Happy reading :)
Yuju langsung terdiam saat diberi pertanyaan seperti itu oleh Ibu Jeon dan dapat dilihat juga Sooyoung dan Siwon menatap kearahnya penasaran juga penuh harap, Yuju menunduk merasa dipojokkan disini. Yuju kembali menggenggam erat tangan Jungkook dikala dia sedang gugup
Jungkook yg mengerti keadaan Yuju langsung menatap Ibu Jeon sambil tersenyum
"Eomma bisakah kau jangan menanyakan hal ini lagi? Kau membuat Yuna tertekan, kami belum ada rencana untuk memiliki anak lebih dulu. Aku maupun Yuna masih ingin fokus dengan karir kami..."jelas Jungkook lembut kepada Ibu Jeon takut takut jika Jungkook berbicara dengan nada tinggi dan itu bisa membuat wanita yg melahirkannya ini sakit hati, gawat kan?
"Benarkah? Maafkan aku, nak. Aku hanya ingin bertanya, maaf jika ini membuatmu tertekan sayang.."ucap Ibu Jeon kepada Yuju dengan sedikit menyesal lalu tangannya terulur mengelus rambut menantu tunggal kesayangannya ini dengan lembut
"Tapi Jungkook-ah Yuju-ya, kami hanya ingin melihat cucu kami sebelum kami tiada. Apa lagi kami berdua tidak bisa kesini setiap hari, kau tau bukan teman bahkan sahabat kami bertiga sudah memiliki cucu dan selalu membawanya ketika arisan. Aku iri..."sambung Sooyoung sambil menatap penuh harap Yuju dan Jungkook
"Eomma kami sedang berusaha tapi tidak sekarang, Yuna belum siap."jawab Jungkook, dia menggenggam erat tangan Yuju agar yeoja itu tidak merasa terpojokkan
"Eomma lagi pula memangnya kenapa tidak memiliki cucu? Bukankah tidak memiliki cucu itu berarti kau terlihat lebih muda atau paling muda? Keren bukan?"ucap Minho mencoba mencairkan suasana, dia menatap jail Sooyoung yg merupakan ibunya dengan alis yg terangkat satu
Plak
"Keren dari mananya? Jadi kau maksud eomma itu tua, huh?! Lagi pula salah kau sendiri, mengapa diumur hampir kepala tiga kau belum juga memiliki istri? Ah! Eomma lupa, bagaimana memiliki istri jika kekasih saja kau tidak punya!"omel Sooyoung setelah memukul lengan anak pertamanya ini dengan sedikit keras hingga Minho mengaduh kesakitan, Siwon yg hanya duduk tenang dari tadi menggeleng gelengkan kepalanya
"Sabar eomma aku belum benar benar berumur tua, aku juga nanti akan memiliki kekasih dan menikah. Tunggu dan lihat saja sendiri, istriku akan sangat cantik dan cocok bersanding denganku. Hih..."balas Minho seolah meledek Sooyoung dan yg merasa diledek langsung memukul pundak Minho lumayan keras
Setelah pertengkaran kecil yg dilakukan Ibu dan anak itu, mereka semua kembali serius menatap Jungkook juga Yuju bergantian
"Jadi? Kalian masih ingin menundanya?"tanya Siwon terdengar lembut tetapi tegas
"Appa..."panggil Minho kesal, dia tidak suka jika Yuju dipojokkan seperti ini. Ingat jika Yuju itu adik kesayangnya
"Kau hanya perlu diam, Choi Minho. Appa tidak bertanya kepadamu" tegas Siwon membuat Minho berdecak kesal dengan tangan yg dilipat didepan dada
"Appa tapi-"
"Iya appa kami tidak akan menundanya lagi..."jawab Yuju mencela ucapan Jungkook
"Yuna-ya."lirih Jungkook sambil menatap Yuju
"Kami tidak akan menundanya lagi bagaimanapun harus ada keturunan Keluarga Jeon dan Choi dari kami."jelas Yuju diakhiri senyum lebarnya, Jungkook menghela nafas pelan, Minho berdecak lalu membuang muka kearah lain, sedangkan para orang tua menghela nafas lega
"Baiklah jika itu keputusan kalian, kami tunggu kabarnya akhir bulan ini saat kami berdua berlibur lagi ke Korea lebih tepatnya kerumah anak perempuan dan menantu kami."ucap Siwon dan Sooyoung menganggukkan kepalanya membenarkan

KAMU SEDANG MEMBACA
[ɪᴠ] ᴊᴜꜱᴛ ᴏɴᴇ ᴅᴀʏ || ʏᴜᴋᴏᴏᴋ
ספרות חובבים[iv] Choiyuju [Completed ✓] 'Kau pikir aku peduli denganmu? Bahkan aku tidak pernah menganggapmu ada dalam hidupku! Jadi aku mohon kepadamu untuk tidak mencampuri urusanku! Dan berhenti berperilaku peduli! Karena sampai kapanpun aku tetap membencimu...