51

1K 64 13
                                    

Fateh duduk di tepi pantai dan sedikit jauh dari tempat teman - temannya . Kejadian tadi malam masih sangat melekat di pikirannya.

" Fatim... " desah panjang Fateh mengusap wajahnya kasar .

" Bodoh " gumam Fateh kembali .

Seseorang menepuk pundak Fateh dari belakang , Karena kaget Fateh spontan menoleh kebelakang dan melihat Fatim berdiri di belakangnya .

" Fatim " Seru Fateh kaget dan langsung berdiri.

Fatim tersenyum manis " kok Lo disini ? Kenapa nggak kumpul sama kita ? " Tanya Fatim lembut dan menunjuk beberapa temannya yang tertawa riang.

Fateh menggeleng dan kembali menatap kedepan . Fatim ikut duduk di samping Fateh . Fateh sedikit kaget saat tau Fatim duduk di sebelahnya .

" Hmm , Teh aku boleh tanya ? " tanya Fatim Lembut .

" Hmm "

" Apa Lo Cinta sama dinda ? " Tanya Fatim Takut , Fatim sangat ingin tau jawaban langsung dari Fateh . Sedangkan Fateh sempat terkejut dengan pertanyaan Fatim tapi beberapa saat kemudian ia bisa mengendalikan keterkejutannya sendiri.

" Iya lah , Dinda kan pacar gue " Jawab Fateh Cepat dengan senyuman palsu pastinya .

" Yang gue cinta itu Lo Tim ,bukan Dinda tapi Lihat Lo bahagia Sama Saaih itu lebih dari cukup buat gue " Batin Fateh Tersenyum palsu pada Fatim.

Fatim menghela napas pasrah " emang Nggak ada harapan buat gue nunggu Lo teh, mungkin Emang gue harus belajar mencintai Saaih " Batin Fatim sendu menatap Fateh .

" Oh gitu , yaudah deh aku balik lagi ya kesana ! Lo jangan disini terus Kumpul sama kita "  Kata Fatim bangkit dan pergi meninggalkan Fateh sendiri yang mematung .

Fateh melihat punggung Fatim yang menjauh , tanpa di sadarinya Setetes cairan bening keluar dari kelopak matanya dan jatuh ke pipinya dengan lancar .

" Semoga kalian bahagia " Isak Fateh menutup Wajahnya dan menangis dengan tumpuan kedua tangannya .

Fateh kembali merasa tepukan di pundaknya , dengan cepat ia menghapus air matanya dan kembali menatap siapa yang menepuk bahunya .

" Gue butuh penjelasan " Ujar Atta Datar dan duduk di samping Fateh .

Fateh menghela napas " gue Emang cinta Sama Fatim "

Satu kalimat Fateh itu mungkin sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan semua pertanyaan yang ada di pikirannya.

" Dasar bodoh !" Caci Atta keras . Atta tak pernah memikirkan Fateh bisa sebodoh ini .

" Tindakan Lo bukan buat diri Lo sakit hati teh , tapi Fatim juga Sakit Hati , Lo tau Fatim Sayang dan Cinta sama Lo " Jelas Atta menatap Fateh malas .

Fateh sedikit tersentak dengan penjelasan Atta tapi sesaat kemudian ia bisa kembali mengendalikan diri .

" Gue nggak bisa mikir waktu itu " Jawab Fateh seadanya .

" Ck , Lo terlalu memikirkan Perasaan Saaih tapi Lo nggak mikir perasaan Lo dan Fatim " Jelas Atta lagi.

" Gue pingin Fatim bahagia sama Saaih ,karena gue yakin Saaih bisa membahagiakan Fatim dengan cara dia sendiri dan ya lo bisa lihat meskipun beberapa hari setelah jadian mereka sedikit Lebih bahagian kan " Jelas Fateh menatap Fatim yang bisa tertawa Bersama Saaih .

" Jadi Lo mau jalani sandiwara Lo. Gue yakin lama kelamaan semua bakal terbongkar " Ujar Atta berdiri hendak pergi meninggalkan Fateh .

" Gue harap Lo nggak bilang sama siapapun Tta , gue tau Lo sayang sama Fatim " Atta tak  memperdulikan Perkataan Fateh.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang