"Shin,shin! Bangunlah! Temanmu datang"Ucap Taeyong membangunkan Shin yang sedang tertidur lelap.
"Apakah itu Han Lee?" Tanya Shin.
"Hhmm..kau benar!" Jawab Taeyong.
"Apa si bodoh itu tidak tahu bahwa aku menangis semalaman yang membuat mataku bengkak seperti ini?" Gumam Shin kesal.
Taeyong tertawa kecil melihat Shin yang menggerutu karena acara tidurnya terganggu,kemudian Taeyong berbaring disamping Shin dan menatap wajah Shin sangat dalam.
Tangan Taeyong mengusap surai rambut Shin perlahan,kemudian tangan itu turun ke pipi Shin dan tersenyum.
Shin merasakan hembusan nafas Taeyong di depan wajahnya lalu membuka matanya perlahan,"ah,sudah bangun rupanya"Ucap Taeyong tanpa menghentikan tangannya yang mengelus rambut Shin.
"Sana mandi,aku akan menemani Han Lee sebentar"Perintah Taeyong lalu Shin hanya mengangguk malas.
Shin berjalan ke kamar mandi lalu bergumam,"apa barusan aku dapat merasakan tangan Taeyong?" Shin menepuk wajahnya pelan.
PLAK!
"AWW!" Pekiknya.
"Aku tidak mimpi!" Gumamnya lagi lalu memegang kedua pipinya.
"Shin? Kau tak apa?" Tanya Taeyong.
"T-ti-tidak!" Jawabnya.
"Pacarmu itu memang aneh,dia baru saja menampar wajahnya sendiri"Ucap Han Lee lalu Taeyong hanya membuka mulutnya dan mengangguk pelan.
"So,Taeyong-ssi hari ini apa yang akan kau lakukan dengan Shin?" tanya Han Lee
"Entahlah,aku ingin melihat daun maple---ah aku tidak tahu daun apa itu. Tapi, ada di negara Belanda" Jawab Taeyong.
"Seriously? Kuno sekali kau,maksudku jaman sudah modern mengapa tidak mencoba hal yang baru?" Han Lee tertawa renyah lalu Taeyong hanya terdiam.
"Bagaimana seorang hantu bisa mengetahui hal lain yang modern sedangkan dia tidak memiliki akses internet sama sekali?"
Han Lee pun terdiam mendengar pernyataan polos Taeyong yang sukses membuatnya bungkam.
"A-ah,benar juga! Ha-ha"
Taeyong kembali terdiam tanpa berbicara,suasana kembali canggung setelah terakhir suara tawa yang dikeluarkan Han Lee semakin memperburuk suasana.
'Aku ingin pulang ke rumah!' Batin Han Lee dengan berteriak dalam hati.
Memalukan.
"Tapi aku ingin belajar untuk bisa menyentuh benda lain sebelum terlambat"Ucap Taeyong dengan tiba-tiba.
"B-bagaimana caranya?"
Han Lee tidak tahu harus berkata apa,mulutnya seketika kaku. Han Lee tidak mau diomeli oleh Shin hanya karena kecerobohannya yang ingin mengajarkan hantu polos ini menyentuh benda.
"Apapun caranya Hanie, aku mau melakukannya"Rengek Taeyong.
Han Lee masih terdiam,kemudian Taeyong tahu bahwa Han Lee takut oleh Shin.
'Bagaimana kalau aku dimarahi oleh Shin?'
'Bagaimana nanti reaksinya?'
'Apa dia akan setuju?'
'Apa-----'
"Hanie, aku bisa mendengar semuanya apa yang kau katakan dalam hati. Tidak perlu kawatir seperti itu,Shin tidak akan marah kepadamu,lagipula ini kemauanku."
Sontak Han Lee buyar dari lamunannya karena Taeyong mendengar semua isi hatinya.
"K-kau? Sejak kapan? Bagaimana bisa? Kenapa kau tidak memberitahuku? Apa Shin mengetahuinya?" tanya Han Lee
"Shin tidak tahu,tapi aku selalu mendengarkan isi hatinya tanpa Shin maupun kamu tanpa menyadarinya,aku dapat mengintip memori bahagia kalian,dulu kamu punya kenangan indah bersama orangtuamu bukan? Sampai akhirnya kamu berpisah dan terkadang selalu menangis merindukan orangtuamu. Kamu menutupi semua kesedihanmu dengan rasa canggung dan memberikan lelucon lucu kepada oranglain supaya menganggapmu baik baik saja" Ucap Taeyong
Han Lee terdiam mendengarkan Taeyong,Taeyong hanya menghela nafasnya lalu melanjutkan kalimatnya "kamu tidak perlu seperti itu,Han Lee. Itu hanya menyakiti dirimu sendiri."
Han Lee menatap sendu Taeyong kemudian menjawab "tolong sembunyikan semuanya,aku benar benar tidak mau ada oranglain yang tahu selain dirimu dan aku"
Airmata Han Lee mulai mengalir melewati pipinya,Han Lee mengusap air matanya pelan lalu mengubah topik pembicaraannya.
"aku tahu tempat dimana orang bisa membantumu,Tae"
Taeyong menatap Han Lee dengan serius,lalu tak lama kemudian Taeyong bertanya "dimana?" Tanyanya.
"Aku akan membawamu.."jawab Han Lee lalu Taeyong hanya mengangguk.
"Kita pergi sekarang saja"Ucap Taeyong secara tiba tiba yang membuat Han Lee tersedak minuman bawaannya sendiri karena mendengar pernyataan Taeyong.
"Mwo? Micheosseo?"
Taeyong menggeleng,lalu Taeyong berdiri dan keluar,menembus pintu. Han Lee pun segera mengambil tasnya dan pergi mengikuti Taeyong.
"Bukankah seharusnya kau yang di depan memandu jalannya?" Tanya Taeyong.
"Ah,ne. Aku lupa" Jawab Han Lee tertawa canggung.
Selama perjalanan Taeyong terdiam begitu juga dengan Han Lee,mereka bingung ingin membicarakan topik apa lagi.
***
"Taeyong-ssi! Han Lee-ya"panggil Shin
"Aku sudah selesa.."kata kata Shin terhenti karena tiada siapapun.
"Mereka kemana?" Ucap Shin pelan.
"Aku ditinggalkan? Sendirian? Bagaimana hantu sialan itu dan juga sahabatku meninggalkanku sendirian ketika aku mandi?" Ucap Shin.
"Apa mereka berkencan?" Tanya Shin pada dirinya sendiri
"Ani! Aku tidak bisa membiarkan semua ini terjadi!" Jawabnya sambil menghentakkan kakinya kesal.
Mian, gak bisa update lama, di kehidupan awtor cukup rumit dan sibuk, tunggu dikit lagi ya? Beberapa chapter lagi and then, selesai:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost
Fanfiction"dari kecil aku punya kemampuan yang tidak semua orang bisa melihatnya... orang tua ku meninggal karena kecelakaan , aku kuliah di seoul bersama temanku dan ternyata aku memilih rumah yang cantik Kurasa aku ingin tinggal disitu... Dan ternyata ru...