7

454 51 8
                                    

Aku double up nihhh

Yeji saat ini benar-benar menikmati suasana diperusahaan itu. Sebenarnya itu perusahaan diluar nalar karena perusahaan itu bukan perusahaan yang nyata.

"Kau ingin keluar dari sini?" Tanya Soobin yang langsung membuat Yeji menatap pria itu dengan tatapan tak percaya.

"Aku bisa keluar dari sini. Kau mau ikut?" Tanyanya sekali lagi. "Aku harus mencari siapa ya? ohh, Lia. Dia adalah client nya sajangnim."

"Memangnya client di perusahaan ini membutuhkan jasa apa?" Tanya Yeji. "Aku baru dengar kalau perusahaan ini juga punya client."

"Ini sebenarnya misi untuk membuat seseorang bahagia. Aku melakukannya karena aku merupakan bagian secret angle. Jadi aku tidak bisa mengikuti aturan yang dibuat sajangnim." Jelas Soobin panjang lebar. "Kau mau ikut atau tidak? lagipula aku harus membeli beberapa bahan untuk penemuanku juga."

Yeji hanya menganggukan kepalanya kemudian mengikuti langkah Soobin. Tangannya refleks menggenggam tangan Soobin saat langkahnya benar-benar tertinggal karena perbedaan tinggi mereka berdua. "Ah, maaf. Aku membuatmu jalan tergesa-gesa ya? baiklah, aku akan memperlambat langkahku."

Mereka saat ini sudah sampai didepan sebuah gerbang yang benar-benar menyilaukan mata. Disana Soobin langsung memberikan kartu tanda pengenalnya pada penjaga gerbang itu kemudian tiba-tiba saja mereka berdua ada diluar gedung tua yang merupakan Del Luna.

Yeji menarik napasnya dalam-dalam. Sudah sangat lama dia tidak merasakan udara luar. "Apa ini sungguhan?"

"Iya, ini sungguhan. Kita ada diluar sekarang. Oh iya, jangan sampai bicara padaku dijalan karena kau akan dianggap aneh." Jelas Soobin. "Aku tidak terlihat jika sedang diluar seperti ini. Jadi jangan coba-coba mengajakku bicara."

Mereka saat ini berjalan beriringan menuju kediaman wanita yang Soobin maksud. Sepanjang jalan Yeji takjub dengan keadaan luar seperti ini. Wajar saja, sudah sangat lama dia terkurung dalam perusahaan tak masuk akal itu.
~
~
~
"Tzuyu, kenapa kau jadi seperti ini?" Rengek Jungkook. Ya, saat ini Tzuyu memilih untuk diam dan tak mengajak suaminya itu bicara. "Aku kan sudah minta maaf tadi."

"Menurutmu kesalahan tadi bisa terhapus hanya dengan kata maaf?" Tanya Tzuyu yang kali ini sibuk membaca majalah kesukaannya.

"Ayolah Tzuyu, tadi aku tidak sengaja memeluk Lisa karena aku pikir itu kau." Sebenarnya setelah rapat tadi, Jungkook tak sengaja memeluk Lisa karena dia kira itu adalah Tzuyu yang sedang merapikan meja kerjanya.

"Jadi kau menyamakanku dengan Lisa? kau benar-benar keterlaluan oppa."Kata Tzuyu kesal. Jungkook langsung mengalungkan tangannya ke leher Tzuyu.

"Kumohon maafkan aku." Kata Jungkook. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Tzuyu. Namun dengan cepat Tzuyu mendorongnya.

"Ya ya, aku memaafkanmu." Kata Tzuyu malas. "Tapi ingat, jangan lakukan hal itu lagi." Tzuyu kali ini memasang senyumnya kemudian mengalungkan tangannya ke leher Jungkook dan menciumnya. "Aku mencintaimu."
~
~
~
"Yeji, menurutmu Lia itu baik atau tidak?"

"Kau pikir saja sendiri." Yeji tampak diam setelah kunjungan mereka ke rumah Lia. Bisa Yeji akui kalau Jisoo bersikap sangat ramah padanya. Hanya saja dia tidak suka dengan tatapan Lia pada Soobin. Padahal kata Soobin dia tidak akan terlihat jika diluar Del Luna. Tapi kenyataannya, dia terlihat oleh Lia. "Kau membohongiku. Katanya kau tidak terlihat oleh siapapun. Makanya aku tidak mengajakmu bicara sepanjang jalan."

Soobin menarik Yeji agar Yeji bisa berhadapan dengannya. "Karena aku akan sangat gugup jika terus menerus bicara denganmu. Untuk itu aku memintamu agar tidak bicara padaku sepanjang jalan. Karena kau ingin bicara padaku. Silahkan saja."

Lagi-lagi. Soobin membuatnya gelagapan. Soobin memang selalu punya cara untuk membuat jantungnya berdetak kencang. Senyumnya, cara bicaranya, dan juga hal lainnya selalu saja membuat Yeji salah tingkah. "Jadi kau mau kemana? kita punya waktu sekitar 2 jam lagi untuk kembali lagi ke Del Luna."

