Ide

713 72 25
                                    

"Hyung...bagaimana Jin hyung?"

"Jin hyung masih ingin sendiri, Kookie"

"Aku khawatir... Aku takut jika Jin hyung menyalahkan dirinya sendiri"

"Siapa sebenarnya pembunuh itu?! Berani sekali dia membunuh salah satu Army kita!!"

"Apa agency sudah melapor mengenai kasus pembunuhan itu?"

"Sepertinya sudah"

-
-
-

Seokjin menjatuhkan dompet miliknya. Kedua tangannya masih bergetar, setelah ia menemukan foto miliknya bertuliskan sebuah ancaman, terdapat di salah satu saku dompetnya.

"Hyung... Ini..." Namjoon menatap Seokjin yang terlihat ketakutan. Ia juga menjatuhkan permen kapas ke lantai ketika dirinya melihat foto Seokjin tergeletak.

"Hyung --- kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir.

-
-
-

"Hyung!!!" teriak Taehyung sambil memeluk tubuh Seokjin.

"Kenapa kau..." Yoongi terdiam ketika melihat pergelangan tangan Seokjin berdarah.

"Cepat telepon Rumah Sakit!!" Taehyung menangis dan meninggikan suaranya, hingga Yoongi tersadar.

-
-
-

"Aku pikir --- virus Aids yang aku tularkan padamu. Ternyata aku salah..."

"Tapi tidak apa --- kau tetap akan menderita perlahan-lahan"

-
-
-

"Apa yang ahjussi lakukan?!!"

"Kau! Gara-gara kau ... Anakku mati mengenaskan!!"

"Ahjussi!! Tolong jangan menuduh Jin hyung yang bukan kesalahannya!!"

"Hyung..." Hoseok memapah Seokjin yang tubuhnya masih bergetar. Ia tidak menyangka, jika hari ini --- dirinya akan menerima tuduhan dari salah seorang anggota keluarga fans mereka yang tidak terima jika anaknya meninggal.

-
-
-

"Hyung...ayo di makan dulu buburnya"

"Aku tidak nafsu"

"Tapi hyung harus tetap makan. Hyung harus jaga kesehatan. Jadwal kita cukup padat hyung"

"Joonie... Aku... Ingin hengkang dari BTS"

"Apa?!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Sorry" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang