The Truth

21 3 1
                                    

.

.

.

.

Sudah hampir dua jam Bona berkutat dengan laptopnya. Matanya mulai terasa pegal karena sejak tadi menatap laptop. Tinggal beberapa paragraf lagi dan tugasnya akan selesai. Bona mengerutkan keningnya ketika menemukan sebuah kata yang cukup asing baginya.

"Ini istilah apa ya, Rowoon apa ka-" Bona membalikkan badannnya hendak bertanya kepada Rowoon namun ternyata lelaki itu sudah tertidur lelap di sofa.

"Haa~ mungkin aku harus cari tahu sendiri" gumam Bona. Namun sebelum melanjutkan tugasnya, dia berjalan menuju lemari miliknya lalu mengeluarkan selimut dari sana. Dengan perlahan dia menyelimuti Rowoon agar lelaki itu tidak terusik. Beberapa detik dia menatap wajah Rowoon yang tampak lelah.

'Dia pasti habis bekerja keras' pikirnya. Bona pun melanjutkan tugasnya hingga larut malam dan berakhir dengan tertidur di samping laptopnya yang masih menyala.

.

Pagi pun tiba. Orang pertama yang bangun adalah Bona. Dia merenggangkan badannya yang terasa kaku dan pegal akibat tertidur sewaktu mengerjakan tugas.

"Hoaamm~ sudah pagi ternyata" Bona mengusap matanya yang terasa perih. Dia melirik ke arah Rowoon yang ternyata masih tidur. Karena tidak mau mengganggu Rowoon, Bona pun memilih untuk berjalan pelan-pelan ke arah kamarnya. Setelah 30 menit berlalu, Bona yang sudah mandi dan berpakaian rapi akhirnya keluar dari kamar. Di sana Rowoon sudah bangun dan terduduk di sofa.

"Ah kau sudah bangun" Ucap Bona sembari merapikan poninya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah kau sudah bangun" Ucap Bona sembari merapikan poninya. Dia lalu mengambil bando yang ada di meja riasnya, kemudia memaki bando berwarna pink itu. Rowoon yang sejak tadi memperhatikannya dengan diam akhirnya bersuara.

"Kau mau kemana? Hari ini kan tidak ada jadwal kuliah" Kata Rowoon yang masih bersandar ke sofa. Bona menatap Rowoon yang masih betah duduk di sana.

"Aku ada keperluan di club musik" Jawab Bona dengan berseri-seri. Tentu saja dia senang. Karena hari ini dia bisa bertemu dengn Wonho lagi. Dia tidak sabar untuk segera pergi.

"Ehm.. ngomong-ngomong terima kasih sudah membantuku mengerjakan tugas. Lain kali aku akan mentraktirmu makan" Kata Bona sambil tersenyum manis. Wajahnya yang terlihat ceria begitu manis hingga menarik perhatian Rowoon yang sejak tadi duduk dan memperhatikan gadis itu.

"Kau mau menemui seniormu itu?" Tanya Rowoon mulai bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Bona. Gadis itu refleks menggeleng pelan sehingga membuatnya terlihat semakin salah tingkah. Tebakan Rowoon tidak salah. Dia memang ingin menemui Wonho.

"Kau yakin mau menemuinya dengan penampilan seperti ini?" Tanya Rowoon membuat Bona menatapnya bingung. Keduanya berdiri saling berhadapan. Tinggi badan keduanya sangat berbeda jauh membuat Bona harus mendongak menatap Rowoon yang jauh lebih tinggi darinya.

You are My Boyfriend!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang