Seven √

78 14 0
                                    

"Apa ada seseorang yang mengganggumu?"

"Ya."

"Kau bisa menceritakan masalahmu padaku."

"Tidak."

"Tidak?"

"Aku tak akan menceritakan masalahku padamu."

"Baiklah." Dia pun mengabaikanku dan memilih untuk memainkan ponselnya kembali.

"Mengapa dia menghina 1D?!" Ucapku yang nyaris seperti teriakan. Tapi semua orang sedang memakai earphone, kecuali Daniel. Jadi, tak ada yang bisa mendengarkan suaraku.

"Aku katakan sekali lagi, kau bisa menceritakan masalahmu padaku," bisik Daniel.

"Baiklah. Aku akan menceritakannya padamu."

Dia hanya mengangguk menanggapi ucapanku.

"Crownie menghina One Direction."

"Crownie? Siapa dia?"

"Dia adalah temanku. Teman sekelasku. Entah mengapa dia sangat tak suka melihat 1D."

"Lalu, apa yang ia lakukan hingga membuatmu semarah ini?"

"Dia menghina 1D di akun IG pribadinya. Tak henti-hentinya ia menghina 1D dan Directioners."

"Dia hanya iri dengan kesuksesan 1D."

"Tapi, tidakkah ada cara lain selain ini?"

"Apakah dia mempunyai idola?"

"Ya."

"Who?"

"The Ugly Boys."

"Itu nama idolanya?"

"Ya."

"Bukankah umur vokal grup itu seumuran dengan 1D?"

"Ya. Sudahlah, Dan. Aku ingin menenangkan diriku."

"Baiklah. Maafkan aku."

"Ya."

Aku menyenderkan tubuhku di bangku mobil. Terkadang aku bertanya-tanya. Mengapa mereka selalu menghina 1D? Pernahkah 1D melakukan kesalahan pada mereka hingga mereka membalasnya seperti ini?

Ku pasang headsetku dan memutar salah satu lagu One Direction. Kuputar tuk menghilangkan rasa kesalku pada Crownie. Kuputar lagu itu untuk mengingat betapa indahnya memori tentang 1D. Bernostalgia? Ya. Itu benar.

°°They don't know about the things we do
They don't know about the I love you
But I bet you if they only knew
They would just be jealous of us°°

Kenapa Tuhan? Aku merasa lelah menunggu mereka. Terkadang aku kehilangan harapan akan kembalinya mereka. Aku putus asa. Merasakan hal ini membuatku merasa pusing.

"Kau tak apa, An?"

"Kepalaku terasa sedikit pusing."

"Kau bisa meletakkan kepalamu di pundakku."

"Tidak. Terima kasih."

Daniel diam. Tak menanggapi ucapanku. Tapi ... dalam sekelebatan, semuanya menjadi hitam.

***

"I'd rather be anywhere
Anywhere but here
I'd rather be anywhere
Anywhere but here."

"I close my eyes and see a crowd of thousand tears
I pray to God I didn't waste all my good years
All my good years
All my good years."

PLEASE, COMEBACK MY BOYS ••  [1D, ZAYN ft. WDW] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang