Prolog

37 8 0
                                    

The beginning: The Question and The Reason

Start

Apakah kamu tau siapa aku?

Apa yg mereka fikirkan tentang diriku? Tolong jelaskan! Karena aku yang bodoh ini, tidak mengetahui tentang diriku sendiri.
Aku selalu menunjukan sisi palsuku kepada semua orang bahwa aku baik - baik saja.

Aku tidak ingin semua orang mengasihaniku dan berfikir bahwa aku sedang menderita. Dengan memainkan peran setiap hari dengan memakai topeng, hal ini sangat membantu sekali bagiku untuk berinteraksi tanpa menimbulkan konflik dalam kehidupanku. Namun, terkadang topeng ini sungguh menyiksaku, hingga aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri.

Aku seolah olah sedang dipermainkan oleh diriku sendiri, dengan menjebakan diriku sendiri ke dalam kehidupan ilusi—tipu muslihat ku sendiri.

Hingga pada suatu ketika, aku bertemu dengan seseorang yang mengubah kehidupanku. Penderitaan yang selama ini sedang ku alami perlahan hilang karena kedatangannya di hidupku. Dia memberi warna indah dalam keseharian ku dan dia juga berusaha membuatku untuk membuang topeng ini. Mungkin dia orang yang selama ini aku cari, atau mungkin dia adalah orang yang akan menghancurkan ku kelak. Aku masih ragu dengannya.

"Hey, siapa kamu?! Mengapa kamu begitu peduli denganku?!" Aku berteriak disaat dia akan melenggang pergi sehabis menolong ku jatuh.

Laki - laki itu menghentikan langkahnya saat aku memanggilnya, namun dia tidak menoleh sedikitpun kepadaku.

Dia menarik nafasnya dan menghebuskan nya frustasi. Aku berfikir sambil menatap punggungnya. Apakah aku salah menanyakan itu padanya sambil berteriak. Seharusnya aku berterima kasih karena dia telah menolongku saat ini. Ya Tuhan, bodohnya aku.

Dengan pelan dia berbalik kearah ku dan menatap ku lekat. Tatapan kami saling bertemu. Ke dua manik itu seakan menghipnotisku dan waktu seakan berhenti detik ini juga.

'Astaga, mengapa jantung ku berdegup cepat sekali, ada apa ini?' Aku segera memalingkan penglihatanku ke arah yang lain, karena entah semakin lama aku membalas tatapan itu, malah membuatku semakin gugup.

Namun, hal yang mengejutkanku adalah dia berbalik dan meninggalkan ku begitu saja. Aku sempat bingung, apa dia marah dengan ku karena perkataanku tadi.

"Dasar mulut ini, selalu saja lepas kontrol saat berbicara"

Aku merutuki perkataan konyolku itu, dan rasa nya aku ingin menarik semua perkataan ku tadi.
Hah sudahlah ini semua sudah terjadi, semoga saja laki - laki itu melupakannya.

Ku langkahkan kaki ku dengan sedikit berlari, karena malam hari ini sungguh dingin, dan jalanan pun mulai sepi. Aku agak meringis ketika tau bahwa kaki ku agak sedikit berdarah, ah pasti karena jatuh tadi. Jadi, aku agak menyeret kaki ku saat berjalan dan pulang dengan hati - hati.

-Guess what? One of the actor has been revealed-

Who Am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang