Chapter 5

2.8K 119 30
                                    

Selamat membaca..

Semoga masih ada yang menunggu FF ini...

FF yang jauh dari kata sempurna..

Semoga masih ada yang menanntinya...

Terimakasih dukungannya...

Terimakasih bintang dan komentarnya...

Maaf sebelumnya..

Mungkin banyak typo juga...

Sekali lagi..

Selamat membaca...

*******

"Eom..ma...tae rindu sekali dengan eomma.." ucapan namja yang menatap ke bawah tepat di kedua sepatu yang dia kenakan dengan wajah sedih.

'Iya sayang eomma juga rindu..' balas seorang wanita yang namja tampan itu hubungi dengan singkat tanpa ada kalimat panjangnya untuk sang putra yang telah lama tidak dia jumpai.

"Kapan eomma dan appa akan pulang.." tanya kembali lagi namja tampan yang nampak sangat sedih di kedua matanya.

'Appa dan eomma belum tau kapan akan pulang sayang..' balas lagi wanita itu dengan sangat cepat seolah olah dia sedang terburu buru oleh sesuatu.

"Eomma..tae..ingin..be..."

'Sudah dulu ya sayang, eomma dan appa akan segera rapat....' sela wanita yang son taehyung hubungi dengan sangat cepat tanpa mempedulikan jika ucapan sang putra belum selesai.

Setelah itu suara telepon yang terputus membuat membuat suara namja tampan itu berlanjut lirih tanpa sang eomma mendengarkannya.

"Tae..ingin bertemu dengan eomma dan appa..ingin sekali..." lirih taehyung seorang diri melanjutkan ucapannya yang terpotong oleh kalimat sang eomma.

Setelahnya senyum miris terbit di bibirnya yang terlihat sedikit pucat karena udara dingin yang menyapa kota seoul.

Namja tampan itu menjatuhkan tangan kanannya yang dari sisi telinga kanannya ke sisi kanan tubuhnya. Jari tangan kanannya nampak masih meremat hand phone yang dia genggam seolah olah menyalurkan emosinya yang tertahan.

Son taehyung terlihat berbalik dan menatap awan indah di cakrawala karena posisinya saat ini yang berada di atap gedung sekolahannya. Tanpa sadar setetes air mata jatuh begitu saja dari mata kanannya dan mengalir dari pipi kanannya yang membuat tangan kiri taehyung segera menghapusnya.

Setelah menghapus air matanya sendiri tangan kiri taehyung jatuh di atas tembok pembatas di atap sekolah yang setinggi perut atasnya.

Lama dalam lamunannya memikirkan kedua orang tuanya serta pikirannya yang kacau karena kedua orang tuanya yang seolah olah menghindarinya membuat son taehyung menatap kosong ke arah depan yang entah kemana dia tuju.

Hingga rasa denyutan tak nyaman meski sesaat membuat lamunan taehyung membuyar.

"Akhhh..." lirih taehyung membuat tangan kirinya memegang area perutnya sebentar sebelum mengusap pelan perutnya yang tertutup kemeja dan jas almamaternya yang sengaja di kancing.

Sudah hampir satu minggu ini sejak dia kesulitan mengeluarkan BABnya dan terakhir dia mengeluarkannya 2 hari yang lalu dan entah karena apa sekarang ini pencernaanya semakin bermasalah sehingga membuat taehyung tidak dapat mengeluarkan Pupnya setiap hari.

Namun selama ini taehyung tidak mengeluh sesuatu yang bermasalah pada tubuhnya kecuali hanya masalah pencernaanya yang semakin jarang dan sulit.

Serta selera makannya yang entah akhir akhir ini juga mulai menurun entah karena faktor apa. Meski taehyung selalu makan teratur karena ajumma in sun sangat protectif padanya namun porsi makan taehyung selama ini selalu menurut dan setiap ajumma in sun menanyakan taehyung selalu beralasan sudah kenyang atau tidak berselera.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Taehyung will always waitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang