PART 1 : MOS

117 8 3
                                    

Tanggal update : Sabtu, 28 September 2019

Happy reading!!!

Kamu sangat menawan,
Dan hatiku tak melawan.

-Cantika Lusiana-

Suasana di pagi hari terasa menyejukkan hari ini. Gadis itu tak henti nya untuk tersenyum di dalam hati menyambut masa SMA nya. Ia tidak berhenti membayangkan seperti apa masa SMA nya. Kebanyakan orang mengatakan bahwa masa SMA adalah masa yang terindah yang tak bisa untuk dilupakan barang sedetikpun. Benarkah begitu? Gadis itu sungguh penasaran dengan masa SMA nya.

Gadis itu berjalan menyusuri lapangan sekolah nya yang sangat luas. Gadis itu celingukan tak tau akan ke arah mana. Namun, disana ia melihat beberapa siswa-siswi berkerumun. Ahh, sudah bisa ia tebak pasti itu adalah pengumuman kakak angkatannya akan berada di kelas mana mereka nanti.

Bisa dilihat wajah mereka tersenyum merekah dan cemberut saja.

Sungguh menggemaskan,aku ingin cepat-cepat berada disana, gumam gadis itu.

Gadis itu melangkahkan kakinya menuju seorang gadis berkucir disana. Dengan tas berwarna abu-abu ia sampirkan di pundaknya. Gadis itu juga celingukan sama sepertinya.

Dapat ia tebak bahwa gadis itu juga murid baru sama sepertinya.

"Hai." sapa gadis itu. Yang disapa pun hanya tersenyum.

"Anak baru juga?" Tanya gadis itu lagi. Yang ditanya hanya mengangguk serta senyum nya tak kunjung luput dari bibir nya

"Aira..." Gadis itu menyodorkan tangannya tanda ingin berkenalan dengan gadis berkucir itu.

"Cantika..." Gadis itu membalas jabatan tangan dari Aira "kamu bisa panggil aku Ica." Aira hanya manggut-manggut.

"YUUUUDIIIIIII...." Teriak Bu guru disana yang tak diketahui siapa nama nya. Bu guru itu sedang mengejar muridnya yang bernama Yudi itu. Tangan kanan nya memegang gunting "SINI KAMU!!"

"Bu... Iya Bu maaf..." sambil menyatukan kedua telapak tangan nya " besok udah rapi kok bu..." Dengan tampang melas nya

"baru masuk sekolah udah disuguhin pemandangan kek gini" ujar Cantika "apalagi nanti? Atau besok besok ada berita BERITA TERHANGAT HARI INI, TELAH DITEMUKAN PADA TANGGAL LAHIR BLAA.. BLAA... BLAA..." Ucap nya lagi sambil menirukan host yang sering muncul di tv.

Ku kira orang nya pendiem. Dalam hati Aira berkata.

"NGGAK ADA KATA MAAF! LIBUR UDAH SEBULAN TAPI RAMBUT KAMU MASIH GONDRONG, KERJA APA KAMU DIRUMAH? NYUCI BAJU? NYUCI PIRING? NGASUH ANAK? UDAH JADI BAPAK?" oceh guru itu dengan nada oktaf nya.

"Iya Bu, maaf,,, besok udah rapi deh bu. Janji." dua jari, jari telunjuk dan jari tengah Yudi acungkan.

"PADAHAL SEBELUM LIBUR UDAH IBU INGETIN KAN? KENAPA BELUM DI RAPIHIN JUGA?" Bu guru berkacak pinggang.

"Saya lupa, Bu."

"LUPA-LUPA! Besok kepala mu yang lupa di bawa"

"Iya, Bu. Janji deh, besok udah rapi."

"Kalo belum rapi juga? Mau dapet hadiah apa?"

"Pasrah Bu. Apa aja yang penting label nya halal."

"Oke. Ibu kasih dispensasi. Tapi, kalo rambut kamu masih gondrong liat aja besok. Udah ibu gundulin rambut mu itu. Kalo perlu kepala nya juga ibu potong" ancam Bu guru

Diary AiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang