Namaku Mina.
Myoui Mina. Saat ini usiaku 17 tahun, dan aku sedang berada di bangku terakhir masa sekolah yang katanya masa paling indah. Singkatnya SMA
Kenapa orang orang menyebutnya masa paling indah? Apa karna Dimasa itu kita mengenal lebih dalam Arti cinta dan persahabatan?
Oke...
Alasan kedua aku rasa aku bisa menerimanya, namun karna alasan pertama itulah yang membuatku sekarang berada di sebuah bangunan bercat putih bersih dengan tatapan orang orang disekitarku yang seolah olah mengatakan diriku hina sambil menunggu giliran antrianku disebut
" Nomor antrian 22 "
suara panggilan petugas menginterupsi lamunanku segera aku bangkit berdiri merapikan baju dan rambutku lalu dengan satu tarikan nafas kumantapkan kakiku menuju pintu yang bertuliskan
" Dokter Kandungan "
Iya aku hamil diusiaku yang ke 17.
....Pagi pagi buta begini aku sudah terbangun dengan keadaan yang mengenaskan hmm morning sickness yang kualami semenjak 1 minggu yang lalu membuatku selalu terjaga pada jam-jam 4 pagi.
Aku mengelap bibirku dengan tisu lalu menatap pantulan diriku dicermin.
Kalau kalian bertanya tanya apa aku sudah ikhlas menerima kenyataan ini?
Jawabannya tentu saja tidak.
Aku merenung ada 1000 pertanyaan dikepalaku tanpa jawaban yang membuatku rasanya ingin menggugurkan anak ini
"bagaimana aku akan mengatakan hal ini kepada kedua orang tuaku? "
"bagaimana reaksi mereka? "
"apakah mama akan membunuhku?
" tapikan aku anaknya? "
Damn.
Persetan Mina kau sudah membuat orangtuamu malu alasan apa lagi yang membuatmu harus dipertahankan dalam keluarga mu ?
Aku merasa otaku menjawab sendiri pertanyaan bodohku.
Aku memang bodoh kemana perginya mina si cantik baik hati yang sopan ramah dan santun kepada semua orang? yang terisisa hanyalah mina si anak malang yang hamil tanpa suami.
Ok enough!!
Aku masuk kembali ke kamarku mencoba membuka buku pelajaran dan tenggelam disana mengerjakan PR matematika ku yang belum sempat aku selesaikan.
Hasilnya hanya 15 menit aku bertahan.
Aku tak bisa, aku benar benar tak bisa rasanya aku mau melompat dari gedung yang paling tinggi di kota ku ini, siapa yang tidak gila memikirkan ada mahluk hidup lain dalam tubuh mu.
Ini bukan perkara kecil aku HAMIL perlu digarisbawahi
AKU HAMIL!!
Aku ini hina, ya Tuhan aku harus bagaimana menjalani kehidupanku.
"tok-tok.... "
ketukan pintu rumahku menandakan dia datang, jam jam segini dia tentu tahu aku mengalami morning sickness.
segera aku menuju keluar kamar dan membuka pintu rumahku, kudapati dia tersenyum seperti biasa.
senyum yang selalu melemahkanku"Ayo masuk " kataku
Dia menurut ikut masuk, aku menuntunnya ke sofa ruang tamu kos-kosanku.
Perlu diingat aku tinggal sendirian di kota ini orang tuaku berada di desa dan alasanku pindah bersekolah di kota adalah untuk menimba ilmu lebih luas dan mendapatkan banyak pengalaman. Meskipun aku sudah gagal bukan ?
Kembali ke dia, dia menatapku begitu sendu aku tau apa yang ada dipikirannya dia juga masih muda. kami sama sama muda bagaimana kami akan menghadapi ini, aku merasa bersalah sekali kepadanya
"gimana masih muntah muntah " katanya membuyarkan lamunanku.
Aku tersenyum dan mengangguk
"maafkan aku" katanya lagi sambil menunduk
"Jangan minta maaf ini bukan salahmu "
aku memegang tangannya sembari menguatkannyadisini. saat ini. harusnya aku yang butuh dikuatkan kan? mengapa malah dia
Dia menatapku kembali lalu berkata
" apa rencanamu? "
aku diam aku sendiri belum tahu apa yang akan kulakukan pada janin ini
" apa kau ingin mempertahannkanya? " Dia berkata lagi.
Aku diam lagi tidak tahu harus bagaimana
" Apapun keputusanmu aku akan menerimanya " katanya sekali lagi sambil mencium tanganku lembut.
Aku tersenyum dia lalu membawaku kedalam dekapannya sangat nyaman rasanya sampai aku sadar kami harus bergegas sekolah.
...
"Minaaaaaaaaaaa"
Kalau suaranya nyaring seperti toa masjid sudah bisa kutebak pasti Lisa.
"udah Pr belum liat dong gue belum nih " katanya sambil memberikan aegyo yang jatuhnya membuatku merasa Imut iya ingin muntah
" belum lis " aku menjawab dengan lemah. morning sickness tadi pagi benar benar menguras tenagaku
" waittt sejak kapan seorang Myoui Mina tidak mengerjakan Pr? "
ia bertanya sambil memasang tampang seolah olah sedang meneliti apakah aku berbohong." lis beneran aku belum sel..."
"lo Ada masalah ya? " katanya menginterupsi ku.
"ahh gak lah aku kecapean aja makanya belum selesai, kamu liat Punya Mingyu Atau DK aja sana" aku menyuruhnya pelan
" hmm iya deh " balasnya lalu pergi meningalkanku sendirian.
aku terdiam memikirkan perkataan lisa, memang benar sejak kapan seorang mina tidak mengerjakan PR?
Hmm gimana gak ada greget gregetnya kan? yaiyalah orang abal abal gapaham lagi aku ngetik apa. Tp semoga kalian suka meski gadaa yg baca wkwk ~ 19/9/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
other side || 97line
Fanfiction•...• Punya bayi pasti perasaan paling menyenangkan bagi orang orang yang menantikannya. Tapi, tidak denganku. Bukan. Bukan apa apa. Hanya saja aku masih 17 tahun