Rowoon memberikan botol minum kepada Bona. Karena merasa semua orang memperhatikan keduanya, Rowoon memutuskan untuk mebawa Bona menjauh dari sana. Bona menundukan kepalanya, tangisnya sudah terhenti namun tetap saja dia masih merasa sedih.
"Ehm.. minumlah, tenggorokanmu pasti sakit" Ucap Rowoon namun Bona hanya diam saja.
"..."
"Sekali kali maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu menangis" Rowoon melirik gadis di sampingnya, berharap dia mau bicara. Terdengar helaan nafas dari mulut gadis itu.
"Aku tidak apa-apa" Kata Bona lirih.
Rowoon bingung harus berkata apa, sedangkan dia pun sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Dia masih kepikiran dengan Seolhyun.
"Sebaiknya kau pulang, ini sudah pukul 11 malam" Bona mengangguk, dia pun memeluk tasnya sambil berdiri.
"Apa kau akan pulang sendiri? Jam segini sudah jarang taksi yang lewat daerah sini" Bona menoleh, menatap Rowoon dengan padangan bingung.
"Benarkah?" Tanya Bona dan Rowoon mengangguk sebagai jawaban.
Bona tampak berpikir, kalau begitu bagaimana caranya dia pulang.
"Aku bisa memberimu tumpangan" Ucap Rowoon sambil menunjukkan kunci motor miliknya.
"Ah.. t..tidak usah, aku naik taksi saja" Tolak Bona.
"Kau yakin? Kau bisa-bisa menunggu taksi sampai pagi" Kata Rowoon membuat Bona semakin bimbang. Gadis itu meremas tas miliknya.
"Ayo, mumpung aku berbaik hati menawarkan tumpangan" Tanpa menunggu jawaban Bona, Rowoon sudah melangkahkan kakinya menuju parkiran.
"T..tunggu" Bona pun akhirnya menyusul Rowoon. Lelaki itu tersenyum tipis sembari melirik sekilas Bona yang berjalan di belakangnya.
"Pakai ini" Rowoon menyerahkan jaket miliknya beserta helm kepada Bona.
"Tapi kau-
"Sudah jangan menolak. Aku sudah terbiasa tanpa jaket. Kau saja yang pakai" Bona pun dengan ragu mengambil jaket dari tangan Rowoon kemudian memakainya. Badannya yang kecil tenggelam karena jaket yang dia kenakan terlalu besar. Rowoon menahan tawanya melihat Bona.
"Naiklah" Bona mengangguk, setelah memakai helm diapun perlahan naik ke atas motor milik Rowoon. Gadis itu merasa canggung dan gugup sehingga memilih berpegangan pada tas milik Rowoon. Sedangkan Rowoon hanya menggelengkan kepalanya pelan sebelum akhirnya melajukan motornya meninggalkan parkiran.
.
Setelah menempuh waktu satu jam perjalanan, akhirnya merea berdua sampai di depan apartemen di mana Bona tinggal. Bona pun turun perlahan dari motor Rowoon sambil melepaskan helm.
"Terima kasih sudah memberiku tumpangan" Ucap Bona.
"Ternyata kau tinggal di sini" Kata Rowoon dan Bona mengangguk.
"Iya.. Kau pulanglah, ah jaketmu" Bona hendak melepas jaket yang dia kenakan.
"Nanti saja besok pagi kau berikan padaku, aku sudah ngantuk" Rowoon pun turun dari motornya membuat Bona kebingungan.
"Lalu kenapa kau turun?" Tanya Bona.
"Karena aku mau pulang" Jawab Rowoon sambil tersenyum, dia berjalan masuk ke dalam gedung.
"K..kau tinggal di sini juga? H..heii" Bona pun menyusul Rowoon, tidak disangka kalau mereka tinggal di gedung yang sama.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Boyfriend!?
RomanceSemua berawal ketika seorang gadis bernama Kim Bona melakukan kesalahan yang sangat fatal di hari pertama dia masuk kuliah. Dia tidak mengira kalau kesalahan yang dia lakukan akan membuat kehidupan kampus yang sudah dia idam-idamkan menjadi berantak...