- Anak Panah -

2.1K 197 4
                                    

Menunggu sudah menjadi suatu kewajiban.
Tapi sayang, ego membuat kita menyerah untuk mundur.

~●●~

"TENANGKAN PIKIRAN" -teriak guru pada yuri dari bawah bukit.

"BAIK"

Yuri merefleksikan pikirannya untuk menyegarkan pikirannya agar ia tau masa lalu yang ia jalani dulu.

Sedangkan Jungkook, ia berlatih perang persama kepala panglima tempur kerajaan Lefko.

"ULANGI LAGI" -kepala panglima tempur.

"BAIK" -jungkook kembali menargetkan sasarannya.

Kedua insan itu sibuk melakukan kegiatannya. Jungkook berlatih menjadi Raja yang berpedoman dan Yuri berusaha memecahkan misteri masa lalu kelamnya.

Keesokan harinya, yuri sedang berjalan pulang kerumah, tanpa sengaja karna searah, ia melewati istana besar dinegri ini. "Aku merindukanmu". Ucap yuri lalu melanjutkan perjalanannya.

"AWAS!!!"

Yuri menghadap belakang dan mendapati orang-orang tengah berlari kearahnya dan satu lagi...satu anak panah mengarah padanya.

PUCH!!!

"CEPAT BAWA DIA KERUMAHKU, AKU AKAN MENGOBATINYA" -ucap seseorang yang ahli berobat.

"Jungkook...tolong ak-" -lalu padangan yuri menghitam.

Disisi lain jungkook merasa putus asa, sudah ke-50 kalinya ia memanah jarak jauh, tapi sasarannya selalu melesat, lebih parahnya, panah terakhirnya terbang entah kemana.

"Guru, bolehkah kita mengakhirinya dulu? Aku sangat lelah"

"Yasudah, besok baru kita lanjutkan lagi"

Jungkookpun pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari aliran keringat.

"Ah segarnya" -gumam jungkook.

Jungkoookpun pergi keruang persidangan dan disana terdapat Raja dan Ratu.

"Cepat duduk!" -Raja

Jungkook menurut dan bingung, kenapa orang tuanya sangat marah padanya? Padahal seharian ini dia berlatih bersama guru.

"Apa kau gila?! Kenapa memanah kesembarang arah huh?!" -marah Raja.

"Aku hanya berlatih disekitar taman" -jungkook.

"Anakku, kau melesatkan satu anak panah hingga melukai satu orang penduduk" -Ratu.

"APA?"

"Lakukan apapun dan bertanggung jawablah!" -ucap Raja lalu keluar.

Ratupun menghampiri jungkook dan memelus punggung anaknya.

"Pater hanya tidak menyukai keteledoran mu, cepat datangi dia dan meminta maaflah"

Jungkook mengangguk pasrah. "Satu lagi, urus dia sampai sembuh, gunakan kekuatan media yang pernah mater ajarkan oke?". Tambah Ratu.

"Baik mater"

Jungkookpun pergi kesuatu tempat dimana seorang penduduk laki-laki yang ahli berobat.

Sesampainya disana, jungkook datang dan para penduduk yang ia lewati terus membungkuk hingga jungkook melewati mereka.

Didalam, terlihat tabit itu sedang menyembuhkan luka yang dialami korban.

"Eoh Jungkook?" -ucap tabit itu.

"Hyung, siapa yang telah kulukai?"

"Lihat saja sendiri"

Jungkookpun segera duduk disamping Jin, ya, dia adalah Jin.

"APA AKU TIDAK SALAH LIHAT?"

"Tidak, dia memang yuri"

"Astaga! Apa yang telah kulakukan"

"Tenang saja, tunggu luka ini tertutup maka ia akan sembuh"

"Terimakasih hyung"

Dengan perasaan bersalah, jungkookpun menunggu Yuri sampai siuman.

"Berapa waktupun kau menyuruhku menunggu. Ingat! Aku pasti berhasil menang dan mendapat mendali yaitu kau!"

Fared With BADevil '2 || JJK Bts [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang