Ah, mengganggu saja

61.8K 707 120
                                    


Lanjut gaess😋😋😋

Aku masih asyik menghantam lubang vagina Vina dengan semangat. Semakin kugoyang rasanya aku semakin tinggi melayang dibuatnya. Vina pun tiada hentinya mendesahkan namaku.

"Ohhh ... ouhhh ... mmgghh ... Kak, ke-kenapa ini rasanya sangat en-enak, ahhh ... ahhh ...."

"Aku akan terus membuatmu merasakan kenikmatan ini, Sayang," sahutku semakin menjadi menumbuk lubang vagina Vina.

Kini hampir 3 jam aku menggeluti Vina dan aku belum juga klimaks padahal biasanya aku sangat mudah mencapai puncakku. Apa mungkin karena Vina masih sangat sempit? Ah, tidak bukan itu. Seharusnya aku lebih cepat klimaks karena himpitan vaginanya sangat kuat.

Keringat membanjiri tubuh. Namun, belum ada tanda-tanda aku mencapai puncak. Vina pun masih terlihat semangat. Bahkan, sekarang dialah yang memimpin permainan.

Posisi kami sekarang aku berbaring dengan Vina yang duduk di atas pangkuanku sambil memeluk pinggang dia terus bergoyang dengan cepat membuatku sekarang mendesah lebih dominan.

Kulihat Vina merem melek terus mengguncangku membuat kasur yang kami tempati bergelut menimbulkan suara yang mengikuti tempo pergerakan kami.

Sungguh ini yang pertama kalinya Vina bermain, akan tetapi jika aku nilai dia sangat pandai memanjakan penisku. Mungkin karena dia sering menonton video porno di ponselnya.

"Sekarang ganti posisi, Sayang," ajakku Vina pun berdiri dan aku memintanya untuk tengkurap dengan tangan yang menumpu pada ranjang sedang aku berlutut di belakang tubuhnya dan menusuknya dari belakang.

"Ahh! shit! Ini enak sekali," racauku memegang pinggangnya dan menggoyangkan pinggangku dengan gerakan cepat.

"Ahhh ... mmgghh ... ouhhh ... mmpphhh ... masukkan lebih dalam, Kak ini sangat enak aku menyukainya mmgghh ...."

Kulakan sesuai keinginan. Menggoyangkan pinggangku lebih cepat dan lebih dalam membuat Vina tiada hentinya mengerang kenikmatan. Bahkan, sekarang suara gesekan kulit kami mendominasi ruangan. Suara khas bercinta diiringi desahan sungguh memabukkan.

Tok!

Tok!

Tok!

Aku mengumpat, "Persetan! Siapa yang mengetuk pintu, sih?"

Kami menghentikan aksi sebentar menunggu sang pengetuk pintu kembali mengetuk. Nihil. Tidak ada suara.

Siapa itu? Apa mama? Ayah? Kok tidak bersuara? Ah, sudah lupakan saja lebih baik aku melanjutkan aktivitasku.

Karena tidak ada suara aku kembali menghantam lubang vagina Vina.

Tok!

Tok!

Tok!

Ah, kurang ajar! Siapa itu? Menggangu saja. Mana aku belum klimaks lagi. Tidak mungkin aku berhenti tanpa menyelesaikan permainan ini.

Aku membiarkan pintu terus diketuk sementara itu aku masih asyik bergoyang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Stop!!!

Wkwkwk sampai di sini ya😀

Kalau mau lanjut ceritanya kasih vote dan komentar ok😘😋

Akan segera dilanjutkan kalau kalian komen  minta lanjutin 🤗

Pai readers 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sex With Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang