Sulit untuk mendapatkan hatinya, sangat sulit untuk menaklukan cinta nya, dia yang aku kagumi dengan penuh cinta tak pernah sedikit pun membalas rasa.
Pernahkah kalian merasakan cinta satu pihak? Bagaimana rasanya.
Sakit, tercabik-cabik? Rasa putus asa menyelimuti saat mengetahui bahwa dirinya sudah memiliki tambatan hati lain yang dia cinta?Apa aku salah mengharapkan sosok yang sama sekali tidak pernah bisa aku sentuh hatinya, jangankan hatinya melirik akupun dia rasanya enggan. Melihatnya dari jauh bahagia dengan wanita lain membuatku ikut merasakan kebahagiaan itu, walau tak dapat di pungkiri hatiku sakit mengetahui fakta bahwa bukan aku wanita yang di cintai oleh nya, terdapat banyak perbedaan yang membuat kami sangat jauh untuk bersama. Namaku Putri Kayla Rahmadani, orang-orang biasa memanggilku dengan nama putri. Aku anak tunggal dari pasangan Nurrahma Rika Devita dan Muhammad Ramdan Syahputra.
Mengagumi dia adalah hal yang sangat menyakitkan untuk diriku. Pria yang terlalu banyak memiliki kesempurnaan dan membuatku merasa semakin tidak pantas untuk bersanding dengannya.
Dia adalah Refanza Ali Rasyid Rafasya atau biasa di sapa dengan refan, pria tampan berusia dua puluh satu tahun yang saat ini sedang menjalani pendidikan kuliahnya tersebut. Mahasiswa jurusan statistika yang sangat di kagumi oleh kaum hawa, aku mengaguminya dengan seribu keterbungkaman, dari jauh aku selalu melihatnya, memastikan dia baik-baik saja, berjuta harapan bersemi di dalam hati ini membayangkan pria itu akan membalas perasaanku. Namun ternyata aku salah, di hatinya sudah tertambat nama gadis lain yang aku ketahui teman satu kampusnya, mereka berada di fakultas yang sama dan setahuku nama gadis tersebut adalah Rara Humaira Salsabila, atau biasa di sapa rara. gadis berlesung pipi dengan postur tubuh yang sangat ideal, cantik, dapat ku akui dia adalah wanita beruntung yang dapat menaklukan hati revan. Pria kutub yang sangat sulit untuk di luluhkan hatinya, mungkin mencintainya dalam keterbungkaman jauh lebih baik daripada harus menerima penolakannya secara langsung.
" Woy putri diem aja lo! Awas kesambet entar." Ucap seorang gadis yang sedang mengecek data keuangan perusahaan tersebut berhasil membuyarkan lamunanku mengenai pria tersebut, gadis itu bernama naila.
" Rese lo! Udah lo urusin saja data keuangan perusahaan, pastiin ini pt gak bangkrut. Kalau perlu biar nambah pendapatannya biar tuh bos es balok gak marah-marah terus setiap ngeliat gua, huh kenapa gua harus jadi sekretaris itu orang sih. Udah bicaranya irit, muka kayak es balok, kalo gak mendesak banget gak bakal deh gua ngelamar kerja disini." Balasku sedikit kesal dan dia hanya terkekeh menanggapiku, tidak lama kemudian raut wajahnya berubah tegang dan arah bola matanya menunjuk belakang ku.
" Kenapa Sih Lo? Mata lo sakit? " ucapku ketika dia mengedipkan matanya ke arah belakangku.
" Ituuu.. di belakang lo." Bisiknya pelan, sontak membuatku menoleh kearah belakang dan mendapati seorang pria tampan berprofesi direktur perusahaan tersebut menatapku tajam dan datar.
" Eh, P..pak gilang, Sudah dari tadi disini pak?" Tanyaku berbasa-basi seraya tersenyum kikuk.
Mati gua! bisa potong gaji ini mah.
" Iya sejak kamu bilang bos es balok rese!, siapa bos es balok, SAYA?" Ucapnya.
Mampus gua!
" Oh itu pak tadi saya tuh mengajak naila buat beli es di kantin pas istirahat nanti, terus saya bilang tapi takut es nya es balok gitu kan kurang sehat pak, bu..bukan ngomongin bapak kayak es balok. Benar kan nai?" Alibiku seraya meminta persetujuan naila, aku memelototkan mata ku kepada naila dan seketika dia pun mengangguk.
" I..iya pak benar apa yang di bilang putri." Balas naila.
" Alasan! Dan ini masih jam kerja, bukannya bekerja malah ngomongin hal yang gak penting. Cepat kembali bekerja, dan putri bawa laporan petty cash yang saya minta kemarin keruangan saya, segera! Dan hukuman karena kamu mengobrol gak penting di saat jam kerja, kamu harus selesaikan laporan untuk rapat minggu depan besok! Saya tidak mau tahu, laporan itu harus ada di meja kerja saya pukul delapan pagi. " Ucapnya dengan datar lalu berjalan memasuki ruangannya.
" Astaghfirullahaladzim, sabar putri sabar." Ucapku seraya mengelus dadaku lalu berjalan memasuki ruangan untuk segera melanjutkan pekerjaanku dan membuat apa yang di perintahkan bos rese tadi kepadaku.
Huh, sumpah ini hari termenyebalkan untuk diriku!
**
Namun tanpa putri sadari gilang mengulas sedikit senyuman karena perdebatan diantara mereka berdua, hatinya terasa sangat bahagia, walau tidak bisa di ungkapkan melalui kata.
Cukup saya pendam segala rasa ini dan mengagumimu dalam kebungkaman yang entah sampai kapan akan saya ungkapkan. Putri, kamu perempuan pertama yang berhasil meluluhkan hati saya dan membuatnya seakan tidak ingin melepaskannya, Saya mencintaimu karena allah put.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Tak Kami Raih ✅ [Tahap Revisi]
Teen FictionAWAS BAPER⚠️ Putri seorang gadis cantik nan shalihah, berprofesi sebagai sekretaris, cukup cerdas dan juga mandiri. Gadis tersebut sudah lama menyukai seorang pria secara diam yang pertama kali dia lihat melalui sosial medianya, pria yang menurutny...