- Api keabadian -

2.6K 230 1
                                    

Kita mengenal satu sama lain
Hanya saja kau tidak ingat aku
Yakinkan dirimu kita pernah terlibat cinta
Kuyakin kau jatuh dalam pelukanku.

~●●~

"Tidak salah pria asing itu menyuruhku kesini? Ini kan Istana" -Yuri kebingunan.

Tiba-tiba datang seorang penjaga kemarin yang ia temui.

"Oh kau rupanya, apa Raja memesan buah lagi?"

"Bukan, ini pesanan seorang pria asing, dia bernama Jung Jeonkook"

Sang prajurit terlihat kebingungan. "Disini tidak ada yang bernama Jung tapi Jeon Jungkook"

"Ah! Itu dia! Maaf aku salah menyebut nama" -yuri menahan malunya sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

"Baiklah, berapa total keseluruhannya?"

"Tidak usah, dia sudah membayarnya ditempat ku kemarin"

Sang peajurit menaikan sayu alisnya. "Kau yakin pria itu bernama Jeon Jungkook?"

"Iya benar, memang aku salah menyebut nama lagi ya?"

"Tidak, dia adalah—"

"Eoh? Kau sudah mengantarnya?"

Yuri dan prajurit itu menoleh. Sang prajurit memberi hormat kepadanya sedangkan yuri memperhatikan prajurit itu aneh.

"Gadis muda! Beri hormat kepada sang Raja" -tegas prajurit itu.

Dengan segera yuri menurut tapi raut mukanya masih terlihat terheran-heran.

"Prajurit, kau boleh pergi" -perintahnya.

Setelah prajurit itu pergi, yuri juga hendak pergi tapi. "Tidak dengan kau". Perintahnya.

"I-iya"

"Nanti malam aku akan kerumahmu"

"Jika kau ingin memesan buah, kau bisa bilang padaku sekarang, tidak usah repot-repot datang"

"Aku bukan mau memesan buahmu, tapi aku mau melihat kebunmu"

"Tergantung halmeoni menginzinkan atau tidaknya sih"

"Wah! Kau sangat menyebalkan bahkan dihadapan sang Raja sekalipun"

"Bagiku, kita semua Lefko dan kita semua mempunyai derajat yang sama, apa kau mau mencoba sombong dihadapan rendahan seperti ku Rajaku"

Jungkook terkekeh pelan. "Kau tau bercanda tidak sih? Sudahlah, kau pulang saja sana, aku akan datang nanti malam"

"Kan sudah ku bilang kalau hal—"

"Pasti dia mengizinkan ku"

"Jangan menebak seenakmu! Halmeoni ku juga seperti ku. Tidak memandang siapapun"

"Aku tau halmeoni mu, aku kenal dengannya"

"Benarkah? Oh iya, dia sangat ingin bertemu denganmu"

"Sudah kubilangkan"

"Kau benar"

"Kalau begitu aku pulang, sampai jumpa nanti malam" -tambahnya lalu membungkuk dan pulang.

~●●~

"Kau tidak bohongkan yuri?"

"Yang benar saja! Aku tidak bohong kok"

"Sebentar lagi malam, bantu aku siapkan makanan lezat untuknya"

"Aish, dia cuma mau berkeliling dikebun kita saja kok"

"Anak nakal! Kau—"

"Benar halmeoni, tidak usah repot-repot"

Jungkook tiba-tiba saja datang sendirian.

Halmeoni dan Yuri sama-sama membungkuk.

"Tidak usah seperti itu, kita sama-sama lefko dan kita semua sama" -ucap Jungkook sambil melirik yuri sekilas.

"Ck" -yuri

Akhirnya sampai dikebun, Halmeoni terus saja melayani Jungkook layaknya seorang nenek dan cucu.

Sedangkan Yuri, dia sibuk memperhatikan punggung dua orang didepannya itu dan menendang batu kecil yang sesekali ia lewati.

"Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya?" -batin Yuri.

"YURI CEPATLAH KESINI, KITA MEMETIK ANGGUR BERSAMA-SAMA" -teriak halmeoni yang berhasil membuyarkan lamunan yuri.

"BAIK"

Disebrang sana, mereka tampak menikmati buah anggur yang manis dan segar.

Sesekali yuri melihat jungkook karena dia terlihat familiar.

"Kenapa terus melihatku?" -jungkook.

Yuri segera beralih menatap halmeoni. "Ah tidak kok"

~●●~

"Jadi kau anak kecil yang mengintiliku waktu itu?!" -yuri

Jungkook menutup kedua kupingnya karena kerasnya suara yuri.

"Aish, berisik sekali sih!"

Yuri terkekeh malu. "Maaf, aku hanya tidak menyangka itu kau"

Selagi halmeoni tidur, dengan sengaja Jungkook mengajak yuri duduk didepan agar tidak mengganggu.

"Kau ingat kan ucapan ku waktu itu?" -jungkook.

Yuri mengangguk. "Aku terlihat familiar kan?"

"Benar, dan ah...kau juga berfikiran yang sama kan? Sudah kubilang kita pasti pernah bertemu"

"Iya aku tau, tapi dimana?"

"Kau bertanya padaku, aku bertanya pada siapa huh?"

"Kan aku hanya bertanya"

"Sudah sudah, besok aku mau mengajakmu kesuatu tempat"

"Kemana?"

"Perpustakaan istana, kau mau kan?"

"MAU"

Jungkook tersenyum lalu mengulurkan tangan kanannya.

"Kenapa?" -heran yuri.

"Kita sekarang sahabat"

Dengan perasaan senang, yuri membalas uluran tangan didepannya itu. "Sahabat!"

"Semoga mimpi ku benar, kita terikat oleh api keabadian, tapi kenapa harus api keabadian?"

TO BE CONTINUE...............................

Fared With BADevil '2 || JJK Bts [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang