ROSE-29

2.8K 302 24
                                    

Rose POV

Samar-samar terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarku. Aku masih memejamkan mata saat suara ketukan itu kembali terdengar jelas.

"Rose...  Seseorang datang ingin menemuimu. " Suara ayahku terdengar dari balik pintu.

Siapa yang datang mengunjungi ku?

"Dia bersama seorang anak kecil. " Tambah ayahku lagi.

Edward. Namanya terlintas di kepala ku. Untuk apa dia datang kemari?
Bersama Paula.

Dengan malas aku membuka mata, dan bangkit dari tidurku yang menyakitkan. Aku menuju pintu kamar dan membukanya pelan.

"Apa kau sedang sakit nak?" Tanya ayahku setelah dia melihat keadaan wajahku yang sembab dengan mata bengkak.

"Hai Mrs. Rossy...  Aku datang untuk menjenguknya.. " Teriak seorang anak kecil yang sangat aku kenali. Dia muncul dari belakang kursi roda ayahku.

"Paula. Kau disini? " Kataku pura-pura bersemangat. Aku berjongkok untuk mensejajarkan tinggi kami.

"Daddy bilang kau sakit, dan dia mengajakku kemari. Kau sakit apa? "

Aku sakit karena ulah ayahmu yang brengsek itu!!!

"Hanya demam, itu saja. " Aku berbohong.

"Bagaimana harimu di sekolah huh? " Aku bertanya padanya dengan penuh perhatian, aku lupa bahwa benci pada ayahnya.

"Menyenangkan seperti biasanya. Namun Shawn sengaja mengganggu ku hari ini. Dia tahu bahwa tidak ada peri pelindung ku hari ini. " Katanya bersemangat dan sedih kemudian.

"Paula. Apa kau mau membantu Mr. Vallery menaruh kuenya di dapur? " Sela Edward memotong pembicaraan kami.

"Tentu saja aku mau. Ayo Mr tunjukkan aku dapurnya. " Celoteh anak itu seperti orang dewasa.

Ayahku tersenyum melihat tingkah polos gadis kecil itu,  ia dengan pasrah mengangguk dan membiarkan gadis kecil itu menuntun kursi rodanya menjauh dari kamarku.
Dan sekarang aku berdua dengan bajingan ini.

"Bisa kita bicara? " Suara Edward terdengar pelan, seolah ragu untuk bicara.

Jujur saja aku ingin berbalik dan mengunci pintu kamarku agar tidak melihatnya. Tapi aku sadar, itu tidak sopan.

"Bicaralah." Kataku dingin.

"Bisa kita bicara di dalam?  Atau di mana pun. Terserah. Aku ingin privasi. " Katanya lugas.

Siapa dia yang seenaknya memerintah?

Aku menoleh ke dalam kamar, melihat ranjang ku yang kecil dan Edward secara bersamaan, ada kengerian dari dalam batinku.
Aku bergidik.

"Hanya bicara. Please. " Ia memohon.

Percuma saja kau melawan Rose, tidak ada artinya bagi lelaki itu.

"Masuklah." Kataku sambil mempersilahkan Edward masuk ke kamarku.

Ia melihat isi kamarku dan menilainya. Entah apa yang ada di dalam kepalanya tentang kamarku yang kecil ini. Aku tidak peduli.  Aku ingin dia cepat menyelesaikan keinginannya dan pergi dari sini.

"Boleh aku duduk? " Tanya nya sopan

"Tentu." Kataku dingin. Aku tidak ingin berbasa-basi.

Dia diam, menilai diriku. Apa yang di lihatnya?
Bukankah dia sudah melihat tubuhku semalam? Apa dia ingat telah melakukan apa pada tubuhku?
Pria brengsek!! Pria jahat!!

ROSE (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang