(P-1) Andara??

73 3 3
                                    

"Ayo cepat bangun"

"Nanti ma, 5 meniiiit lagi"

"Kamu udah bilang kaya gitu yang ke 7 kalinya. Sekarang buka matamu dan liat sekarang jam berapa"

"Ahh mama paling masih jam.. Ya ampun aku telat!!" Dengan spontan gadis itu bangun dari tempat tidur dan membuka pintu lemari. Wanita paruh baya yang sejak tadi membangunkan gadis itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Loh kamu engga mandi dulu Andara?"

"Engga ma, dosen killer di jam pertama" Andara yang sudah rapih dengan kaos berlapis kemeja serta celan jeans menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya.

"Ya Ampun anak gadis mama"

"Hehe yang penting wangi. Udah ya ma, muachh. Aku berangkat"

"Sarapanmu?"

"Nanti aja dikampus"



***********

"5..

4..

3..

2.."

"Hadir!" Andara memegang kedua lututnya dengan nafas yang terengah.

"Satu. Hhh.. Saya pikir kamu memang berniat tidak ingin lulus di mata kuliah saya" Andara hanya mampu menampilkan deretan gigi rapihnya

"Masih sisa satu detik, saya masih boleh masuk kan pak?" Dosen itu lagi-lagi menghela nafasnya berat dan terdiam sejenak "Ingat, hanya tersisa satu kesempatan lagi" Tatapan tajam itu menusuk tepat kedalam retina Andara.

"Baik pak" Dengan cepat Andara berjalan menuju bangkunya. Sepertinya keberuntungan 'lagi-lagi' sedang memihak padanya.

"Telat lagi?" Gadis berkacamata tebal itu hanya mampu menatap penuh heran pada sahabatnya. "No, bukan telat Viona, tapi hampir. Tadi malem cafe rame, sayang kan kalo gue kelewatan uang lemburnya"

"Walaupun hari ini mata kuliah Pak Deri?"

"Setidaknya gue masih punya satu kesempatan"

"Kamu engga inget-"

"Deri Sumarko, Mata Kuliah pajak paling killer yang hanya memberi 2 kali kesempatan terlambat atau terpaksa harus menangisi nilai D yang engga akan pernah bisa berubah dan berakhir dengan terancamnya skripsi lo. Tapi nyatanya gue hanya satu kali terlambat dan 3 kali nyaris terlambat. Catat 'nyaris'" Viona hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil membetulkan kacamatanya yang turun.

Bisik suara mahasiswi mulai riuh terdengar ketika melihat sosok laki-laki yang kini berdiri di depan pintu kelas. Bagaimana tidak, rupa laki-laki tersebut yang tampan ditambah tingginya yang jenjang berhasil membuat seluruh mahasiswi yang ada di kelas seketika membicarakannya. Matanya yang sedikit sipit dengan hidungnya yang mancung membuat mereka berfikir " salah satu anggota boyband korea ada yang nyasar ke Indonesia?"

"Ehemm" Suara Pak Deri berhasil membuat seluruh kelas hening seketika. "Sebelum saya memulai mata kuliah kali ini saya akan menyampaikan sesuatu kepada kalian. Dikarenakan jadwal saya yang semakin padat dan sulit untuk mengaturnya, saya akan menyerahkan beberapa jadwal saya kepada salah satu asisten dosen yang telah lulus beberapa test ujicoba dari saya sendiri. Elvano Sanjaya silahkan masuk"

Kelas kembali ramai ketika Elvano berjalan menuju samping Pak Deri. Suara riuh tentu lebih didominasi oleh perempuan. Bagai pelangi setelah hujan badai, Pak Deri yang selalu terlihat menyeramkan kini digantikan sementara oleh laki-laki tampan yang membuat perempuan beranda-andai.

"Perkenalkan saya Elvano Sanjaya" Ternyata bukan hanya wajahnya, suara beratnya berhasil membuat mahasiswi 'gagal fokus'

"Peraturan tetap peraturan. Meski Elvano akan beberapa kali menggantikan saya nantinya peraturan akan tetap berlaku. Dan Bahkan jika Elvano memiliki peraturan sendiri yang membuat kalian semakin disiplin saya tidak akan melarangnya" Andara yang merasa diperhatikan menghentikan kegiatannya yang asyik memainkan ponsel pintarnya "Iya pak"

Me VS Asdos GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang