Nine √

54 12 0
                                    

"Kurasa, lebih baik kau tidur sekarang. Hari semakin larut. Dan besok kau harus pergi ke sekolah, bukan?" ucap Daniel sembari beranjak dari duduknya.

"Baiklah. Mari masuk," ajakku, menggandeng tangan lelaki tampan itu dengan hangat.

***

"SIMON!! SIALAN KAU!! TIDAK. INI TIDAK BISA DIBIARKAN. ONE DIRECTION TIDAK AKAN KUBIARKAN KEMBALI. MEREKA AKAN BUBAR!!" Angelina terus berjalan kesana kemari memikirkan kembalinya One Direction. Ia telah mendengar kabar reuni One Direction yang diadakan tadi pagi dan secara sembunyi.

"Aku tak akan membiarkan namaku kembali jatuh!! Tidak akan!!"

Angelina merogoh ponselnya. Mengetikkan nomor disana dan mencoba menelpon seseorang.

"Hallo."

"...."

"Temui aku di tempat itu."

"...."

"Tunggu disana. Kita akan merencanakan semuanya."

Setelah itu, Angelina langsung mengakhiri percakapannya dengan orang misterius itu.

***

"Onty!! Wake up, onty!! Wake up!! It's your time to school!! Onty!!" Teriakan James membuatku menutup telinga dengan bantal.

"C'mon, Onty!! Wake up right now!!"

Mau tak mau aku harus bangun menuruti permintaan keponakanku. Jika tidak seperti itu, maka dia akan terus berteriak di telingaku.

"Okay, okay. I'm waking up. Apa kau puas, pangeran kecil?" tanyaku balik padanya. Ia hanya mengangguk dengan tersenyum dan menampilkan deretan giginya yang tak rata.

"Dia akan mengantar Onty ke sekolah. Dan dia bilang, jika dia mencintai Onty." Aku mengerutkan dahi. Tak mengerti siapakah yang dimaksud oleh James.

"Who is it?"

"Your future." Setelah menjawab itu, anak berambut pirang tersebut berlari meninggalkan kamarku.

"Ayolah, An. Cepat mandi dan lihatlah siapa yang James maksud." Aku terus bermonolog, memikirkan siapakah yang akan mengantarkanku sekolah, dan ... dia masa depanku? Ah lupakan.

••

"Selamat pagi, semua!!" Ucapku sembari menuruni tangga menuju meja makan.

"Selamat pagi, Sayang," balas ibuku.

"Kau bisa duduk di samping Daniel," titah ayahku. Aku hanya mengangguk dan melakukan perintah Dad.

Aku senang hari ini. Semua keluargaku tengah berkumpul dan sarapan bersama disini. Bahkan aku pun sempat dikejutkan dengan kedatangan James.

"Jadi, sejauh mana hububganmu dengan Daniel?"

"Uhuk-- apa? Uhuk-uhuk." Aku meraih segelas air putih dan meneguknya cepat. Pertanyaan kak Davie membuatku begitu terkejut.

"Bisa kau ulangi, Kak?"

"Sejauh mana hubunganmu dengan Daniel?"

"Dengan dia? Bahkan kita saja tidak berpacaran," elakku. Aku benar, bukan?

"Kau bercanda? Bahkan Daniel telah mengatakan pada kami jika dia akan menikahimu ketika kau sudah lulus perguruan tinggi," jelas kak Davie. Sekarang aku tahu siapa yang dimaksud oleh James. Sialan kau, Dan!

Kuberi dia tatapan horor. Tapi Daniel hanya mengedikkan bahu dan tersenyum tanpa dosa. Aku benci senyum itu.

"Dengar, Kak. Aku--"

PLEASE, COMEBACK MY BOYS ••  [1D, ZAYN ft. WDW] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang