"Pak, kebelet"
kalimat itu mungkin bukan hal yg aneh di katakan oleh seorang gadis kecil, namun, di desa gw, kalimat itu akan berbuah menjadi hal yg tidak mengenakan terutama bila di katakan di kala hari sudah petang.
"ya sudah, ayok bapak anter" kata pak Sukin, tetangga gw
pak Sukin sehari2nya bekerja sebagai kuli kasar, maklum, desa gw memang kebanyakan berisi orang2 yg bekerja serabutan, bila tidak punya kebun, maka mereka akan bekerja jadi kuli, kadang tukang kebun orang kaya, tapi kebanyakan tukang becak untuk mereka yg berpendidikan lulasan SD
beliau sendiri, tinggal di RT 3, sedangkan gw di RT 2, dan rumah Rombe, ada di RT 4, tapi hari ini lupakan sejenak tentang rumah Rombe, karena kita akan bercerita tentang penghuni pabrik gula di zona timur.
pak Sukin sendiri, memilik 2 anak, yg pertama adalah Nur, gadis yg usianya 4 tahun lebih tua dari gw, sedangkan anak yg kedua adalah Jamal, (gw pernah ceritain dia di salah satu thread lain gw), Jamal 1 tahun lebih tua dari gw. petang itu, setelah pak Sukin selesai bekerja
ia melihat Jamal dan Nur sedang belajar, jadi beliau ikut bergabung bersama mereka, namun, kemudian, Nur tiba2 mengatakan hal yg mungkin tidak akan pernah ia lupakan apalagi setelah kejadian itu terjadi.
"Pak, kebelet" katanya lirih.
pak Sukin terdiam lama, kemudian berujar-
"ya sudah , ayok bapak anter"
dulu, Desa gw termasuk salah satu Desa tertinggal. jangankan aspal, wc saja, satupun tidak ada yg punya di rumah, kecuali mereka yg rumahnya sudah bertembok, karena kebanyakan rumah disini, termasuk rumah gw waktu itu, masih dari bambu
lalu, bila kami tidak memiliki wc, kemana kami buang hajat?
jawabanya, di pabrik zona timur.
sebelum gw lanjut, gw bakal jelasin dulu, apa saja yg ada di zona timur.
di pabrik Zona timur, ada sebuah tanah yg luasnya memanjang, disana, berjejer rumah2 gaya tua (bukan belanda)
bila di hitung, rumah itu memanjang sekitar 19 sampai 21 rumah tua, dan setiap rumah, ada keluarga yg tinggal, yaitu karyawan pabrik yg bekerja di pabrk gula. mereka mendapat fasilitas di rumah ini, alasanya, di zona timur, ada sebuah gerbang tua, dimana, gerbang itu-
adalah gerbang akses ke gudang produksi, mungkin, secara tidak langsung mereka bisa menjaga gerbang itu dari para pencuri yg pernah meresahkan,
gerbangnya sendiri cukup jauh dari rumah dinas karyawan, namun, tidak akan ada yg bisa masuk kesana sebelum melewati rumah dinas
nah, sebelum gerbang, ada sebuah selokan besar yg di gunakan sebagai pembuangan air saluran produksi pabrik, disini, pabrik membangun akses sebuah WC umum untuk para karyawan dinas, yg boleh di gunakan juga untuk para warga desa gw juga
warga Desa gw merasa terbantu dengan adanya wc umum ini, hanya saja, wc umum ini tempatnya juga jauh di dalam, tepatnya, di antara kebun pisang yg luasnya hampir setengah hektar.
dan ketika petang datang, tidak ada penerangan apapun selain cahaya bulan.
setelah mengambil senter, pak Sukin menggandeng tangan Nur, mereka berjalan menuju ke Wc umum di zona Timur pabrik, wajahnya sebenarnya di selimuti rasa takut namun ia mencoba tenang, mengingat, Nur tidak tau apa2 tentang cerita yg beredar, tentang penghuni usil yg ada disana
baru saja pak Sukin dan Nur melewati pagar rumah dinas karyawan, benar saja, sebagian besar rumah sudah mematikan lampu mereka, berbekal senter di tangan, pak Sukin melesat masuk bersama Nur, berjalan di antara kebun pisang yg gelap gulita.
di iringi suara hewan malam, pak Sukin masih menggandeng Nur, sembari tanganya menyorot jalan dengan cahaya senter di tangan. "sepi sekali" katanya dalam hati.
setelah berjalan kurang lebih 15 menit, bangunan tua WC umum sudah terlihat, "ayo nak, cepat ya kalau buang air besar"
Nur pun melangkah masuk ke salah satu pintu, kemudian menutupnya. pak Sukin, menunggu di luar, ia menyalakan rokok untuk menghilangkan sepi, kemudian, ia mendengar suara asing di telinganya. suaranya lirih namun terdengar jelas sekali.
"hihihihi"
suara wanita menangis. batin pak Sukin, matanya menerawang ke sebuah pintu wc paling ujung, berbekal rasa ingin tahu, beliau mendekati tempat itu.
ketika pak Sukin tepat berada di depan pintu itu, ia masih mendengar suara itu, begitu lirih namun sangat jelas, akan tetapi, ada perasaan tidak enak yg seperti muncul tiba2 dan itu sudah di rasakan sejak pertama kali menginjak tempat ini.
siapa yg menangis di tempat seperti ini. batin pak Sukin, yg masih ragu apakah ia harus mengetuk pintu untuk sekedar mencari tahu sumber suara itu.
namun dirinya di selimuti keraguan, akan tetapi, suara itu tidak mau pergi dan sangat menganggu. sehingga tanpas sadar.
"tok tok tok!!"
pak Sukin sudah mengetuk pintu, suara itu tiba2 menghilang, bingung, pak Sukin masih memandang ke pintu itu, di ketuknya lagi pintu itu untuk kedua kalinya. "tok tok tok!!"
tak ada jawaban apapun. perhatian pak Sukin teralihkan ketika ia melihat Nur baru keluar
tanpa membuang waktu pak Sukin segera menghampiri Nur dan menyeretnya pergi meninggalkan tempat itu, namun, kembali ia mendengar suara menangis itu lagi, kali ini, di ikuti aroma wangi melati yg menyeruak di hidungnya.
"Ayo nak, kita pergi darisini" katanya buru2.
belum jauh dari WC umum itu, tiba2, terdengar seperti suara benda jatuh, nyaris menyerupai suara ketika kelapa jatuh dari pohon.
kaget dan bingung. Nur dan pak Sukin mencari2 sekiranya apa yg baru saja terjatuh itu.
"Pak apa itu?" kata Nur,
"tunggu disini sebentar ya, bapak akan segera kembali"
dalam langkah menembus kebun pisang, pak Sukin berpikir, tidak mungkin itu buah kelapa, disini kan kebun pisang, dan suara pisang jatuh tidak akan sekeras itu. tapi, rasa penasaran terkadang-
-membutakan akal pikiran manusia, sehingga pak Sukin mulai mencari2 dimana sumber suara itu berasal. ia bergerak kesana kemari, melewati satu pohon pisang ke pohon pisang yg lain, hingga akhirnya, matanya tertuju pada siluet bundar di atas tanah.
ia menyorot benda asing itu dengan senter di tanganya, mendekatinya, kemudian memungutnya, rupanya, sebuah batu besar biasa.
kecewa, pak Sukin berniat akan membuangnya begitu saja, namun, aneh, batu itu mendadak memiliki tektur lain, dan ketika pak Sukin mengamatinya lebih-
-jeli, di lihatnya, sebatok kepala tengah tersenyum menyeringai menatap wajahnya.
"ndas kelontong" (kepala buntung) katanya, langsung membuangnya jauh2, dengan langkah kaki yg cepat, pak Sukin berlari meninggalkan tempat itu, matanya awas memandang sekeliling,
mencari dimana ia meninggalkan anaknya tadi. namun, ia bingung, di tempat dia meninggalkan Nur, pak Sukin tidak menemukan keberadaanya, gelisah bercampur takut, mendadak memenuhi pikiranya, pak Sukin mulai memanggil Nur, dan masuk ke celah kebun pisang yg semakin lama semakin-
-membuatnya merinding.
lega, ia melihat Nur dari kejauhan, ia tengah duduk di atas pokok pisang yg tumbang, tampaknya, ia sedang menunggu dirinya, tanpa berpikir panjang, pak Sukin segera mendekatinya, tetapi, kembali ia mencium aroma wangi melati lagi, tipis
dan benar saja. di belakang Nur, anaknya, ia melihat wanita bergaun putih, tengah berdiri di belakang Nur, tapak kakinya melayang di atas tanah, dan ia menyeringai dengan gigi taringnya.
mendadak, pak Sukin tidak tau lagi apa yg terjadi. karena seseorang membangunkanya
ia tertidur beralaskan daun pisang, dan membuat si pemilik kebun khawatir.
"pak Sukin ngapain tidur disini"
di ceritakan semua pengalamanya semalam, dan wajah ngeri segera tergambar pada pemilik kebun, sembari berujar, "astaghfirullah, untung bapak gak apa2"
ketika sampai di rumah, pak Sukin menemukan Nur sudah ada di rumah, maka dengan perasaan yg masih tidak karuan pak Sukin bertanya. "tidak ada yg terjadi semalam setelah membuang hajat" kata Nur, karena yg mengantarnya pulang itu pak Sukin sendiri.
cerita ini segera menyebar dan membuat geger semua orang, semenjak saat itu, tidak ada lagi yg berani pergi ke WC umum ketika hari sudah petang. karena , penghuni di zona Timur adalah penghuni paling usil yg seringkali bersinggungan dengan warga.
apakah cerita ini berakhir disini?
jawabanya. TIDAK. karena ini baru awal pembuka PENGHUNI DI ZONA TIMUR.
Selamat malam.
KEBUN PISANG PLENGSENGAN, begitulah orang memanggil nama tempat ini, lalu, apakah ada sejarah di balik nama ini.. mari kita explore tempat ini, dan dengarkan baik-baik sajian gw malam ini.
