Malam ini aku akan pergi ke rumah teman ku, untuk menghadiri sebuah acara. Yah, Reza, teman ku selalu mengadakan pesta di rumahnya, di mana kami teman temannya akan berkunjung dan bersenang senang dengan gadis cantik yang menemani.
Malam ini, karena Reza telah memberi ku info kalau pestanya tidak jadi di adakan di rumah, tapi di sebuah pantai dengan pasir yang gersang serta angin malam yang akan menemani. Aku tersenyum. Baiklah tidak apa-apa, aku akan datang.
Aku pun segera melajukan mobil ku ke alamat yang di kirim Reza melalui pesan singkat. Saat aku melewati jalan yang sepi bulu kuduk ku terasa berdiri. Padahal ini masih terlalu pagi, mungkin sekitar jam 8 malam tapi jalan ini terlihat sepi ditambah lagi dengan lampu jalan yang remang menambah suasana semakin mencekam.
Aku terus saja melajukan mobil ku dengan cuek saja. Pasalnya aku merasa ada sesuatu yang aneh mengikuti ku.
Yah, sebenarnya aku dari kecil berbeda dari anak pada umumnya, karena aku bisa mendengar dan melihat hantu. Hanya saja aku selalu cuek saja. Kata ayah ku tidak usah menghiraukan kehadiran mereka. Anggap saja kau tidak melihatnya dan bersikap biasa-biasa saja. Karena jika aku, merespon mereka, bisa-bisa aku akan di jauhi oleh teman ku dan orang-orang karena aku terlihat aneh.
Dan akhirnya aku menjalani kehidupan ku seperti yang di katakan ayah ku.
Tapi, setelah sekian lamanya, aku tidak pernah lagi di datangi hantu, nampaknya perjalanan ku menuju pesta membuat ku harus berurusan dengan hantu lagi. Aku belum melihatnya, tapi aku dapat merasakan kehadirannya. Aku bersikap cuek lagi, dan menyetir mobil ku dengan sangat laju.
Sampai aku menghentikan mobil ku secara mendadak karena sosok hantu wanita tengah menatap ku dari samping ku. Dia terus memperlihatkan ku, dan aku langsung meraih ponsel ku berpura-pura menghubungi Reza, agar hantu itu tidak curiga kalau aku bisa melihatnya. Tapi biar bagaimanapun aku berusaha menyembunyikannya, nampaknya hantu itu tetap curiga karena melihat ekspresi ku yang sudah berkeringat dingin, ditambah lagi dengan tangan ku yang bergetar.
"Kau pasti bisa melihat ku kan?" tanyanya, mendekatkan wajahnya di depan wajah ku. Aku terbelalak.
Aku masih pada pendirian ku untuk tetap cuek tapi hantu itu terus menghalangi pandangan ku, hingga aku ingin melajukan mobil ku lagi, tapi dengan cepat kilat hantu itu menatap ku dengan wajah yang berganti sangat mengerikan, mata yang melotot serta darah yang menghiasi wajahnya membuat ku berhenti lagi.
"Astaga, menjijikkan sekali!" umpat ku membatin sembari memejamkan mata ku sejenak.
"Tuh, kan kau melihat ku," senangnya, merubah kembali wajahnya
Akhirnya, Reza menelfon ku dan aku langsung mengangkat panggilan teleponnya.
"Kau dimana sih, lama amat?" racau Reza di seberang sana.
"Aku akan segera tiba kok, tunggu beberapa menit lagi,"
"Oke, cepatlah,"
Ku lihat hantu itu nampaknya kecewa.
"Aku yakin dia bisa melihat ku, hanya saja dia berpura-pura," katanya, menatap ku lagi. Aku kembali cuek dan menancapkan gas dan beberapa menit kemudian aku pun sampai.
Aku turun dengan tergesa-gesa dan mencari keberadaan Reza, tapi hantu itu terus saja mengikuti ku.
"Kau ini kenapa? Kayak habis liat hantu saja," Bukanya menyapa, Reza malah mengoceh hal yang unfaedah. Meskipun benar sih, yang di katakan Reza. Tapi tidak mungkin kan aku mengatakan yang sebenarnya, soalnya hantu itu ada di samping ku.
"Ayo ke sana, kau tahu ada cewek cantik yang baru gabung," aku pun kembali bersemangat mendengar ucapan Reza, seolah melupakan tentang hantu yang terus mengikuti ku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex With Ghost
Romance"main yuk?" ajak Rio pada hantu cantik yang selalu mengikutinya. "main apaan tuh?" tanya Nina polos, hantu cantik. "Naena, sayang apa lagi, ayo mau yah?" kata Rio, memelas. "iya deh tapi ajarin yah soalnya belum pernah coba," ujar Nina, Rio terliha...