Sebelas

1.7K 117 2
                                    

Nadir mengunci pintu mobilnya dan berjalan mengikuti langkah kevin yang membawa 2 buah koper besar. Nadir sengaja mengantar kevin yang akan berangkat tournament lusa nanti.

"Ada yang ketinggalan gak mas?" Tanya nadir sambil membantu menggeret satu koper kevin.

"Kayaknya enggak ada deh nad"

"Semoga gaada yg ketinggalan ya mas'

Kevin mengangguk mengiyakan, "coba ada ave yaa, bisa puas usel uselin dia ini" ucap kevin

"Udah malem mas, waktuny dia tidur. Jadi ibunya aja yang nganterin. Anaknya bobo ganteng dirumah"

"Seharusnya kamu gak perlu nganter nad, nanti kamu pulangnya kasian kemaleman"

"Gapapa mas, sekali kali aku nganterin kamu. Dan sekali kali kita quality time berdua tanpa buntut" jawab nadir sambil terkekeh.

"Dasar" ujar kevin mengacak ngacak rambut nadir.

Kevin masuk ke terminal 3 diikuti oleh nadir, bersama kevin adalah hal mudah untuk masuk ke dalam bandara ini.

Koper kevin sudah masuk ke dalam bagasi pesawat dan menyisakan satu tas ransel yang di gendong di pundaknya. Kevin dengan setia menggandeng tangan nadir, mengisi ruas jari yang kosong dan menggenggamnya dengan erat.

"Serasa dunia milik berdua oiy. Buntut mana buntut" ledek fajar dari arah belakang.

"Sirik amat, makanya punya pacar" jawab kevin sambil berlalu.

"Sial" celetuk fajar.

Kevin dan nadir sampai di ruang tunggu keberangkatan, entah nadir harus bersikap seperti apa di depan teman teman kevin. "Hai, nadir" ucap gloria saat nadir sampai di ruang tunggu.

"Hai kak glo. Apa kabar"

"Puji tuhan baik, ave mana?"

"Ditinggal dirumah, kasian udh malem kalo ikut kesini"

"Bilang aja takut di ganggu" celetuk rian.

"Sialan lu jombang"

"Gitu dong vin ngenalin calonnya ke kita kita, emang kaya doyok yang cuman bisa update di instagram" ucap koh herry

"Kok bawa bawa saya koh"

"Iyalah, liat kevin. Gapernah pamer di medsos tapi pamer di depan kita semua"

"Iya deh koh iyaa" semua yang mendengar perdebatan antara anak dan bapak ini tertawa dengan sangat kencang, ada yang meledek ade sampai tertawa terpingkal pingkal.

"Ayuk nad, jangan disini. Sarangnya penyamun semua" ajak kevin sambil menggandeng tangan nadir.

Kevin mengajak nadir ke kafe yang berada di ruang tunggu keberangkatan. Kevin memesankan 2 coffee untuk mereka berdua.

"Bakalan kangen deh sama kamu seminggu gak ketemu" ucap kevin yang membuat nadir tersedak saat sedang minum. "Heh pelan pelan sayang"

"Sejak kapan kamu jadi bucin mas?" Ucap nadir setelah mengelap bibirnya dengan tisue.

"Sejak kenal kamu lah"

"Mentang mentang gaada ave yaa, jadi nge gombal. Coba ada ave, aku du lupain"

Kevin terkekeh kemudian mencubit pipi nadir. "Kamu gak takut mas, ada paparazi disini terus kamu masuk instagram badminton itu"

"Takut? Buat apa? Aku gak minta makan sama mereka kok"

"Tumben bijak"

"Bijaklah, kevin gitu loh"

"Iya deh iyaa"

Nadira {Kevin Sanjaya Sukamuljo}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang