Selingkuhan
Sebelum selesai benar mendengar keseluruhan laporan anak buahnya mengenai Zeus yang menutupi dunia dengan awan tebal dan kecurigaan kalau Zeus berselingkuh, wanita itu sudah menyudahi dan menyuruh mata-matanya pergi. Wanita berpakaian anggun itu kemudian duduk dengan kasar di peraduannya yang besar.
Harusnya tidak sepatutnya seperti ini. Tidak ... memang harusnya tidak seperti ini.
Hera mengembuskan napas yang begitu berat, sembari memijiti sedikit keningnya dan menjatuhkan diri di atas peraduan dari bulu lembut itu. Ia pusing mendengar laporan dari mata-matanya barusan.
Bagaimana tidak? Suaminya itu berulah lagi.
Kali ini adalah salah satu pendeta di kuilnya. Ia menutup dunia dengan awan tebal hanya untuk menyembunyikannya dari Hera. Hera tahu itu.
Segera saja Hera bangun dan menghentakkan kakinya, lantas pergi menemui suaminya yang selalu seperti itu, Zeus.
Taman di kaki gunung Olimpus adalah sasarannya. Entah angin apa yang membawa Hera ke sana, ia merasa Zeus berada di sana. Dan benar saja. Ia di sana bertingkah aneh, di sampingnya ada sesuatu yang berwarna putih dan menanjakkan keempat kakinya di taman rawatan Demeter, saudarinya.
Hera datang dengan wajah serius, menatap wajah Zeus yang setengah terkaget. Tidak tahu kaget karena kedatangannya atau apa. Yang jelas, Hera tahu sesuatu. Suaminya itu menyembunyikan sesuatu. Yaitu hubungannya dengan seorang pendeta dari kuilnya, entah siapa itu.
"Oh, suamiku. Ada gerangan apa engkau di sini sendirian? Dengan makhluk apa ini?"
Hera mengamati lekat-lekat dan mengelilingi sesuatu itu.
"Apa ini suamiku?" Hera mengulang pertanyaannya mengenai makhluk apa yang berwarna putih ini. Mirip kentaurus tetapi bukan.
"Entahlah, istriku. Aku tidak tahu, aku berdiri mengamati indahnya taman milik saudari kita dan tiba-tiba ini muncul di sini."
Dia tahu kalau Zeus berbohong, tetapi Hera jadi mempunyai ide bagus.
"Oh, berarti dia milikmu suamiku? Kau adalah raja para dewa, makhluk fana ini adalah milikmu juga."
Sempat terdiam tetapi kemudian Zeus mengiyakan dengan nada berwibawa, dan sembari mengelus kepala sesuatu yang bertanduk kecil itu.
"Bisakah aku memintanya?" kata Hera dengan senyum manis memohon pada suaminya.
"Ini akan menjadi hadiah terindah yang pernah kumiliki saat ini," katanya lagi sembari mencoba memegang puncak kepala makhluk itu, tetapi hewan itu malah melenguh dan menghindari tangannya dari sentuhan Hera.
Zeus terlihat tidak berani banyak bicara setelah melihat itu. Ia ragu-ragu.
"Aku akan menjaganya dengan sangat baik. Percayalah, Suamiku."
Zeus terlihat bingung sekaligus terlihat sedikit khawatir. Namun, pada akhirnya ia mengiakan dan membiarkannya.
Hera yang senang, segera memanggil kawan baiknya. Seorang raksasa bermata seratus, Argus.
Temannya itu akan menjaga makhluk pemberian Zeus itu. Dengan maksud Hera, agar ia dapat mengawasi suaminya itu yang tidak pernah jera berselingkuh. Padahal, Hera adalah dewi perkawinan dan ini menyakiti hatinya lantaran sebagai pemberi berkat pernikahan, suaminya sendiri tukang selingkuh. Ini membuatnya malu.
Hari-hari Hera dilalui dengan tenang kembali, mata-matanya juga tidak mengabarkan berita kalau Zeus berselingkuh lagi. Mungkin ini adalah perselingkuhannya yang terakhir dan kuncinya juga sudah ia pegang. Hera senang dan mengabarkan Zeus untuk mampir di peraduannya malam ini, hanya sekadar sebuah pesta suka cita.
Ya, membuatnya sibuk untuk melupakan wanita yang ia tahu dirubah Zeus sendiri menjadi makhluk jelek seperti itu untuk menghindari Hera. Hera tidak tahu seberapa menarik wanita itu. Namun, yang Hera tahu, ia hanya perlu menjaga agar Zeus tidak menemui makhluk jelek itu dan merubahnya menjadi wujud manusianya kembali.
"Sayangku." Zeus berbisik dari ujung pintu, tetapi Hera masih bisa mendengarnya. Bukannya menyambut dengan memeluk Zeus yang baru datang. Hera hanya tersenyum sembari berdiri di dekat ranjangnya.
Zeus sendiri lah yang harus datang mendekat, ini karena Zeus dulu lah yang mengejar kejar Hera lebih dulu. Ia tidak mau kalau dirinya lah yang harus mendatangi Zeus terlebih dahulu. Seperti para selingkuhan Zeus itu.
Ketika Zeus sudah di hadapannya, Hera baru memeluknya. Ia merasa malam ini adalah malam yang membahagiakan. Ia akan memaafkan semua kesalahan Zeus. Seperti ketika pakaiannya yang mulai turun ke bawah.
Harusnya itu, jadi malam yang benar-benar indah. Namun, semuanya menjadi terasa tidak ada apa-apanya ketika ia mendapatkan sebuah laporan.
Hermes, anak tirinya, telah melakukan sesuatu yang membuat makhluk pemberian Zeus itu berhasil kabur.
Dengan tergopoh-gopoh marah, ia mengenakan pakaiannya dengan kasar, tetapi ia kemudian menyadari kalau Zeus masih di sisinya. Itu membuatnya sedikit melunak. Disingkirkannya rambut keriting Zeus yang menutupi wajah dan ditatapnya dengan lembut.
Ia ingin marah. Namun, ia tidak sanggup marah kepada suaminya. Suami yang walaupun ia nikahi secara terpaksa tetapi kini telah mengambil hatinya.
Sayangnya hati itu disimpan dengan aman di tempat berduri, tidak bisa diambil tetapi terus tersakiti karena duri.
Ia menyayangi suaminya itu lebih dari apa pun. Sekali pun Hera tahu, kalau laki-laki di sampingnya ini cukup bejat.
Yang hanya dapat diperbuat Hera adalah ...
Menyingkirkan wanita-wanita busuk di dekat suaminya itu. Beserta anak-anaknya yang pasti akan menuntut haknya.
Ia akan melakukan itu dan terus melakukannya sampai Zeus menjadi seperti dulu. Seperti kali pertama Zeus mengejar-ngejar dirinya dan hanya dirinya seorang.
"Aku bersumpah, Suamiku."
Hera berkata sembari melangkah meninggalkan biliknya. Pergi menuju tempat kawan baiknya, di bawah kaki gunung Olimpus.
Sayangnya hanya ada berita yang lebih buruk lagi selain makhluk itu telah kabur. Yakni raksasa kawannya itu telah tewas. Hera menjadi tidak karu-karuan marahnya. Ia ingin segera membunuh Hermes, tetapi ia sadar kalau itu di luar kemampuannya.
Dengan masih dalam keadaan marah, ia akhirnya memerintahkan serangga penyengat yang tunduk di bawah kekuasaannya untuk menghukum makhluk jelek itu saja. Ia akan menyiksa makhluk itu untuk mengelilingi dunia ini dikejar-kejar oleh mereka hingga mati.
"Lihat saja! Wanita sialan. Aku akan menghukummu karena telah membuat temanku tiada dan suamiku kau rebut!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GenreFest 2019: Myth Fantasy
FantasyYang namanya fantasy, selalu erat berkaitan dengan mitos. Ditantang menulis Myth Fantasy, mampukah peserta Genrefest 2019 ini menyuguhkan mitos-mitos menjadi lebih menarik? Cover by alizarinlake