"Yak!! Jjeyeon~ apa yang kau lakukan?" seru seseorang dengan nada kaget dan heran dari arah belakang.
Chaeyeon menoleh dan menanggapi dengan santai, "Lari pagi, eonnie..." jawabnya sambil bersiap-siap melangkah keluar dari pintu dorm.
Orang yang bertanya itu hanya mengerutkan alisnya sambil menatap Chaeyeon dengan tatapan penuh kebingungan.
Ia memerhatikan bagaimana Chaeyeon masih mengenakan baju tidur dari malam sebelumnya, lengkap dengan sepasang sandal jepit sederhana yang terlihat tidak cocok untuk kegiatan lari pagi.
Melihat ekspresi rekan satu grupnya yang begitu bingung, Chaeyeon tak bisa menahan tawanya. Ia tertawa pelan, lalu berkata dengan nada menggoda, "Hahaha, eonnie, aku hanya bercanda. Lihatlah wajahmu, lucu sekali. Hahaha, kawaii!"
"Yak!! Lee Chaeyeon, aku serius!!" gadis itu menatap Chaeyeon dengan sorot mata yang sedikit kesal, merasa dipermainkan.
Nada suaranya meninggi, menunjukkan bahwa ia benar-benar terganggu karena ditertawakan oleh Chaeyeon.
Chaeyeon tersenyum meminta maaf sambil berusaha mengendalikan tawanya yang masih tersisa. "Arraso~ arraso~ maafkan aku, eonnie. Aku sebenarnya hanya mau pergi ke dorm sebelah untuk meminta beberapa bahan makanan. Bahan makanan di sini sudah habis," katanya sambil mengerling, mencoba meredakan ketegangan.
Gadis itu menghela napas panjang, sedikit menenangkan dirinya. "Huh, lebih baik kita berbelanja saja ke supermarket dekat sini daripada mengganggu dorm sebelah pagi-pagi begini," usulnya dengan nada tegas namun lembut, berharap bisa memberikan solusi yang lebih baik.
Chaeyeon memiringkan kepala sambil tersenyum, lalu menatap gadis yang ia ajak bicara sejak tadi. "Kau yakin, eonnie? Ini masih sangat pagi. Lebih mudah kalau kita minta dari dorm sebelah saja. Lagipula, kau kan tidak terlalu suka keluar, apalagi di pagi hari..." ucapnya sambil sedikit menggoda, menyinggung kebiasaan rekan satu grupnya itu yang memang bukan tipe orang pagi jika sedang tidak ada jadwal.
Dengan mendengus kesal. Tatapannya menyiratkan rasa frustasi akibat argumen Chaeyeon yang seolah meremehkan usahanya untuk berbelanja di pagi hari. "Jjeyeon, kau menyebalkan!" serunya dengan nada tinggi. Ia akhirnya memutar tubuh dan berjalan cepat meninggalkan Chaeyeon di depan pintu dorm, menunjukkan ketidaksabaran yang sudah memuncak.
Chaeyeon hanya bisa menahan senyumnya saat melihat eonnienya yang kesal. Karena ditinggal begitu saja Chaeyeon berseru memanggil eonnie-nya itu, "Matte kudasai, Kkura-chan," berharap Sakura mau menunggunya.
.
.
"Hooooaaaam..." seseorang menguap lebar, mengusir sisa kantuk di matanya.
Setelah itu, ia menggosok hidungnya dengan pelan, merasakan udara pagi yang sejuk namun sunyi menyelimuti dorm.
"Hmm... kenapa terasa begitu sepi di sini? Dimana Chaeyeon eonnie?" gumamnya, sedikit heran. Biasanya, di waktu seperti ini, Chaeyeon sudah sibuk di dapur, mungkin menyiapkan sarapan atau sekadar mengaduk kopi.
Namun kali ini, tak ada tanda-tanda kehadiran Chaeyeon. Ia pun mulai bertanya-tanya, "Tunggu-tunggu, mungkin Chaeyeon eonnie masih tidur," katanya sambil melangkah menuju kamar Chaeyeon dan Hitomi.
Ia membuka pintu dengan perlahan, membiarkan pandangannya menelusuri kamar yang sedikit gelap.
Di ranjang atas, ia melihat Hitomi yang masih terlelap nyenyak, napasnya teratur dan tenang.
Sementara itu, ranjang bawahnya kosong—tempat tidur Chaeyeon tampak rapi, pertanda bahwa pemiliknya sudah tidak berada di sana sejak pagi.
"Ke mana ya Chaeyeon eonnie? Jangan-jangan dia pergi lari pagi bersama Eunbi eonnie?" Ia bergumam, lalu berbalik hendak keluar dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕻𝖗𝖊𝖈𝖎𝖔𝖚𝖘 𝕿𝖎𝖒𝖊 [Very Slow Update][Rewriting]
Fanfic(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧ ⚠WARNING⚠ GxG Konten Humor Bahasa Semi Baku ~~~~~~~~~~ "Jeong... Tunggu, Yoo Jeongyeon"- Nayeon "..."- Jeongyeon ~~~~~~~~~~ "Kenapa kisah cinta mereka terlalu sulit dari pada hidup mereka?"- Sejeong "Mungkin karena kita single unnie ma...