Gombal

72 33 17
                                    


Elfa mengeryit.

Mengapa di bangkunya terdapa benda-benda aneh seperti, surat, kotak kado, bunga, coklat, air mineral, kue kering, dan lain sebagainya.

Dari mana semua ini datang?

Apakah, tadi sedang turun hujan berkah?

Kalau begitu Elfa bersyukur, ia memegang sebatang coklat dan hendak membaca tulisan yang di tempel di bagian luar coklat itu.

Tolong di makan yah, kak RP😊

Kemudian ia mengambil sebucket mawar putih. Dan di dalamnya terdapat surat.

With: kak RP

Mungkin kita tak bertemu.
Tak saling bertegur sapa
Tapi aku mengagumi kakak sejak dulu.
Aku harap kakak suka yah ama bunganya

"RP siapa?" Gumam Elfa keheranan.

Saat Elfa ingin berlanjut membuka surat-surat lainnya, ia membatalkannya saat ia mendengar suara yang baru ia kenal satu hari yang lalu itu.

"Ehk, ada Elfa. Gue nitip barang-barang gue di bangku lo yah. Soalnya meja gue udah penuh ama barang-barang dari fans gue. Itu juga gue minta tolong ama anak-anak lain"

Rangga, pria itu memasang cengirannya.

Sekarang Elfa tau, RP itu singkatan dari. Rangga Prangkas.

Malah Elfa kira Rp itu singkatan dari duit:(

Dalam hati gadis itu terkekeh mengingat kalimat yang ada di dalam isi surat yang ia baca tadi

Udah lama? Pret

Baru juga kemarin si Rangga meyanding status predikat siswa di sekolahnya

Tapi Elfa tak menyangka, secepat itu kah kepopuleran pria itu?

Elfa berdehem kemudian ia mengangguk. "Gak pa-pa. Santai aja lah"

Rangga tersenyum.

"Kalau lo mau ambil barang yang lo suka, ambil aja. Lagian, gue ngak bisa bawa barang itu semua ke rumah gue"

Lagi-lagi Elfa mengangguk. "Gue mau ngambil coklat, boleh ngak?"

"Boleh kok. Ambil aja"

Elfa tersenyum. "Makasih"

Rangga tertegung dengan senyuman itu. Untuk pertama kalinya Elfa tersenyum kepadanya.

Ahk, rasanya ia teramat senang untuk hari ini. Ia tak akan melupakan sejarah ini.

"Lo cantik kalau lagi senyum"

Elfa diam, kini matanya melirik sekilas ke arah Rangga.

Entah mengapa ia merasakan pipinya memanas mendengar ucapan pria itu.

"Apaan sih, ngak usah gombal. Gombal lo ngak mempan buat gue. Lagian gue emang cantik kok, jadi ngak usah muji berlebihan kayak gitu"

Rangga terkekeh. Kemudian ia beralih mengacak rambut Elfa dengan gemas. "Anak siapa sih, lo. Pd amat dah"

"Yang jelas bukan anak lo." Ketus Elfa kemudian menyingkirkan tangan Rangga di kepalanya.

"Ya iyalah. Kan lo calon pacar gue, bukan anak.''

Entah terbuat dari apa hati Elfa itu.

Biasanya orang akan baper mendengar rayuan dari cogan seperti Rangga itu.

Namun tidak dengan dirinya. Dia masih setia dengan Kevin, walau Elfa tau dia bukan siapa-siapanya Kevin.

Gadis cantik ini baru saja memasuki kelas.

SILENT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang