MPW: CHAPTER 3

769 45 5
                                    

Haruto⬆️😆

"hoaammm~~"

"Nyam nyam nyam~"

Gue baru aja bangun tidur, gue mengucek-ngucek mata agar pandangan lebih jelas, gak ngeblur. Wih lama juga ya ternyata gue tidurnya.. sampe nih badan pegal-pegal unch gitu

Mata gue perih, hati gue merasa ga enak gitu.. oh! Gue baru inget, gue kan abis nangisin June! Sial!

"..."

Cklek

"Ya ampun nak, kamu kenapa? Kok melamun.., daritadi bunda ketuk-ketuk pintu ga dibuka juga. Ternyata malah asik ngelamun. Ngelamunin apa sih hm? Sini cerita sama bunda kalo punya masalah. Lagian kamu tumben banget tidur" ucap bunda lembut, sambil menyelipkan rambut-rambut gue ke belakang telinga.

Gatau dari kapan bunda ada disitu, tau-tau ada aja. Emang ya nih gue lagi ngablu banget.

"Rose gak apa-apa kok bun.. cuma kecapekan aja tadi habis belanja jadinya ketiduran" ucap gue menatap bunda sendu

"Mata kamu bengkak? Habis nangis ya?" Bunda mulai curiga

Jawab apa ini gengs?!

"Eh, o oh ini.. aku tadi nonton di YouTube tentang anak-anak yang tinggal dipinggir jalan, gapunya orang tua. Sedih banget jadi Rose nangis deh bun"

Sa ae gue ngelesnya kiw

"Beneran?!"

"Iya bun suwer deh, Rose mikir.. hidup Rose itu enak, ga kekurangan, tinggal dirumah mewah, punya orangtua, suka ngehambur-hamburin uang. Tapi jauh dibawah sana masih banyak orang yang kekurangan"

Sip gue pinter bo'ong sekarang, maapin Rose ya bunda '-'

"Ooh, makanya sayang.. mulai sekarang kamu harus belajar hemat, kalo perlu disisihkan separuh uang kamu untuk orang yang membutuhkan diluar sana" nasihat bunda ke gue.

"Iya bunda, Rose bakalan menghemat" kata gue sambil memeluk bunda erat

"Oke sayang, eh iya bunda lupa" bunda menepuk jidatnya yang putih mulus tanpa makeup. "Bunda kesini mau ajak kamu makan, eh malah curhat-curhatan gini"

"BUNDAAAA LAUKNYA MANAAAA, KOK LAMAAA?!"

Hmmmm gue mencium bau-bau gue yang bakalan disuruh masak sama bunda nih.

"IYA SABARR HARUU!" teriak bunda ga kalah keras.

"Rose bantu bunda yuk"

"Hmmm" gue beranjak dari kasur. lalu menyuruh bunda bergegas duluan, karena gue bakal beresin kasur.

Meski gue holkay, bunda gapernah sediain asisten rumah tangga dirumah, mentok-mentok cuma pak Said. Supir satu-satunya dirumah ini.

---

"Kak, kenapa melamun aja? Ayo dimakan" kata Ayah setelah melihat gue melamun. Gak tau kenapa gue nggak nafsu makan dan mager banget hufftt..

"Euumm ini dimakan kok, nyam nyam~" sontak gue langsung memasukkan nasi itu ke mulut.

"Pasti lagi galau mikirin bang June tuh yah, si Kakak" kata si Haruto, adik gue.

"Apaansi yu, sota u bener yeuu" kata gue masih dengan kondisi mulut penuh.

"Telen dulu kak, gak baik" tegur ayah'

Gue liat si Haru ketawain gue, ih kesel gue sumpah.

Gak lama, bel rumah gue bunyi.

"Haruto buka pintu sana" kata bunda kepada Haru.

Haruto kembali masuk dengan June disampingnya, ya tuhan.. jika memakan orang hidup-hidup dihalalkan, sudah daritadi gue lakukan. Kesel banget gue liat muka June, udah badmood tambah badmood aja liat mukanya.

"Hallo Assalamualaikum bunda, ayah.."

"Waalaikumsalam nak June" kata ortu gue berdua.

"Maaf, June ganggu ya bun, yah?"

"Eh nggak kok, sini sini makan bareng" Bunda mempersilahkan June untuk makan disebrang gue, Haru sampe diusir, bunda melirik-melirik gue dengan tajam, gue cuma membalas dengan muka 'apa si?'.

"Eh gausah bunda, June udah makan tadi.., June mau ketemu Rose doang kok kesini"

---

Disinilah gue, di gazebo halaman belakang rumah.

Tentunya bersama bapak June Abrianda terhormat.

"Rose kamu marah sama aku?"

Yailah pake ditanya

"Rose.."

"Hmmm"

"Jawab aku" June menggenggam tangan gue.

"Apa sih?!" Gue langsung menepis kasar tangannya lalu mencoba untuk gak terisak apalagi nangis didepan June.

"Rose dengerin aku dulu.., ini tuh ga kaya yang kamu kira, please believe me"

Gue cuma diem, dia mulai cerita semua dari awal sampai akhir, tapi dihati gue masih janggal.

Ternyata bener kata orang

'Sekalinya hati tersakiti, ia tak akan mampu lagi mempercayai'

Susah buat percaya sama June, tapi memang mungkin itu kebenaran nya.

"Maafin gue Rose" entah keberapa kali June meminta maaf sama gue

Pada akhirnya, gue pun luluh. Gue mulai terisak lalu memeluk June dan meleburkan tangisan gue didalam dekapan hangatnya.

June membalas pelukannya, kami berdua larut dalam keheningan. Cuma suara hidung gue yang terus-menerus nyedot.

June mengusap-usap kepala gue, menciumnya juga.

"Maafin aku ya chip" June mencium pipi gue.

Gue hanya mengangguk sambil tersenyum lebar, lalu menempel kedada June lagi untuk mencari kehangatan.

"Cieeeeeee"

Kami melepaskan pelukan kami, lalu mencari asal suara itu, rupanya Haruto di lantai atas tengah mengintai.

"BUNDAAA, AYAHHHH! NIKAHIN BANG JUNE SAMA KAK ROSE.. MEREKA UDAH GAK SABARAN TUH, MASA UDAH MAIN CIUM-CIUMANNN"

duh gawat
-June

kurang ajar anak iblis!
-Rose


Tbc

Maaf ya lama update, btw emang ada yang nungguin up? Gaada kan? Yhaaaa :v

😂😂😂😂

Treasure13 Haruto sebagai Adik Rose yaaaa heheh

Votement-nya gais🐣

My Posesif Wife (Junros)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang