kosong untuk kamu

18 2 0
                                    

           Pagi menjelang biru, kota hujan sebut saja begitu. Malas malasan teman terbaikku saat ini. Sudah sepantasnya bagiku untuk melanjutkan masa masa pendidikan yang bosan. Namun nasib berkata lain, jasadku masih utuh bersemanyam dengan rumah. Tak kunjung bergerak 3 bulan ini, hanya segelas susu dikala pagi secangkir kopi dikala malam menuju larut.
            Matahari telah bosan menelusuk lewat kaca depan, pupil ku mulai mengecil agar sesuai dengannya. Masih dengan kursi karatan, duduk manis melihat jalanan yang masih terlalu muram untuk merapat. Mulai, ketika jam rumah tepat dan gelas kosong, jam 08.47. Bunyi klakson 3 bulan lalu, menjadi candu tersendiri. Mungkin bukan klaksonya yang kutunggu, barangkali gigi putih, kuning sedikit. Rona, cukup sekarang itu saja, pipi merah dibalut senyum semerbak, lengkap sudah. RONA.

Simpul BajuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang