39

851 69 17
                                    

Fatim duduk di tempat dimana Sajidah ,Sohwa Dan Iyyah duduk . Dia masih mengingat semua kata ketiga temannya . Jalan bersama dengan Fateh bukan hal baik baginya . Apalagi Fateh sudah punya Dinda itu semakin membuat Mereka semakin percaya kalau Fatim memang ingin merebut Thariq padahal Fatim tak ingin merebut siapapun . Ia tak sehina dan Setega itu , dia juga punya Harga diri.

" Nggak harusnya gue ajak Lo kesini " Ucap Fateh memecahkan keheningan yang ada .

Fatim menghiraukan perkataan Fateh , ia hanya diam . Pikirannya masih terpenuhi dengan masalah sedari pagi tadi . Ia tak habis pikir kenapa semua menjadi seperti ini . Siapa yang tega memfitnahnya seperti ini.

" Gue minta maaf , gara - gara gue Lo sama mereka makin berantem. Mereka salah paham tentang kita " Kata Fateh lagi tanpa menatap Fatim .

" Gue nggak bermaksud buat kalian tambah berantem kayak gini , gue minta maaf Tim " Kata Fateh kali ini ia menatap Fatim yang juga menatapnya . Fateh sedih melihat Fatim yang kembali menangis seperti ini .

" Gue nggak bisa lihat Lo kayak gini tim " Batin Fateh menatap Wajah Fatim .

" Lo nggak salah Teh , gue nggak nyangka aja mereka begitu marah sama gue . Mereka kenapa percaya sama omongan orang lain daripada gue " Jelas Fatim menatap Fateh . Ia menghapus air matanya kasar.

" Mereka masih syok aja,gue yakin mereka bakalan minta maaf Sama Lo. gue yakin " Jelas Fateh Tersenyum hangat Pada Fatim .

Fatim menggeleng merasa tak yakin dengan ucapan Fateh , Fatim takut ia tak bisa merasakan kebahagian lagi dengan Mereka . Ia takut mereka benar - benar menjauhi mereka .

" Fatim , Come on jangan sedih lagi , lupakan masalah Lo dulu ya . Gue nggak mau Lo kayak gini terus" Kata Fateh menatap Fatim .

Sejujurnya Fateh masih sangat menyayangi dan mencintai Fatim , ia tak rela Fatim selalu di hina dan di fitnah seperti ini . Ia tak perduli meskipun ia dijauhi oleh sahabatnya . Ia hanya ingin bersama Fatim saat Fatim membutuhkannya.

" Beli sesuatu yuk , Gue  traktir apapun yang Lo mau deh " bujuk Fateh pada Fatim yang hanya diam .

Karena tak ada jawaban dari Fatim , Fateh menarik tangan Fatim pelan mengajak Fateh ke sebuah toko Laptop.

" Kita ngapain kesini ?" Tanya Fatim Pada Fateh yang Fokus melihat - lihat Laptopnya.

" Gue mau beli laptop buat Dinda , kasihan Laptopnya Rusak " Jawab Fateh tanpa melihat Fatim .

Fatim hanya mengangguk mendengar jawaban Fateh , ia hanya mengikuti kemanapun Fateh berjalan .

" Tim , kira - kira laptop buat Dinda kayak gini Bagus nggak ? " Tanya Fateh mencari pendapatan Fatim siapa tau selera Fatim dengan Dinda Sama.

" Yang ini mungkin Cocok Teh " tawar Fatim menunjuk salah satu Laptop yang baru saja keluar.

Fateh melihat Laptop yang ditunjuk Fatim barusan . " Ini mungkin Cocok Buat dia " batin Fateh mengangguk .

" Iya ,gue ambil ini deh , Eh Lo nggak beli . Gue beliin deh " Tawar Fateh menatap Fatim .

Fatim menggeleng tak berniat sama sekali untuk belanja . " Yaudah , Kalo gitu kita ke kasir setelah itu Anterin gue beli makeup ya buat Dinda . Lo kan perempuan pasti Lo tau lah selera Anak perempuan " Pinta Fateh menatap Fateh sambil berjalan menuju ke kasir .

Fatim hanya mengangguk mengiyakan ajakan Fateh . Meskipun sebenarnya sangat Malas .

Setelah membayar laptop , Fatim dan Fateh berjalan beriringan menuju ke toko Makeup . 

Fatim melihat - lihat alat - alat makeup yang bagus . Sedangkan Fateh mengikuti Fatim yang tengah fokus melihat - lihat alat makeup .

Hampir 1 jam Fatim masih belum menemukan makeup yang cocok Untuk Dinda , ia hanya mengambil beberapa yang menurutnya Cocok Untuk Dinda .

Setelah 1 jam lebih menurutnya itu udah lebih dari cukup untuk Dinda .

" Dah ya teh , mungkin segini udah " Kata Fatim menunjuk Alat makeup yang ada .

" Yaudah kalo gitu , gue juga bosen disini " Jawab Fateh menarik pelan tangan Fatim , Fatim hanya mengikuti tarikan Fateh .

" Udahlah teh , pulang yuk gue males disini " Ajak Fatim yang sudah bosan di mall.

Fateh Mengkerutkan keningnya tak mengerti bukankah perempuan itu hobi sekali dengan belanja meskipun ada juga yang tidak suka belanja . Tapi ia sangat tau Fatim sangat Suka belanja , tapi kenapa Kini Fatim malah malas untuk belanja .

" Bukannya Lo seneng ya kalo belanja gini ? " Heran Fateh menatap Fatim yang tengah kesal .

Fatim hanya diam setelah keluar dari toko Makeup tadi . Entah apa yang membuatnya menjadi diam seribu bahasa seperti ini .

" Gue emang hobi belanja , tapi gue hari ini males belanja . Nggak Mood " jawab Fatim Datar Dan terus berjalan.

Fateh menghela napas kasar , ia sangat yakin Fatim masih mengingat masalahnya dengan ketiga Sahabatnya . Ini bukan hal kecil bagi Fatim , pasti Fatim merasa dia sangat sendiri . Fateh Sangat mengerti itu dan dia sendiri juga pernah merasakannya.

" Yaudah kalo gitu , kita balik tapi ikut gue gue kerumah yok , bentar lagi Ashar mending kita balik sholat dirumah " Ajak Fateh mensejajarkan Jalannya dengan Fatim .

" Terserah Lo " jawab Fatim pasrah .

****
" Muntaz " Teriak Saleha kesal pada Muntaz yang sedari tak habisnya membuat dirinya kesal .

Muntaz tertawa melihat saleha yang kesal seperti itu , baginya jika saleha kesal terlihat sangat cantik.

" Muntaz , Balikin lah !! " Teriak Saleha diakhiri rengekan pasrah.

Saleha duduk di sofa rumahnya lelah .
" Udah Taz , jahil Mulu Lo kalo suka bilang dong jangan dijailin terus " ledek Qahtan tertawa melihat sikap Jail Muntaz .

" Apaan sih Lo siapa yang suka sama nenek lampir ini , ogah gue " Balas Muntaz sewot melempar Hp saleha yang ada di tangannya .

" Idih , siapa juga yang mau sama Lo , ogah gue " Sahut Saleha menatap Muntaz Jijik .

" Halah , alasan banget Lo bilang aja suka sama Muntaz " Sahut sheen yang duduk di sebelah Qahtan .

" Ah lu mah , bela terus si Muntaz . Bela gue kek " Ketus Saleha menatap sheen kesal.

" Kalian tumben banget kerumah gue nih , ada apaan ? " Tanya Muntaz menatap satu persatu sahabatnya.

" Emang kagak boleh main nih" tanya Qahtan menatap Muntaz tajam .

" Yah boleh sih , lain kali bilang dong kalo kesini apalagi bawa nih nenek lampir biar gue bisa siap - siap " Jawab muntaz.

" Emang ngapain Lo pake siap - siap , biar kelihatan ganteng ya di depan saleha ,? " Tanya Farhan menatap Muntaz penuh dengan tanda tanya .

" Gue udah ganteng ya jadi nggak perlu siap - siap , maksud gue siap - siap kuping gue . Biar nanti kuping gue nggak rusak denger dia ngomong " jelas Muntaz menatap Saleha Tajam.

Saleha hanya menatap Muntaz malas , daripada dia mendengar ocehan Muntaz yang nggak jelas lebih baik ia membuka Instagram.
Postingan yang muncul pertama di beranda Ignya membuat dia kaget .

" Loh...?

To be Continued
Vote.....Next...

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang