Chapter 2

2.8K 142 12
                                    

Namja manis yang masih memakai piyama di tubuhnya terlihat menuruni tangga dan menuju ke ruang makan dimana ajumma kesayangannya berada.

"Ajumma....kenapa tidak membangunkan taetae..." ucap taehyung yang telah duduk di salah satu kursi makan yang berada di dekat dapur.

"Hari ini tae istirahat di mansion saja nee, tadi ajumma sudah menelpon wali kelas tae untuk mengijinkan taetae jika taetae masih membutuh banyak istirahat di mansion.." ucap ajumma yang terlihat memasukkan buburke dalam mangkuk putih.

"Tapi kenapa ajumma..." rengek taehyung seperti tidak menerima keputusan ajumma.

"Semalam tae demam, tae apa tidak ingat jika tae semalam bolak balik ke kamar mandi karena tae terus merasa ingin BAB namun tae tidak dapat mengeluarkan Pupnya dan tae baru dapat mengeluarkan Pup tae setelah waktu menginjak pagi tadi dan setelah itu tae baru dapat tidur nyenyak..." jelas jung in sun yang mendapat senyum manis dari taehyung saat dia merasa malu.

"Semalam sepertinya tae sembelit parah sekali dan tae harus memakan makanan lembek terlebih dulu serta perbanyak meminum jus buah buahan yang dapat menambah serat, tadi ajumma juga sudah menelfon park uisa.." ucap jung in sun dengan tenang.

"Ajumma menelfon ajussi park hae jin..yang sangat cerewet itu....aishh...pasti nanti tae harus cek up lagi ajumma dan mendengarkan banyak ceramahnya....." rengek taehyung tidak terima.

"Tidak apa apa nanti ajumma temani tae buat cek up kesehatan lagi..." tambah ajumma jung dengan meletakkan mangkuk bubur di hadapan taehyung.

"Ajumma..tae tidak sedang sakit dan tae hanya sembelit biasa saja dan itu sangay wajah ajumma....kenapa kalian memeperbesarkannya..." ucap taehyung yang mulai menyendok buburnya dengan pelan dan meniupnya agar lebih dingin.

"Dasar baby lion..kami selalu waspada dengang kesehatan taetae...faham.." ucap ajumma jang yang mulai menuangkan air putih yang berjajar dengan segelas jus pepaya.

"Aisshhh...ajumma..." rengek taehyung dengan menggerakkan sendoknya di dalam mangkuk.

"Tae sayang...kami melakukan ini demi tae nee...ajumma tidak ingin tae sakit dan membuat tuan dan nyonya cemas nantinya...." ucap ajumma jung dengan menarik kembali mangkuk yang ada di hadapan taehyung dan mulai meniupnya agar lebih dingin.

"Appa dan eomma tidak akan cemas ajumma karena appa dan eomma lebih mencemaskan perusahaan mereka dari pada putra kandung mereka..." ucap taehyung yang meneguk jus pepayanya sambil menunggu ajumma jung yang meniup niup bubur di mangkuk taehyung.

"Tae jangan berbicara seperti itu nee...tuan dan nyonya sangat menyayangi taetae..hanya saja saat ini tuan dan nyonya sedang bekerja keras untuk tae..." jelas ajumma dengan meletakkan kembali bubur ke hadapan taehyung.

"Appa dan eomma chim saja kemarin pulang ajumma padahal mereka baru pergi satu minggu yang lalu tetapi appa dan eomma tae..." lirih taehyung yang membuat ajumma mengelus surai taehyung.

"Sebentar lagi pasti tuan dan nyonya segera pulang setelah urusan merema selesai..." ucap ajumma yang di angguki oleh taehyung sambil memakan buburnya dengan malas.

******

Waktu trus beranjak semakin siang dan son taehyung tengah sibuk di kamarnya, dia sibuk membolak balikkan buku komik yang dia baca dengan bersandaran nyaman di headboard ranjang kasungnya yang besar.

Bahkan televisi di kamarmya pun menyala namun acara di dalam televisi tersebut tidak membuatnya berminat untuk melihatnya .

"Tae ..!!! " teriak jimin dengan membuka pintu kamar sang sahabat dengan cepat.

Bahkan dengan langkah berlarinya sahabat cubby dari taehyung langsung menuju ranjang sang sahabat tanpa menunggu sang sahabat mempersilahkannya masuk terlebih dulu, sepertinya jimin sudah terlalu sering berkunjung ke rumah sang sahabat sehingga dia sudah terlalu terbiasa dan menganggap kamar taehyung seperti kamarnya sendiri serta mansion taehyung juga seperti mansion miliknya sendiri mengingat jika keluarga jimin adalah keluarga jauh dari appa son taehyung.

Taehyung will always waitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang