tapi lucunya dia kehilangan kata kata setelah matanya beradu dengan manik hitam milik pria berkulit putih itu, awalnya Naeun hendak melayangkan beberapa protes kepadanya tapi yah begitulah jadinya.
"Apa kuliahmu lancar?" Sehun membuka obrolan setelah beberapa saat terhanyut dalam keheningan menyusuri lorong.
"Yah begitulah, dibilang lancar tidak, dibilang tidak lancar,tidak juga" jelas Naeun yang berada disampingnya.
"Begitukah? Jangan terlalu menyibukkan diri kau perlu istirahat Eun" perkataan Sehun terdengar sedikit agak tidak nyambung ntah memang disengaja atau dia bingung menjawab perkataan Naeun, yah begitulah untungnya Naeun agak tidak terganggu dengan hal itu,
"Aku berencana untuk pergi berlibur setiap akhir pekan, tapi itu tidak pernah terealisasi apalagi sekarang Gomny sedang berada dimasanya yah mau tidak mau waktu istirahatku berkurang" jelas Naeun panjang dengan sesekali helaan nafas terdengar mengingat betapa sialnya kehidupan hariannya yang tak pernah ada kata libur di kalender pribadinya.
"Masalah Gomny kenapa kau tidak serahkan saja pada ayahnya, selama kau berlibur atau kau membawanya bukan? Yang terpenting otakmu harus ada istirahatnya jangan terus dibiarkan bekerja" mendengar untaian kata dari Sehun Naeun hanya bisa mendesah pelan.
"Ahjushi" terdengar rengekan dari batita yang ada di gendongan sehun.
"Annyeong, kau sudah bangun?" Batita itu hanya mengangguk, "berikan dia padaku"
Namun Sehun malah mempercepat langkahnya,"oh Sehun" jerit Naeun yang dijawab kekehan oleh Sehun.
Setelah tepat berada dibalik stage langkah Sehun terlihat lebih santai namun Naeun tatapan Naeun yang tidak santai lucunya Gomny malah tertawa terbahak bahak karena kejadian tadi.
"Samchon turun" pinta Gomny yang langsung disetujui oleh Sehun, "kenapa kalian berlari sih" kesal Naeun yang sedikit telat menghampiri mereka nafasnya tidak teratur mungkin karena kelelahan.
"Anggap saja yang tadi itu pelajaran olahraga" ucap Sehun disela sela tawa yang ia ajukan pada Naeun, jujur sudah hampir tujuh tahun mengenal Naeun dan menjadi sahabatnya Sehun selalu saja berhasil mengerjai Naeun di manapun dan kapanpun.
"Jimin samchon" teriak Gomny lari dari perdebatan sang Tante dengan temannya itu, berlari menemui orang yang baru tadi siang pergi dari rumahnya.
"Awas Gomny aaaa" jerit Jimin melebarkan tangannya dan menangkap Gomny kedalam pelukannya.
"Jimin, kau seperti ayah yang baru bertemu dengan anaknya" perkataan yang lolos dari bibir mungil taehyung membuat semua yang berada disampingnya tertawa, "mungkin Jimin sudah tidak tahan lagi ingin mempunyai anak" Suga berceloteh sembari mencubit pipi Gomny gemas,
"IMO" teriak Gomny membuat dua orang yang tengah bertengkar jauh didepannya beralih memandangi Gomny,
"Main nee" ucap Gomny selanjutnya membuat dua pasang manusia itu menghampiri Gomny dan beberapa orang yang berkumpul.
"Annyeong, kalian baru beres tampil yah" sapa Naeun ramah yang dibalas anggukan oleh keenam anngota, enam karena yang satu terpokus memandangi Naeun.
"Iiaa agashi"
"Woy maknae cepat kini giliran kita" seseorang menepuk pundak Sehun, dia menyadari bahwa sudah hampir bagiannya terdengar dari MC yang mengatakan sekarang penampilan Exo SC mau tidak mau Sehun harus pergi meninggalkan Naeun bersama anak Bangtan.
"Naeun-aa aku pergi dulu"
"Sudah mulai bagiannya yah, ya sudah good luck" Naeun tersenyum pada Sehun memberikan semangat untuk temannya Naeun memang suka memberikan kata kata simpel namun berkesan pada orang yang dekat dengannya terutama laki laki yang kini tersenyum dihadapannya.
"Hanya itu? Ciuman?" Mendengar perkataan Sehun, Naeun sontak melorotkan matanya "brengsek kau" umpatnya yang membuat Sehun tertawa dan berlalu meninggalkan Naeun.
"Dasar oh Sehun sialan" Naeun benar benar menahan malu saat ini bisa bisanya pria itu mengucapkan hal yang menjijikan baginya dihadapan banyak orang,
Berbeda dengan Naeun yang terlihat kesal seseorang yang tepat berada didepannya perasaannya sedikit iri melihat keakraban antara Sehun dan Naeun,
"Apa yang kupikirkan Jimin" protesnya yang ia utarakan dalam hati tentu saja untuk dirinya sendiri......
TBC
Maaf yah agak gak nyambung soalnya hp author rusak udah hampir beberapa hari jadi ide yang tadinya mau ditulis ehk malah hilang jadilah tercipta cerita yang absurd wkwkwkwk