BAB 4. Pernikahan

702 15 1
                                    

Hingga pada akhirnya, aku harus menerima kenyataan saat dinikahkan dengan seorang Bupati Rembang bernama Adipati Djojoadiningrat. Pada masa itu, usia 24 tahun dianggap perawan tua jika tidak segera menikah. Dan atas nama kecintaan dan baktinya pada ayah, aku menerima pernikahan tersebut. Tapi aku mengajukan syarat.

"Yah, boleh saja ayah menikahkan aku dengannya, tapi ada syarat agar aku mau menikah dengannya"
"Apa itu nak?"
"Saya tidak mau melakukan prosesi adat berjalan jongkok, berlutut, dan menyembah kaki suami. Selain itu, aku juga ingin dibuatkan sekolah serta mengajar di Rembang. Jika ayah bisa memenuhi persyaratan itu, saya mempersilakan ayah untuk menikahkan saya dengannya"
"Baiklah, akan segera ayah turuti maumu"

Ayah pun memenuhi persyaratan yang aku minta. Dan mau tidak mau, aku harus menikah dengan seorang Bupati Rembang dan menjadi istri ke empatnya.

Aku mengandung anak pertama ku dengan seorang Bupati Rembang selama 9 bulan. Dan anakku lahir pada tanggal 13 September 1904. Kuberi nama ia Soesalit Djojoadhiningrat.

Namun, sungguh sayang. Aku dipanggil duluan oleh Allah pada tanggal 17 September 1904. Aku bertemu dengan anakku hanya 5 hari, dan aku tidak bisa membesarkannya sebagai seorang ibu. Maaf kan ibu nak. Semoga kelak, kamu bisa melanjutkan perjuangan ibu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R.A KartiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang