Meja makan, disinilah aku yang menunggu ketiga orang yang entah kapan mereka akan muncul, selera makan ku sudah hilang.
sekarang aku berada di kamar, mengambil laptopku untuk melanjutkan tugas yang sempat tertunda, sambil mendengarkan musik favoritku. aku teringat kejadian dimana Caca membentakku, aku sadar bahwa aku salah tapi aku tidak suka ada orang yang berani berteriak di depanku.
ketika sibuk memikirkan kejadian disekolah, handphone ku berdering. ternyata Dimas teman sekelasku, ia menelpon.
"Halo?"
"Gua ada didepan rumah lu, tolong keluar kalo lu ga sibuk"
Aku spontan merapihkan rambut dan pakaian, beranjak bangun dari kasur dan keluar kamar. sampai di teras rumah aku bisa melihat dengan jelas ada Dimas berdiri membelakangi ku, memakai jaket bomber hitam dan levis. cukup rapi.
"Woy"
Dimas memutar arah, aku bisa melihat wajahnya yang lumayan tampan. Dia tersenyum tipis lalu berjalan menghampiriku
"Gua cuma mau anter kue kesukaan lu. are you busy now?" Ujarnya seraya menyerahkan bungkusan kue tersebut
Aku ingin menggeleng tapi aku teringat ada tugas yang harus aku selesaikan malam ini karena besok harus segera di kumpulkan
"Gua sibuk lagi ngerjain tugas buat besok, lu lupa?" God, terlihat bahwa dia menahan malu
"Itu bisa dikerjain besok di sekolah kan buat jam ke 4, tapi kalo emang lu gabisa ya gapapa gua ga maksa. yaudah klo gitu gua pamit ya"
Aku hanya mengangguk, tapi... ia berbalik arah
"Kuenya jangan lupa dimakan, have a good night" Ucapnya sambil tersenyum manis
Aku bukan type perempuan yang mudah terbawa perasaan dan suasana seperti ini, tapi entah kenapa aku merasakan hal yang berbeda ketika bersama Dimas.
@CHILD