"Aku ingin menemui seseorang." Yeji mengeluarkan ponselnya kemudian men-dial nomor Hyunjin.

"yeobseyo?" Kata Yeji setelah telponnya itu tersambung dengan Hyunjin.

"Yeji? apa kau benar-benar Yeji? kau darimana saja? aku mengkhawatirkanmu."

"Kau dimana sekarang? aku akan segera menemuimu."

"Aku dirumah Lucas hyung. Kau ingat rumahnya kan?"

"Ya, aku akan segera kesana."
~
~
~
"Yejiii." Hyunjin langsung berlari ke arah adiknya itu. Sudah sangat lama ia tak bertemu dengannya. Makanya pelukan adalah satu-satunya obat dari rasa rindunya selama ini. Wajahnya kemudian berubah saat melihat sosok pria yang datang bersama dengan Yeji. "Dia siapa? Oh, apa kau sulit dihubungi karena diam-diam menikah?"

"Aniya. Kau jangan bicara seenaknya saja." Omel Yeji. "Soobin, perkenalkan dia Hyunjin. Dan Hyunjin, ini Soobin."

"Yeji?" Yuqi langsung memeluk Yeji saat melihat kehadiran Yeji disana. "Kau darimana saja?"

"Jika diceritakan, itu tidak akan selesai dalam waktu sehari."Jelas Yuqi. "Jadi, apa Tzuyu eonni tidak ada disini?"

"Dia sedang sibuk menemani Jungkook mengurus perusahaan yang diturunkan oleh ibunya. Makanya saat ini dia tidak bisa datang."Jelas Yuqi.

"Kau baik-baik saja? kenapa kepalamu diperban?" Tanya Yeji.

"Oh, hanya ada sedikit insiden. Tapi aku baik-baik saja."

"Jaga diri kalian baik-baik. Jangan sampai kalian berpisah karena masalah sepele." Jelas Yeji. "Apalagi kalian terpengaruh dengan hadirnya orang ketiga."

"Yeji." Panggil Soobin yang langsung membuat Yeji menoleh kearahnya. Dia langsung menunjuk jam tangan yang melingkar ditangannya pertanda waktunya sudah habis.

"Aku harus pamit sekarang. Tenang saja, jangan khawatirkan aku."Kata Yeji. Hyunjin langsung memeluk adiknya itu. Dia sebenarnya tak ingin Yeji pergi secepat itu. Tapi dia juga tak mampu untuk menahan Yeji. "Jangan menangis seperti ini. Percayalah aku pasti kembali."

Yeji berjalan keluar. Dia mendongakkan kepalanya agar air matanya tak jatuh. Dia tidak ingin terlihat sedih saat ini. Tangan Soobin langsung merangkul pundak Yeji. "Kau boleh menangis. Tidak baik menahan tangisan seperti itu."

Yeji langsung memeluk pria yang ada disampingnya itu. Ia mencoba untuk menenggelamkan kepalanya didada bidang milik Soobin itu. Hujan juga tiba-tiba saja turun seolah menjadi latar indah untuk Yeji dan Soobin yang sedang berpelukan saat ini.

"Yeji, kita harus segera kembali. Aku takut kau terkena masalah nanti." Bukan Soobin kalau tidak memiliki kekuatan. Dia adalah secret angle jadi dia bisa menggunakan kekuatannya. Dia melepas jas yang dia pakai dan memayungi Yeji dengan jasnya itu.

"Kau akan sakit nanti." Kata Yeji.

"Aku bukan manusia. Jadi aku tidak akan sakit meski terkena hujan seperti ini. Justru kau yang akan sakit." Jelas Soobin.
~
~
~
"Kalian berdua darimana? dan bukankah seorang secret angle tidak akan basah jika kehujanan?" Tanya Ji Eun.

"Dia belum mendapat kekuatan itu. Makanya saat ini dia basaha kuyup seperti ini. Aku akan mengantarnya kedalam." Jelas Soobin berbohong. Dia hanya ingin menyembunyikan identitas Yeji yang ternyata seorang manusia. Mata dan hatinya sudah terlanjur terpikat pada gadis itu. Tapi bukankah itu cinta terlarang? bahkan mereka berdua tidak akan bisa bersama.

Saat ini Yeji malah bersin-bersin. Bahkan tubuhnya juga menggigil. Untung saja ruangan milik Soobin kedap suara. Jadi tak akan ada yang mendengar suara bersin Yeji.

"Kau demam." Kata Soobin setelah memeriksa suhu tubuh Yeji melalui dahinya. Soobin langsung mencari sesuatu diruangannya yang mungkin bisa membantu Yeji. "Kau duduk saja disini. Aku akan segera kembali."

TBC♡

Soulmate 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang