1.2 Padika Pahang, Retisalya (Syair Tangkai Bunga, Luka dalam Hati) 📒✒

90 4 0
                                    

Karya PUISI PESERTA Terbaik Ke-2
Event Cipta Puisi WRITERS GROUP

📚✒📔

Oleh : Dewi II

Aku pernah memberimu rasa, walau tau kau tak punya kembalian.
Adorasiku tak berhitung kata,
Tak berjumlah angka dan bilangan
Kau? Ya kau apatis sekali!

Kini aku sadar, paham betul tentang konsekwensi,
Mencintaimu hanya akan mendapati nyeri di hati
Aku mengubah rasa cinta tanpa mengharap kembalian menjadi obsesi,
Memaksa perasaan agar mendapat yang sama

Kau harus membalasnya!
Lalu hati semakin terluka,
Aku jatuh, merangkak hanya memelas padamu demi rasa

Terluka, hatiku gusar
Sobekan kecewa menganga lebar
Ku jahit luka dengan benang basah
Berharap ianya akan pulih tanpa menyisakan perih

Kau? Lagi mengabaikan semuanya!
Aku telah menyabotase kebahagiaan hanya demi rasa,
Aku berbalik arah, melihat cinta dengan sudut pandang berbeda
Bangkit dari keterpurukan
Hati, ia berhak bahagia.

Aku mulai menjauh,
Kau datang!
Goyahkan pertahanan, gugah keputusan semula
Kamu paksa aku kembali mencintaimu,
Aku berhak bebas hidup, sudah cukup pernah terjatuh
Hati, ia boleh bahagia, cukup lelah dalam kungkungan rasamu
Luka, ia ingin kering menghapus sembilu
Sakit, ia berharap sembuh menghilangkan ngilu

Kini rasa itu telah pergi, andam karam bersamaan dengan retisalya
Jadi untukmu tuan yang pernah di hati,
Ketahuilah tuan, betapa aku ingin sembuh,
Jika tetap tidak ingin kehilangan ku
Ingatlah satu hal lagi, aku pernah merajut lara karena apa...

📚📚📚

Karya Puisi ke-2•

Hiduplah Sekalipun kau Sebatang Kara

Bangkitlah!
Terus hidup atas maumu sendiri
Kau bukan budak,
Sehingga harus di kendalikan oleh mulut-mulut bertahta

Bangunlah!
Kau bukan kerbau yang di colok hidungnya.
Tak perlu berlutut dengan amat sangat pada sang raja

Hiduplah!
Kau tidak mati untuk dirimu sendiri.
Jika memang mati adalah pilihan, sebelum mati kau telah membunuh banyak hati

Bertahanlah!

Hanya karna sedikit bersusah, lalu kau fikir kau terjajah?
Tidak, hanya kau yang tak mau melihat sekitar.
Bukan hanya kau, ada dia dan mereka
Hidupmu terlalu sia-sia jika harus berakhir mengenaskan
Waktumu berlalu tak berguna, kalau kau terus saja mengeluh

Ayolah!
Kau para mahluk berhati baja,
Aku tahu, baja itu mulai melengkung sebab terus saja terpanaskan
Tapi aku juga tahu, sang baja tak suka menyerah

Ia keras kepala,
Apalagi harus di perbudak?
Hiduplah semerdekamu
Hiduplah sebagaimana yang kau inginkan
Lakukan kewajibanmu, ambil hakmu
Tuhan tak akan menciptakan mahluk secara sia-sia.

Bahkan seekor semut pun harus hidup, dan kau seorang insan yang hanya patah hati?
Diperbudak oleh cinta,
Teruslah hidup hingga waktunya kau kembali dan mempertanggungjawabkan segalanya dihadapan Rabbmu
Teruslah hidup, sekalipun seluruh dunia ingin kau mati
Hiduplah meski 1000 tahun menahan perih


Banjarmasin, 10 September 2019, 3.45 WITA





















Nama: Dewi
Nomor wa: 0823915940XX
Akun IG: Dewidewi2065
Akun FB: Dewi II

Antologi Puisi WRITERS GROUP •Motivasi Hidup•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang