Kisah SuaraPetir, Bapak Kobokan, dan Ghibah

2.8K 235 109
                                    

"Selagi istri masih tiga, kenapa tidak cari yang keempat?"

Siapa yang tidak tahu dengan kalimat khas itu?
Di Kimetsu Gakuen, hanya ada satu orang yang selalu mengatakan hal itu.
Ialah Uzui Tengen, guru kesenian yang sablengnya tiada tara. Tukang tebar pesona, dan playboy kelas kakap.

Gimana nggak playboy? Punya istri tiga, cantik-cantik pula. Sudah itu, seakan belum puas, ia tebar pesona ke para murid bak mencari istri keempat.
Dan sialnya, yang menjadi korban kejaran bapak Uzui ini adalah Agatsuma Zenitsu. Lelaki berambut pirang yang bertengger di kelas 1-A, murid yang selalu jadi langganan tinju pak Tomioka.

"ZEN~ITSU~ KUN~!!"

"MASYA ALLAH! KENAPA BAPAK NGEJER SAYA TERUS SIH PAK? SAYA SALAH APA PAAK!!"

"KAMU MENCURI HATI SAYA, TANGGUNG JAWAB DONG~"

"YA ALLAH PAK! KAK MITSU! TANJIRO! INOSUKE! SIAPA AJA TOLONGIN GUA DAH!!"

Kan, baru aja diomongin dah muncul orangnya. Pak Uzui nyadar gak sih dia barusan ngelanggar peraturan sekolah? Dilarang lari-lari di koridor, udah gitu sambil teriak-teriak lagi. Udah atuh pak, ntar dimarah Pak Tomioka jadi berabe—

"DILARANG LARI-LARI DI KORIDOR WOE!!"

Tuh kan, Pak Tomioka dateng sambil bawa-bawa bokuto.

"TUH KAN, ADA PAK TOMIOKA!"

"WOE UZUI! LU ITU GURU! NAPA IKUTAN NGELANGGAR PERATURAN?!"

"SA AE LU KOBOKAN BAKSO! LU JUGA LARI-LARI!"

"AGATSUMA ZENITSU-KUN, NANTI KE RUANGAN SAYA!"

"TIDAAAKKK~!!"

*******

"Oalah pantes pala lu benjol parah. Korban bokuto Bapak Tomioka tho?" tanya murid dengan antingan hanafuda, Kamado Tanjiro, teman sekelas Zenitsu.

"Aduh, Agatsuma-kun, aku turut berduka cita. Lu jadi kejaran dua guru dong yha, berat pasti!" Murid kelas 3-A, sekaligus anggota OSIS—Kochou Shinobu tertawa kecil.

"Lagian sih, salah lu juga lari-lari di koridor, Ahodama!" ujar Hashibira Inosuke, murid yang hobinya bawa topeng babi kemana-mana.

Zenitsu meraih clipboard yang berisi daftar anak yang melanggar peraturan dan mulai menulis. " 'Tidak pake dasi, Hashibira Inosuke'."

"WOE! Hapus sekarang juga nama gue, Kakeru!" protes Inosuke.

"Nama gua 'Zenitsu', kepala babi!"

"Masya allah!! Perut gua sakit! Hahaha!! Beneran lu kena tabok bokuto-nya Pak Giyu!! Zenitsu, Zenitsu!" gadis berambut ungu panjang—Hiragi Mitsu, tertawa terpingkal sambil memukul meja ruang OSIS.

"Kak Mitsu, tolong dong. Kan Kakak paling deket sama Pak Tomioka. Sekali-kali yakinin dia kalo rambut aku ini beneran pirang, ori no kawe-kawe." cibir Zenitsu. "Aku dah dikejar sama guru cabul, ditabok sama Pak Tomioka pula."

"Sori, gua gak deket. Tar ada yang marah kalo gua deket-deket ama Pak Giyu." tolak Mitsu mentah-mentah sembari menunjuk murid berambut pink di pojokan. "Mentang gua temen kecilnya dibilang deket sama ntu kobokan cilok."

"Oalah, ada Sabito-kun tho." ujar Zenitsu. "Sori, Sabito-kun."

Sabito— murid SMP kelas 2-C itu berdeham kecil. "Udah gua kasih tau kok. Tapi kalo mudah percayaan bukan Pak Giyu namanya."

"Pak Tomioka mah gitu. Sekalinya gak santuy ya gak santuy." sambung Makomo— teman sekelas Sabito.

"Yee kan, namanya juga mamang cilok!" Shinobu ikut-ikutan membully Pak Tomioka. (jan lupa pake hestek redrawgiyu ya manteman //oy)

"J-Jangan bully Pak Tomioka dong. Kasian dia, kan jomblo." Kanroji Mitsuri akhirnya buka mulut.

"Biarin. Capek tau bully Zenitsu mulu. Sekali-kali butuh objek bully-an baru." balas Mitsu. "Mitsuri kalo mau ikutan bully juga gapapa. Santai aja."

"Iya, bener tuh, Kanroji-san. Bully aja si Tomioka. Dia kan jomblo akut." sebuah suara ikutan menginterupsi di belakang Zenitsu.

"Iya tuh be— eh?" Zenitsu menoleh ke belakang.

"P-P-PAK UZUI?!!"

"Astagfirullah! Sejak kapan masuk pak?!" seru Tanjiro yang kaget setengah mati.

"Pak, ini ruang OSIS, lagi ngadain sesi ghibah. Selain yang berwenang dilarang masuk lho pak!" ujar Mitsu.

"Saya lagi ada urusan mendesak sama Agatsuma-kun nih. Sekali-kali masuk pas sesi ghibah kan gapapa. Lagian saya juga hobi ghibah kok." balas Pak Uzui.

"Pak Uzui kalo ikutan ghibah ngomong aja. Lain kali kita adain sesi ghibahan Pak Tomioka lagi." ujar Shinobu.

"Jangan lupa pake hestek redrawgiyu ya pak!" seru Mitsu.

"Udah, bawa aja si Zenitsu-san itu. Biar cepet kelar!" usir Sabito.

"YA ALLAH KOK JAHAT BANGET KALIAN SAMA AKU?!" protes Zenitsu.

"Agatsuma-senpai, udah nyerah aja sono. Palingan besok kita dapet terang bulan selusin!" balas Makomo.

Menurut legenda (?) yang beredar di Kimetsu Gakuen, gadis dengan jepit rubah itu pernah ditraktir martabak sama Pak Uzui karena udah bantuin dia nge-geb Zenitsu tempo hari.

"Woiya dong, Dek Makomo. Bapak kan banyak duit!" Uzui menepuk dada bidangnya. Ia lalu mengangkat Zenitsu bak karung beras. "Yok, ikut ke ruangan saya, Zen~itsu~kun~"

"TIDAAAAAAAAAAKKKKKKKKK!!!!!!!!!"

Keesokan harinya, Zenitsu absen sakit.

TBC?

Kimetsu no Yaiba DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang