BAB 3. Mimpi Yang Direnggut

766 13 0
                                    

Waktu kelulusan pun tiba. Aku lulus dengan nilai yang baik. Dengan besar harapan, agar aku di perbolehkan oleh orang tuaku untuk bersekolah di sekolah kejurusan.

Tapi, saat aku ingin melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, datanglah Mr. Abendanon dan Nyonya Abendanon.

"Mr, saya ingin melanjutkan sekolah kejuruan"

Mr. Abendanon dan Nyonya Abendanon sontak terkejut perihal kalimat yang di lontarkan oleh ku.

"Jan, dengarkah kau? Gadis ini minta pendidikan kejuruan untuk gadis-gadis Jawa," kata Nyonya Abendanon kepada Mr. Abendanon.

"Betulkah Anda ingin pendidikan kejuruan bagi gadis-gadis Anda? Bagaimana kemauan Anda? Mari ceritakanlah, Anda ingin menjadi apa? Dokter?" tanya Mr Abendanon.

"Apa salah jika saya, seorang gadis Jawa untuk melanjutan sekolah ke Sekolah Kejuruan di Belanda?" tanyaku.

"Terlalu jauh untukmu sebagai seorang gadis jawa untuk melanjutkan sekolah di belanda. aku janjikan untuk bersekolah di batavia saja. tidak perlu jauh-jauh"

Akhirnya mimpi manis ku itu di renggut oleh Mr. Abendanon. aku berhasil dibujuk olehnya dan bersekolah di batavia.

Sedikit kecewa, karena aku tidak bisa bersekolah di sekolah kejuruan di Belanda. Aku tidak bisa bertemu dengan teman pena ku disana. Tapi mau bagaimana pun, aku tetap memberi kabar dan bercerita kepada temanku yang ada di sana.

R.A KartiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang