02. Terserah Lo

11 4 0
                                    

Mira menghampiri Biru yang sudah duduk di meja kantin.

Biru melihat kehadiran Mira yang sepertinya akan mendekat.

" YANG BEB MIRA SINI " teriak Biru disertai kekehan dari Gian dan Rey, tidak dengan satu orang laki laki di samping biru yang sibuk dengan handphone nya.

Sontak orang orang yang ada di kantin menatap Mira yang tadi pagi menjadi perbincangan, sumpah Mira malu.

Mira berdecak dan menghampiri Biru dengan wajah masamnya.

" Ah sialan elu bang, udah ah cape nih sama si Michelle aja cakep juga " Ucap Mira dilanjut kekehan dari semuanya, kecuali Michelle dan Biru.

Mira duduk di depan laki laki yang entah siapa namanya, baru kali ini Mira melihatnya.

" Eh bang Biru, itu siapa tuh namanya yang duduk depan Mira? " Tanya Avinda

" CK, centil Lo itu Zen " yang menjawab bukan Biru, melainkan Rey.

Avinda melebarkan matanya.

" CENTIL? CUMA NANYA SOALNYA DIA KALEM GANTENG "

Rey berdecak lagi.

" Belum pacaran segini tuh udah adu bacot aja " ucap Gian pelan, lalu semuanya tertawa mengerti, tidak dengan Avinda yang memasang wajah malu malunya, dan Rey yang menggerutuki kebodohan Gian.

" Makaaaaaaaaan " teriak Lea, lalu Gian yang duduk di hadapannya dengan sigap berdiri.

" Siap pacar "

Gian dan Lea sudah berpacaran sejak satu tahun lalu. Ibu mereka saling mengenal dan mereka dijodohkan secara tidak langsung.

~~

Semuanya saling berceloteh dengan lawan jenis yang ada di hadapannya, lain halnya dengan Mira dan Zen yang hanya sibuk dengan handphone nya masing masing.

Biru yang menyadari itu langsung berinisiatif mengenalkan Zen pada Mira, kebetulan mereka sama sama single, juga tipe Zen seperti Mira, dan sebaliknya. Cocok bukan?

" Ekhem Zen, sebelumnya nih ye, itu Mira Sabil adik gue satu satunya yang kucinta bang.. " Ucap Biru yang sudah menghadap Zen

" To the point " Balas Zen

Jutek amat bang batin Mira

Biru berdecak, mengapa sih satu temannya ini susah sekali diajak basa basi.

" Oke, lu kan sama sama jomblo bisa kali nyatu " Lanjut Biru

Mira dan Zen yang mendengar perkataan biru pun berdiri bersamaan, mereka malas untuk membahas soal percintaan.

" Hah, barengan berdirinya, jodoh kali ah kalian udah sehati ajaa " Avinda berceloteh kegirangan.

" Bacot " Ucap Mira dan Zen yang lagi lagi bersamaan.

Semua teman teman mereka tertawa, dan akhirnya Mira duduk kembali, lain dengan Zen yang pergi meninggalkan kantin.

" Lo semua jangan jodoh jodohin gue terutama Lo bang, gue masih suka sama Farel! " Mira menunjuk bujuk Biru yang dibalas dengan napas gusar.

" Lupain mir, dia udah nyakitin Lo, gue ga rela Lo terus terusan inget hal yang buat lo menderita "

" Lo gatau bang, ini urusan gue sama dia, jadi Lo ga usah ikut campur " Mira bangkit dan pergi menuju kelasnya.

" TERSERAH LO " Biru berteriak.



Apaseh gangerti aku juga☹️
Gapapa ya pendek


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mira SabilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang