Apa yang Allah takdirkan untuk menjadi milikmu pasti akan kembali padamu, sejauh apapun dia pergi dan di belahan bumi manapun dia berada. Tulang rusuk pasti akan menemukan separuh pelengkapnya agar dapat menyatu dan dapat membentuk mahligai cinta yang sempurna.
Gilang Zayn Putra
Hari ini aku sangat bahagia karena bisa menikmati waktu berdua dengan putri walau hanya sekedar makan malam dengan alasan berterimakasih, sebab dia sudah membantuku mensukseskan kerja sama dalam meeting dan presentasi di depan jajaran rekan bisnis ku beberapa hari yang lalu saat aku telat hadir. Tidak dapat aku pungkiri rasa bahagia begitu memuncak di dalam dadaku, degupan jantungku seakan berpacu begitu cepat melihatnya mengenakan dress muslim yang tidak aku sangka berwarna sama denganku, padahal kami tidak janjian sebelumnya.Baru beberapa langkah kami berjalan memasuki restaurant tersebut, putri sontak menghentikan langkah kakinya dan menatap ke arah depan dengan tatapan sendu. Lalu membuatku seketika juga mengikuti arah pandangnya dan menyaksikan seorang pria dengan gadis berjilbab magenta yang berada di hadapan pria itu saling melempar senyum dan terlihat bahagia.
" Bukan hanya kamu yang sakit melihat mereka put, tapi saya juga sakit melihatmu mencemburui pria lain. Apa saya tidak pantas menggantikan kedudukannya di dalam hatimu suatu saat nanti put?" Batinku.
" La Tahzan Inallaha Ma'ana, Ikhlaskan hatimu put, jika dia memang jodoh kamu sejauh apapun dia, pasti akan selalu ada cara dari allah untuk membuat kalian dekat, namun sebaliknya jika dia memang bukan takdirmu maka allah pasti sedang mempersiapkan pria yang terbaik untuk kamu, karena wanita yang baik pasti akan bersama dengan laki-laki yang baik pula. Percayalah bahwa mungkin jodohmu saat ini juga lagi memperbaiki dirinya dan mempersiapkan yang terbaik ketika nanti di pertemukan denganmu." Ucapku.
" Iya bapak benar, saya harus ikhlas melepasnya karena mungkin dia memang bukan jodoh saya. Saya sadar di dalam hatinya juga tidak pernah terukir nama saya. Saya bodoh yah pak? karena terlalu berharap kepada seseorang yang bahkan menganggap kehadiran sayapun tidak." Ucapnya seraya tersenyum nanar.
" Ayo kita ke lantai atas, saya sudah memesan meja di lantai atas." Ucapku.
" Iya pak." Balasnya seraya mengangguk dan berjalan di sampingku lalu kami menaiki anak tangga satu persatu hingga tiba di lantai tiga. Aku sengaja memesan tempat khusus malam ini, hanya kami berdua di tempat ini, aku ingin menikmati moment yang jarang sekali aku rasakan ketika bersama gadis yang sudah berhasil mencuri hati ini, gadis yang sudah berhasil merubuhkan batu besar yang selama ini bersemayam di dalam hatiku.
" Menurut saya dia yang bodoh karena telah mensia-siakan gadis sepertimu, kamu itu jauh lebih cantik dari wanita tadi, kamu mandiri, tegar, dan shalihah siapapun yang menjadi jodohmu pasti beruntung karena di anugerahi pasangan sempurna seperti dirimu." Ucapnya seketika membuatnya terkekeh.
" Bapak bisa saja mujinya haha! Saya rasa itu juga berlaku untuk pak gilang, siapapun yang nantinya menjadi pasangan bapak pasti sangat beruntung karena mendapatkan pria yang sangat tampan, baik dan bijaksana seperti bapak, tapi ada satu ketidak beruntungannya juga sih pak..." ucapnya membuatku sontak mengerutkan kening.
" Apa itu, apa yang membuat gadis itu tidak beruntung jika bersama saya?." Tanyaku.
" Muka dan Sikap bapak yang dingin haha, pasti nanti calon istri bapak bakalan takut sih setiap menatap wajah bapak haha, secara kan kita lihat saja waktu bapak ketemu perempuan saat sedang di cafe, cewe yang tadinya kagum jadi takut karena dapet tatapan tajam dan dingin dari bapak haha."
" Apa Kamu Juga Takut Sama Saya? Atau justru kagum akan ketampanan saya?" Ucapku seraya memajukan wajahku di depan wajahnya membuat tubuhnya seketika menegang dan entah mengapa jantungku juga ikut berdebar. " Haha! lucu banget sih kamu, saya bercanda kali putri." Ucapku lalu tertawa dengan sedikit keras seketika menarik perhatian para pengunjung restaurant di tempat ini.
" IHHH pak gilang ngeselin banget sumpah!." Ucap putri kesal, melihat itu aku semakin tidak bisa mengendalikan tawaku.
" Saya lebih senang melihatmu cerewet dan kesal seperti ini put, di bandingkan harus melihatmu menangis hanya karna pria lain. Ya! Saya cemburu putri, saya cemburu akan hal itu. Tapi saya tidak bisa mengatakannya secara langsung, karena saya tidak siap menerima penolakan darimu saat ini." Batinku seraya menatap gadis yang masih memanyunkan bibirnya karena kesal atas perilaku ku tadi.
Huhu sedih gak sih jadi gilang dan putri😭
Nyatanya mereka saling berkorban dan mengikhlaskan demi cinta mereka agar tidak saling menyakitinya.Ada yang kesel dan bertanya kenapa pak gilang tidak langsung mengungkapkan perasaan nya saja kepada putri?
Atau ada yang kesel atas perilaku revan yang tidak peka terhadap perasaan putri? Akankah revan suatu saat nanti merasakan hal yang lebih menyakitkan dari apa yang dirasakan oleh putri saat ini? Atau justru revan akan berbahagia dengan pilihan hidupnya?
Nantikan kelanjutan ceritanya di next chapter, See you💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Tak Kami Raih ✅ [Tahap Revisi]
Teen FictionAWAS BAPER⚠️ Putri seorang gadis cantik nan shalihah, berprofesi sebagai sekretaris, cukup cerdas dan juga mandiri. Gadis tersebut sudah lama menyukai seorang pria secara diam yang pertama kali dia lihat melalui sosial medianya, pria yang menurutny...