5

4.2K 701 64
                                    

•─────────✦❀✦────────•
wнere тнe ѕтarѕ ғall
•─────────✦❀✦────────•

BRAK

jisung terperanjat begitupun dengan rekan sesama dokter lainnya

chan melempar beberapa berkas di atas meja, matanya menatap tajam setiap orang yang ada di dalam ruangan tersebut

"donatur terbesar kita. memutuskan kerja sama dengan rumah sakit, apa kalian tau apa artinya itu ? peralatan medis dan sebagai macamnya akan semakin terbatas jika itu terjadi maka pasien kita berkurang dan jika sampai berkurang maka rumah sakit ini akan ditutup"

jisung menundukan kepalanya tidak berani sama sekali menatap sang ketua bagian jika sedang dalam kondisi tersulut emosi seperti ini apalagi emosi yang di sebabkan olehnya

hyunjin menggenggam jemari jisung di balik tubuh. lelaki itu tau jika jisung sedang ketakutan

"tolong jadikan pelajaran untuk kalian. jangan lagi sekali-kali mengambil inisiatif tidak masuk akal pada pasien-"

chan menatap jisung tajam membuat nyali lelaki tupai itu semakin menciut.

"-apalagi salah penggunaan metode dan kelalaian. kalian adalah dokter bedah yang lulus dengan proses yang sulit hal bodoh semacam itu sungguh tidak pantas kalian lakukan"

chan mengatur nafasnya dan menetralkan nafasnya

"hari ini selesai. tolong jangan sampai hal seperti ini kembali terjadi. selamat malam"

seluruh asisten dan dokter jatuh ke lantai saking lemasnya dimarahi oleh sanga ketua bagian. han memejamkan matanya menahan pening dikepala akibat masalah yang tak henti menghampirinya

"mau ku antar pulang ? lebih baik kau istirahat, kau ada jadwal bedah kan besok siang?"

jisung menganggukan kepalanya lemah, kakinya masih lemas dan pikirannya bercabang

•••

jisung membuka kulkasnya mengabil segelas air dingin dan membawanya ke atas meja kerjanya. jam menunjukan pukul 3 pagi dan han masih berkutat dengan buku-buku organ di tangannya

ia belum beristirahat sama sekali. hatinya sangat kacau mengingat ia telah menghilangkan nyawa seseorag hanya karena kelalaiannya

"istirahatlah. kau akan jatuh sakit"

jisung memejamkan matanya berusaha fokus dan menghiraukan suara aneh dalam kepalanya

"jangan minum air dingin saat tubuhmu tidak fit, kau akan terserang demam"

DUAGH

Jisung jatuh dari duduknya saat matanya melihat sosok asing lelaki yang duduk dengan santai di atas jendelanya yang terbuka

"si-siapa k-kau?"

suaranya bergetar, tubuhnya masih disembunyikan di balik meja kerjanya. jisung semakin ketakutan mendengar kekehan itu

"jangan takut. aku tidak akan melakukan apapun padamu"

jisung tidak menjawab dirinya masih bergetar ketakutan dibalik meja

"ayo keluar, lihat aku. aku menunjukan wujud baikku padamu"

mau tak mau jisung menyembulkan kepalanya di balik meja menatap lelaki itu yang masih setia pada posisinya. kedua mata saling memandang, lelaki itu tersenyum manis menatap jisung

[3] Where The Stars Fall || MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang