Siang ini aku berencana mengunjungi Reza di rumahnya. Tapi, kali ini aku menggunakan kendaraan motor. Sebelum benar-benar tiba, aku mengirimkan pesan singkat terlebih dahulu pada Reza, agar ia tahu kedatangan ku.
Ting!
"Datanglah cepat mumpung ada barang baru lagi hari ini" pesan singkat berhasil ku baca, dan itu dari Reza. Aku segera melajukan motor ku agar cepat sampai.
Sampai di depan rumah Reza, aku memarkir sembarang motor ku dan segera masuk ke dalam rumah. Ku lihat Reza sedang menggenjot seorang gadis cantik di atas sebuah sofa empuk. Aku mendekati keduanya. Reza, tersenyum begitu pula gadis cantik itu.
"Ayo main bareng aja langsung?" kata Reza, yang di setujui oleh gadis cantik itu. Dengan cepat aku membuka seluruh pakaian ku dan ikut bergabung.
Aku berdiri di depan gadis itu dan memintanya untuk mengulum penisku di dalam mulutnya. Aku mendesah. Gadis ini benar-benar pintar memanjakan batang ku.
"Sekarang giliran mu yang bermain, kau di lubang depan dan aku di belakang," Reza mencabut penisnya dari lubang vagina gadis itu dan beralih ke arah belakang. Sedang aku buru-buru mencabut penis ku dari mulut gadis itu dan beralih ke bibir vaginanya. Aku menggesek penisku pelan pada klitoris gadis itu, hingga membuatnya bergerak mengelinjang. Vaginanya berdenyut kemerah merahan akibat genjotan yang Reza berikan. Ia melebarkan pahanya sementara Reza sudah berusaha memasukkan penisnya di hole gadis itu. Posisi Reza berbaring dan gadis itu berbaring di atas tubuh Reza, sedang aku berlutut. Aku menyentuh bibir vaginanya dan membukanya. Ku arahkan penis ku yang sedari tadi mengeras menuju lobangnya.
"Ahhh ...," ia mendesah panjang saat aku berhasil menghentakkan pustaka ku ke dalam lubang kehangatannya.
Aku mulai menggerakkan pinggang ku, begitu pula dengan Reza yang sudah asyik di bawah sana. Desahan terus menggema di seluruh ruangan siang itu.
"Ouhh ..., fack ouhhh ..., fack, fasterr baby, " pintanya dan kami berdua menumbuk lubangnya dengan cepat dan keras. Bahkan sofa yang kami tempati untuk melakukan aktivitas kami ikut bergerak gerak sesuai tempo irama.
"Uugghhh ... yessss ... yesss ... augghhh," Gadis itu tak pernah berhenti meracau, membuat kami semakin bersemangat memasuki lubangnya.
Kegiatan kami berlangsung selama tiga jam lamanya. Dan setelah permainan selesai, aku dan Reza pindah ke kamar untuk istirahat, sementara gadis itu memilih untuk pulang jasa.
"Ahh badan ku sakit semua," keluh ku, Reza terkekeh.
"Jadi, sebentar malam kita main ke mana lagi? Aku sudah punya bookingan, tinggal dia menunggu persetujuan ku," aku memandang Reza, datar.
"Aku ingin tidur dulu, soal itu kau cari saja tempat yang cocok," kataku, memejamkan mata ku.
"Baiklah," final Reza, ikut berbaring di samping ku
Aku masih ingin menikmati tidur ku, tapi sesuatu mengganggu ku dan terpaksa aku mengintip. Reza? Apa yang dia lakukan? Apa dia sedang bermimpi, hingga dia seperti ini?
Reza, meraba bagian tubuh ku, dan menjilati puting ku, sementara tangan satunya lagi di gunakan untuk mengocok batang ku. Aku terkejut. Aku shock, tapi aku menikmati permainan Reza. Aku menyukainya. Dia sangat lembut.
Reza beralih pada leher jenjang ku, dan meninggalkan beberapa kiss di sana. Aku mendesah keenakan. Ia menatap ku dengan tatapan yang sulit di artikan. Aku menelan ludah ku kasar. Ia kembali menjamah tubuh ku. Dan kali ini, ia sudah membuka seluruh pakaiannya begitu pula dengan ku. Ia melebarkan paha ku, dan mengocok batang ku. Sesekali ia mengulumnya.
Aku hanya pasrah dan tak lama aku sadar ini tidak benar! Ku lihat Reza sudah ingin memasukkan penisnya di hole ku, dan aku meronta ronta tapi ia sangat kuat. Ia memaksa masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex With Ghost
Romance"main yuk?" ajak Rio pada hantu cantik yang selalu mengikutinya. "main apaan tuh?" tanya Nina polos, hantu cantik. "Naena, sayang apa lagi, ayo mau yah?" kata Rio, memelas. "iya deh tapi ajarin yah soalnya belum pernah coba," ujar Nina, Rio terliha...